Inspirasi : Pengalaman pribadi teman saya. Hehe.
.
Summary :
APA? UCHIHA SASUKE BERSELINGKUH?! SHANNAROOO!!
.
.
.
---
Sakura's view
---
.
"Kau sudah berada di Kafe Bluulans?""Y-ya, aku sudah melihatnya di meja nomor 21."
"Bersama siapa?"
"..."
"Sakura, jawab aku!"
"HINATA HYUUGA! KAU PUAS!"
Mereka tengah berpegangan tangan dan saling bertatapan di sela-sela pembicaraan mereka yang tidak aku tau apa!"
"Kau ba-baik saja? Ehm, mungkin aku bisa membantumu melabrak mereka."
"..."
"JAWAB AKU, JIDAT!"
"AHH RASANYA AKU INGIN MATI! SHANNAROOO!"
*biiip*
*sambungan handphone terputus*
"Sak? Hallo? OIII!! BRENGSEK!"
Yamanaka Ino mendesis kesal.
.
.
.
.
.
---
Sasuke's view
---
.
Aku bersiul senang hari ini, Hinata adalah gadis seksi yang menarik. Bodoh sekali si Naruto yang acuh terhadap gadis yang terang-terangan menyukainya!Men-scan id card pada pintu otomatis apartemen ini, aku mematung saat mencium bau bunga sakura yang khas.
"Okaeri, Sasuke-kun!" Ah, wanginya disusul oleh sosok gadis berambut merah muda yang menyambutku dengan senyuman. Kenapa wajahnya terlihat pucat?
"Apa yang kau lakukan disini?"
Sakura tersentak dengan pertanyaanku, membuatku merasa bersalah. Tapi memang benar sebelum berkunjung dia selalu memberitahuku, minimal lewat pesan singkat.
"Me-memangnya tidak boleh?"
Aku hanya diam dan melepas sepatu yang ku kenakan, lalu menaruhnya di tempat khusus dekat pintu. Dia berjalan mengikutiku ke ruang tengah, mendudukan diri di sofa yang sama denganku. "Tentu saja boleh."
Dia terdiam, tampak menimang sesuatu sampai akhirnya dia berbicara dengan suara serak. "Aku sudah menyiapkan makan malam untukmu, nah sebelumnya kau harus mandi dahulu, karena aku sudah menyiapkan air pa-"
"Aku sudah makan di tempat lain, Sakura."
Terlihat jelas, Sakura menegang di tempatnya. Sebenarnya ada apa?
Sakura memelintir kemeja bawah yang dikenakannya, mukanya memerah menahan sesuatu, bahunya sedikit bergetar dengan tatapan mata yang terus menatap lantai. "Aa, dengan Hinata Hyuuga?"Sedikit kaget dengan ucapannya yang to the point, tanpa aling-aling aku mengangguk.
Kemudian aku sadar, betapa harga sebuah anggukan terlalu mahal dibayar untuk sebuah tangisan Sakura.
Sakura menangis! Dia mendongakkan kepalanya menatapku dengan sendu. Astaga apa-apaan ini? Jika dia sedang berlatih drama untuk lomba di UKM seni peran kampus minggu depan, kurasa dia cocok menjadi pemenang.
"Aku melihatmu tadi di Kafe." Sakura jelas sekali enggan melihatku.
Mengernyitkan kening tidak mengerti, "lalu kenapa tidak ikut menyusul?" Aku bertanya santai, wajar kan? Mereka bersahabat. Akan lebih menyenangkan jika berbincang bersama.
"LALU MELIHAT KALIAN BERMESRAAN?! JANGAN BERSELINGKUH DENGAN SAHABATKU SENDIRI, SHANNAROO!"
Meja ruang tengah terbalik akibat ulah Sakura. Benar, aku tidak bohong. Buktinya suara pecahan vas bunga dan kaca meja ini menjadi saksi bisu.
Lalu apa katanya? Bermesraan dengan Hinata?Oh, ada yang harus diluruskan disini.
Aku berjalan kearahnya yang masih menangis sesenggukan, menghindari pecahan kaca (aku bersumpah akan mengganti perabotan rumah tangga dengan besi dan baja saja jika merepotkan sepeti ini) Sakura yang melihatku, bergegas mundur kebelakang namun langsung ku cekal tangannya, dan berbisik di telinganya.
"Sakura sayang, aku hanya membantu Hinata menyatakan cinta pada si Baka-Dobe."
"Kenapa bisa?"
"Karena Si bodoh tidak bisa merasakan perasaan cinta dari wanitanya, tidak seperti aku padamu."
Sakura tersipu.
"..."
"Kau bisa menanyakan langsung pada Hinata, sahabat terbaikmu."
"Bohong!"
"Ya, kebohonganku adalah tidak berusaha mengenyahkanmu dalam pikiranku selama lima tahun belakangan. Karena kejujurannya hanya kau yang kucinta."
.
.
End
KAMU SEDANG MEMBACA
Cerita Sasuke & Sakura
Fanfiction[ongoing] Dedicated for Uchiha Sasuke and Haruno Sakura lovers (S-Savers) from Naruto's anime. Naruto © Masashi Kishimoto. I don't take any material advantage by writing this story. I decided to insert my inspiration in every story as main idea ther...