Proposal

1.8K 140 36
                                    

Inspirasi : cekrekcekrek screenshoot di galeri ponsel, lagi bete teu aya sinyal.

.

Summary : Bagaimana cara melamar kekasih versi Sasuke?

.

Haruno Sakura mengangguk kikuk saat waiter cantik berambut pirang itu mengantarkan dirinya pada meja VVIP yang masih ditandai kertas bertuliskan reserved seat dan saat Sakura sudah menduduki satu dari dua bangku tersebut, barulah tanda booking dibawa kembali bersama waiter tadi yang meninggalkannya bersama buku menu.

Berdehem sesekali diikuti kerjapan mata, Sakura berharap ini bukan khayalan. Ada angin apa yang membuat pacarnya, Uchiha Sasuke mengajaknya makan malam disini, di sebuah restoran high class Jakarta berbintang sekian ekor. Apakah Sasuke naik pangkat dari supervisior maintenance menjadi CEO perusahan tempatnya bekerja?

Please deh Ra, hidup ini tidak se-possible drakor-drakor mu, hiks.

Tetap berpikir positif sembari menyentuh helaian bunga mawar putih di atas meja, tetap saja julukan cepo alias cewek kepo yang dilabelkan orang-orang padanya membuat Sakura berpikir keras mengenai chat Sasuke via line tadi pagi untuk datang ke tempat ini.

Tiga tahun berkencan dengan Sasuke, doi selalu traktir makan di warteg, Warung Padang, dan kafe-kafe yang ada diskon minimal 35% untuk menu utama. Sakura mah bisa apa? Soalnya Sasuke ganteng plus perhatian, plus penuh kasih sayang, minus pengiritan sih. Ketar-ketir setengah mati, kalau bukan nama Uchiha Sasuke yang sudah memboking tempat duduknya saat ini, kalau bukan nama doi, Sakura sempat mencurigai Sasuke rela menggadaikannya pada orang lain demi koleksi action figur apalah itu.

Hentikan Sakura! Hentikan sebelum -

"Kau sudah datang?"

-orang yang di gibahkan hadir di depan mata.

"Err ya," Sakura memberikan senyum selebar iklan pasta gigi yang ditanggapi kekasihnya dengan dengusan.

Diam-diam Sakura menelaah penampilan kekasihnya, kaos oblong yang dibalut jaket denim dan dipadukan celana jeans kini sudah berganti menjadi setelan putih-hitam macam orang yang mau lamar pekerjaan. Ah, apakah Sasuke mengajaknya kemari setelah wawancara menjadi CEO? Ck, bodoh.

"Promo apa yang kau dapat kali ini?"

Pertanyaan telak dan kurang ajar Sakura berhasil membuat pria di depannya menghempaskan buku menu yang sedari tadi ditekuri.

"Apa maksudmu?"

"Kamu tahu dengan jelas kan?" angin-angin nakal yang datang dari balkon menerbangkan poni rambut Sakura sukses membuat Sasuke gagal fokus, "aku tuh tadi pengen pesen ini dan itu, tapi takutnya engga termasuk diskon, trus nanti ujung-ujungnya kamu minjem uang aku buat nalangin makanan dan balikinnya-"

"Ck, pesen mah tinggal pesen aja kali, rempong banget!" angin-angin nakal tadi terkalahkan oleh kesewotan Sasuke.

"Beneran nih?"

"Iya!"

"Apa aja?"

"Tapi jangan yang mahal-mahal, terus cari yang bikin kenyang biar kita balik dari sini engga perlu cari makanan lagi ditempat lain."

Oh no no! Tidak Sakura, tatapan mata sendumu itu tidak akan mempengaruhi jiwa dan raga Sasuke.

Waiter laki-laki mendatangi meja mereka setelah Sasuke menjentikkan jarinya, kemudian dia memberitahu pesanan mereka yang dicata tangkas oleh waiter dan berlalu dengan sopan. Sepergianya, atensi Sasuke kembali pada kekasihnya yang cemberut sebal.

Cerita Sasuke & SakuraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang