Inspirasi : Saya lagi demen nejisaku, bolehkan ya ngepost mereka? /protes//tapi dari judulnya aja cerita sasu & saku/ Sempilin sasu deh, bolehlah ya #maksa. Btw maaf ya kalau sedikit ooc, pengen ngegaruk muka kalemnya Neji soalnya~
.
Summary : Hyuuga Neji juga sekeren Uchiha Sasuke 'kok, tapi kenapa wajah berjidat lebar Haruno Sakura susah berpaling padanya?
.
Mungkin bagi banyak orang tidak sulit mencermati persamaan antara Sasuke dan Neji. Cakep, iya, bedanya hanya dari model rambut Sasuke macam buntut bebek dan Neji seperti duta iklan shampo. Kaya, pastinya, meskipun mereka beruntung terlahir dengan istilah sendok emas*. Pinter, beuh jangan ditanya itu IQ mereka yang kalau jawab soal saja engga perlu mikir lagi, mungkin istilah akselerasi bagi mereka semudah kaki jenjang Sakura bergerak lincah menaiki tembok belakang sekolah di hari senin.
Nikmat banget sih mazs. Hukum ekonomi tidak melulu berputar pada uang dan barang, termasuk SDM yang bunyinya tetap sama yaitu : barang bagus cepat laku.
Sama-sama punya banyak penggemar dari satu asrama hingga lintas generasi (re : menantu idamannya mertua) tapi bagaimana kalau Neji menyukai Sakura yang mana ternyata gadis itu menyukai Sasuke? Neji bisa apa? Kalau ratusan ribu penggemarnya di instagram-twitter hitz itu bisa ditumbalkan untuk seorang Haruno Sakura, Neji rela kehilangan nikmat sebagai endorse.
Gusti, ini tentang Hyuuga Neji dengan perasaan jantung berdebar dan jumpalitannya sekedar membayangkan jidat lebarnya Haruno Sakura.
Seperti kebiasaan hari-hari sebelumnya, Neji seringkali ditemukan termenung di berbagai tempat, kali ini malah di depan kolam ikan koi pekarangan rumahnya. Hinata sebagai adiknya tentu merasa iba, walaupun Neji orang yang pelit dan belagu tapi darah yang mengalir di tubuh mereka tetaplah dari satu ibu dan bapak.
"Ka," Hinata menepukkan tangannya pada bahu Neji yang langsung tersentak. "Ibu menyuruh kakak mengepel lantai."
"Kenapa tidak kau saja sih?" Neji bertanya sewot tanpa perlu menoleh, benar-benar tipikal orang songong yang minta disegani. Memang tabiatnya begini tapi kalau ditambah bumbu galau lebih menjengkelkan.
"Aku 'kan sudah mencuci piring, menyapu rumah dan halaman. Kenapa aku harus jadi babu kalau kakak enak-enakan?" Hinata berkacak pinggang dan mengitari Neji, niatnya untuk berbacot ria terhenti menyadari betapa nelangsa wajah rupawan abangnya. "Kakak sakit?"
"Tidak apa-apa, aku baik-baik saja." Neji menirukan suara sama persis layaknya oppa-oppa di film drama Korea. "Selama jantungku masih berdetak dan nafasku masih-"
"Apa ini tentang Sakura lagi?"
Neji menyipitkan matanya tidak suka pada pertanyaan Hinata yang telak sasaran. "Bagaimana kamu tahu? Kamu mata-mata atau intel?"
Bagaimana bisa tahu? Andai kamar abangnya mempunyai mulut maka dia pasti akan bicara panjang dikali lebar tentang bagaimana kebiasaan Neji mematut dirinya di cermin seraya memasang mimik yang baik dan benar untuk Sakura, kumpulan sketsa wajah dan tubuh Sakura di lima laci bagian bawah tempat tidur, berucap doa dengan membawa-bawa nama Sakura sebelum tidur dan dilanjutkan menginggaukan namanya. Beruntung sekali Sakura tidak merasa dilecehkan olehnya sebagai objek fantasi dengan diam-diam bermasturbasi. Tidak, Neji anak baik 'kok. Hinata yang menjadi saksi dunia akhiratnya.
Oh ya, kenapa Hinata bisa tahu? Kamera cctv yang dipasangnya masih terselip apik di lampu gantung kamar abangnya, lumayanlah untuk memeras Neji saat ia terdesak.
Mengabaikan pertanyaan menuntut Neji, Hinata memberikan kedikan bahu. "Menebak saja, ceritakan saja masalahmu kak. Aku pasti akan membantumu."
Seharusnya dengan segala kelebihannya yang dapat kalian lihat pada paragraf pertama cerita ini, kalian bisa menyimpulkan mudah sekali mendapatkan Sakura yang biasa-biasa saja. Bodohnya apa yang Neji lakukan (re: paragraf ke sebelas) terkesan sia-sia. Dia jarang sekali berbicara dengan gadis pujannya pun semua sketsanya hanya menjadi kenangan pribadi dan terakhir... Bagaimana Tuhan mengabulkan doanya jikalau Neji seorang atheis?
KAMU SEDANG MEMBACA
Cerita Sasuke & Sakura
Fanfiction[ongoing] Dedicated for Uchiha Sasuke and Haruno Sakura lovers (S-Savers) from Naruto's anime. Naruto © Masashi Kishimoto. I don't take any material advantage by writing this story. I decided to insert my inspiration in every story as main idea ther...