Not Type

4K 272 48
                                    

Inspirasi : engga tau bingung, hiks. Beda banget dari awal plot. Bercabang mentok.
.
Summary : Kalau bukan tipe-nya kenapa bersama? / "Jika kau terlalu idealis, kau akan buta."
.

Tayuya menatap aneh pada tamu di depannya yang berjalan dengan misah-misuh. Okelah dengan penampilan elegan dan glamour, seperti para tamu-tamu yang lainnya. Tapi yang di depannya ini hanyalah anak SMA yang menggunakan sweeter sekedar menutupi lambang sekolahnya, juga rambut pink nyentrik yang di ikat asal. Meskipun baru satu bulan bekerja sebagai resepsionis apartemen berbintang lima plus ini, dia tidak pernah membayangkan ada tamu seperti ini yang mempunyai relasi dengan penghuni VVIP kelas 1.

"Cepat beritahu Sasuke, temui aku di lobby bawah!"

Ini lagi yang ingin ditemuinya adalah Tuan Uchiha Sasuke. Hh lelaki itu termasuk dalam jajaran direksi penting di hotel ini. Lelaki yang di daulat sebagai idola kaum hawa (apalagi pegawai perempuan di hotel ini dan cabang-cabangnya) adalah anak bungsu dari pengusaha besar Uchiha Fugaku. Jika Itachi adalah pemegang saham dalam industri dunia hiburan, maka Sasuke mengendalikan bidang properti. Bagus Tayuya, sepertinya kau bisa masuk seleksi ItaSasu-fans karena mengetahui fakta umum tersebut.

"Heh kenapa kau hanya diam saja! Cepat panggilkan Sasuke."

Sudah menjadi rahasia umum kalau Uchiha Sasuke masih keturunan Jepang, juga menjunjung tinggi adat dan kebiasaan negara asal bunga sakura tersebut. Lantas mengapa gadis kelas teri ini memanggilnya dengan sebutan nama kecil tanpa embel suffiks 'sama'? Dasar tidak sopan.

"Lebih baik adik pulang saja ya. Sebelum saya panggilkan petugas keamanan."

Sepertinya gadis puber ini sudah gila. Buktinya dia merengek seperti anak kecil yang kehilangan mainannya, menyebabkan banyak mata di sekitar lobby yang menatap mereka penasaran.

Ditengah isak tangisnya, Sakura memberengut keki pada wanita di depannya. Ini adalah pertama kalinya Sakura menginjakkan kakinya di cabang baru apartemen Sasuke yang entah keberapa jumlahnya. Dia juga tidak mempunyai kartu pengenal pemilik apartemen ini, begitupun dengan kata sandi yang harus dia ucapkan di depan interkom yang menggunakan sistem suara. Alasannya : Sakura begitu ceroboh tidak meminta kartunya dan lupa menanyakan sandinya. Ah setidaknya dia bisa mengikuti launching apartemen ini jikalau tidak berbentrokan dengan Ujian Sekolahnya. Kenapa tidak hubungi Sasuke? Ponselnya mati. Hubungi sekertarisnya? Paman Sarutobi sedang cuti, dia bahkan tidak tau siapa pengganti sekertaris sementara Sasuke. Sial. Ayolah ada hal penting yang harus dibicarakan dengan Sasuke! Jika di ibaratkan dengan kontraksi wanita melahirkan mungkin ini sudah pembukaan delapan.

Sakura mulai panik saat dilihatnya wanita resepsionis itu menekan beberapa tombol di sambungan telepon, yang menurutnya akan memanggil petugas keamanan!

"Nona Sakura," suara barriton yang tiba-tiba menjadi slow motion diantara kegaduhan Sakura dan Tayuya. Keduanya sontak menoleh ke sumber suara. Tayuya yang mengernyit heran sedangkan Sakura yang tersenyum suminggrah ala iklan komersil P*psodent.

"Paman Sarutobi!" Sarutobi Asuma mungkin akan terjungkal kebelakang, Sakura langsung memeluk lelaki yang seumuran dengan ayahnya, begitu erat. "Haah kenapa kau tidak mengabariku kalau kau sudah selesai cuti?"

Memangnya itu penting?

"Hm, baru saja."

Sakura melonggarkan pelukannya dan menatap Asuma penuh harap, kemudian menggulirkan bola matanya pada Tayuya. Seketaris pribadi Uchiha bungsu itu langsung mengangguk mengerti.

Cerita Sasuke & SakuraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang