Inspirasi : kamu, iya kamu lhoo seseorang yang pernah merasa berkomentar di salah satu cerita ini, bilang katanya ingin reqeust OS tema Take Me Out, tapi.. Saya udah lupa kapan nonton acara itu, udah keburu tidur, apa acaranya masih tayang? Mungkin, lain kali ya dengan versi Take Me Out saya sendiri. Nah sekarang semoga menikmati OS ini buat kamu! Iya kamu, yang baca.
.
Summary : Ini adalah tentang perasaan mereka. Pengakuan, obsesi dan kebenaran. Ahhh, bagaimana kalau kalian langsung mencari tahu sendiri?
.
Ini adalah tentang perasaan Sasuke, dari sudut pandang orang ketiga.
Seorang pemuda remaja melangkah tergesa memasuki restoran mewah berbintang, setelah semalam sebelumnya melakukan reservasi terlebih dahulu. Sedikit lega saat melihat meja yang dipesannya masih kosong. Untunglah, dia tidak terlambat, bahkan lebih cepat lima belas menit dari janji.
Sasuke mengatur nafasnya yang memburu, sedikit menyeka peluh keringat di dahi. Well, ini memang bukan kebiasannya tergesa-gesa namun rapat klub saintek di sekolahnya sempat menyita banyak waktu menjelang petang hari, beruntung dia masih sempat membasuh diri dan berganti pakaian di rumah.
Setelah semuanya terasa terkendali, satu tangannya terangkat ke atas. Pelayan perempuan yang kebetulan melintasi mejanya langsung datang menghampiri.
"Ada yang bisa saya bantu, tuan?" Tidak ada cengiran menggoda, ataupun wajah memerah. Para pelayan disini berlatih untuk menjaga sikap profesionalisme kepada semua pelanggan.
"Sebentar, saya ingin memesan... Cheese tomato sauce ravioli dua porsi," jemari tangan Sasuke menelusuri gambar hidangan di daftar menu. Ini pertama kalinya dia mencoba restoran bercita rasa Italia, dan di harap seseorang yang di tunggu akan menyukainya.
"Baiklah tuan, silahkan menunggu beberapa saat lagi, bersama side dish nya. Terima kasih." Pelayan bercepol satu terserbut menundukkan wajahnya sebelum undur diri.
Februari.
Hari kasih sayang!
Lihat saja sepanjang jalanan di hari ini, penuh dengan pernak-pernik merah dan merah muda. Bahkan dari kaca jendela restoran ini, Sasuke bisa melihat etalase toko kue dan cokelat di sebrang jalan, menjual khusus cokelat beraneka macam bentuk yang kreatif, tidak hanya hati.
Remaja tanggung delapan belas tahun ini mendengus geli. Hah lihat saja, dia juga akan merayakannya dengan orang yang dikasihinya hari ini! Diam-diam sudut matanya melirik buket bunga mawar putih beserta kotak merah muda yang hanya dia tau isinya apa.
"Maaf, Sasuke aku datang terlambat."
Sasuke melarikan pandangan dari toko cokelat dan kue di sebrang jalan kepada wanita dewasa cantik di hadapannya. Hell, wanita ini memang mempesona!
"Tak apa." Sasuke memaklumi Sakura dengan aktivitas new comer design pakaian untuk Jakarta Fashion Week beberapa saat lagi.
Hari ini wanita tersebut mengikat rambut merah mudanya ke dalam sebuah ikatan yang terkesan asal-asalan, anak rambutnya menjuntai di leher dan tepian pipinya. Mengenakan dress floral merah selutut dan dilengkapi flat shoes putih. Cantik.
Jantung Sasuke berdetak lebih cepat, cepat seperti drum yang ditabuh hingga Sasuke khawatir wanita di depannya akan mendengar.
"Kau sudah memesan sesuatu?"
Sasuke mengangguk. "Tenang saja Sakura, tidak akan ada seafood dan juga ekstra saus tomat."
"Ah tentu saja!" Sakura - nama wanita itu, menyadarkan tubuhnya pada sandaran bangku sambil memejamkan matanya, merelaksasikan diri dari kepenatan. "You know my tastes so well."
KAMU SEDANG MEMBACA
Cerita Sasuke & Sakura
Fanfiction[ongoing] Dedicated for Uchiha Sasuke and Haruno Sakura lovers (S-Savers) from Naruto's anime. Naruto © Masashi Kishimoto. I don't take any material advantage by writing this story. I decided to insert my inspiration in every story as main idea ther...