Beautiful Sakura

7.7K 401 33
                                    

Inspirasi : Menurut saya Sakura itu... cantik! Chara anime fav saya yang powerful and beauty at the same time. Pokoknya karakter cewek yang gak melenye-lemah gitu! :emotcipok:
.
Menurut kalian?
.
Summary : Ketika Mitsuki mendapatkan tugas dari akademinya membuat artikel biografi. / "Err, Sakura baa-san! K-kau terlihat cantik." / "E-eeh."
.
A/N : Visualisasii foto Sakura ada di media:)
.
.
.
Mitsuki menghela nafas untuk kesekian kalinya dan melirik teman satu timnya. Beruto dan Sarada. Mereka mendapat tugas individu tentang artikel biografi, yaitu profil seseorang yang ingin diceritakan. Mitsuki melirik malas dua anggota timnya yang mempeributkan sesuatu.

"Berutoooo! Kau harus mengalah padaku!"

"Mengalah apanya hah?! Kita kan disuruh membuat biografi seseorang, satu orang! Dan kau.." tuding Beruto penuh emosi pada Sarada. "Kau menginginkan mewawancarai Nanadaime Hokage dan Papamu sendiri?!"

"Ya, tentu saja." Gadis berklan Uchiha menjawab jumawa.

Mitsuki menghela nafas.. lagi. Kali ini terdengar lebih depresi. Kapan ya dia dapat teman setim yang akur dan kalem? Sarada memang kalem, tapi jika berkaitan cekcok dengan putra sulung Nanadaime Hokage, dia pasti akan misuh-misuh.

Memilih melenggangkan kakinya dari taman akademinya, dan meninggalkan Beruto dan Sarada. Biar saja deh, paling-paling jika salah satu diantara mereka tidak bisa mengontrol emosinya, jurus-jurus andalan dari klan masing-masing pasti akan saling menyerang.

Mitsuki lelah.. menjadi penengah.

Dia mendengar langkah kaki yang mendekat dan melihat Bibi Sakura yang berjalan menghampirinya.

Angin sore menerbangkan sebagian rambut merah muda yang membingkai sisi wajahnya, mata hijaunya begitu meneduhkan dan senyum yang mengembang entah bagaimana membuat Mitsuki terpesona!

Tidak ada yang meragukan kehebatan Uchiha Sakura sebagai ninja medis terbaik setelah Senju Tsunade, dan pesonanya yang memikat hati Uchiha Sasuke serta pemuda lainnya di Konoha.

"Mitsuki?"

Mitsuki tersentak dari lamunannya. Dia mengadahkan kepalanya - karena postur tubuhnya yang kalah tinggi. "Ya? Ada apa baa-san?"

"Kau melihat Sarada? Aku ingin mengajaknya pulang."

Mitsuki mengamati penampilan Bibi Sakura, ah sepertinya wanita itu baru saja pulang dari rumah sakit, terlihat dari jas putih yang dikenakan dan stetoskop di kantung jas.

"Ya, di taman akademi."

Sakura mengangguk paham, memberikan senyum pada Mitsuki dan sebelum dia melenggang pergi, Mitsuki memegang pergelangan tangannya, membuat alis Sakura terangkat heran.

"Err, Sakura baa-san! Kau terlihat cantik!"

"E-eeh?"

.
.

Mitsuki memandang puas kertas artikel biografinya, dia sudah tidak sabar mempresentasikannya di depan kelas nanti. Dia tidak bisa membayangkan bagaiamana ekspresi teman-teman sekelasnya, terlebih.. Sarada.

Bukan. Dia tidak terobsesi atau mencintai Bibi Sakura. Dia hanya menganggumi sosok wanita yang menginspirasinya.

Matanya melirik buku catatan kecilnya, membalik beberapa lembar halamana dan menyeringai melihat beberapa narasumber dari orang-orang terdekat Bibi Sakura.

Lalu tangannya me-replay rekaman dari beberapa narasumber tersebut.

Yamanaka Ino : "Duh si Jidat itu? Dia orang yang paling pekerja keras yang pernah aku temui seumur hidupku! Dari yang dulu lemah sampai terkenal kuat, dan... mendapat pengakuan cinta Sasuke-kun! Dia juga wanita tercantik se-Konoha, tentunya setelah aku ha ha ha."

Cerita Sasuke & SakuraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang