Mrs. Seducer (2/?)

2.2K 155 12
                                    

Inspirasi : ingin membuat lanjutannya dari Mrs.Seducer (1/?)
.
Summary : "Ahh, margaku bukan lagi Haruno. Tampan!" / Uchiha Sasuke mendengus mendengar penyangkalan Sakura. Cinta pertamanya. Namun dia berpikir apakah bunuh diri dari lantai tujuh belas tidak akan merusak klan Uchiha sesaat setelah Sakura menyelesaikan ucapannya. / "Rei Sakura.. ya begitu." / AnakMami!Sasuke vs WanitaCentil!Sakura

.

Rei Sakura menyisiri helaian rambutnya di depan cermin, menatap pantulan wajahnya yang pucat. Maka setelah dia puas dengan tatanan rambutnya, segera saja menyapukan bedak beserta antek-anteknya sekedar membuat wajahnya berwarna. Terakhir polesan lipstik matte merah menyala di bibirnya.

Seseorang memasuki kamarnya tanpa perlu mengetuk pintu. Ia melihat kepala pelayan pribadinya dari pantulan cermin.

"Deidara."

Mendengar namanya disebut, lelaki berambut pirang panjang itu menundukkan kepalanya hormat. "Ya, nona."

"Akan ada seseorang bernama Uchiha Sasuke yang datang kerumah ini, mengantarkan gelang favoritku." Saat menyebutkan gelang favorit, suara Sakura terdengar lirih. Lantas untuk mengusir perasaan sedihnya, dia langsung memakai sembarang jam tangan guna mengisi kekosongan di pergelangan tangan kirinya.

"Baik, nona."

"Kau temani dia sebentar, karena aku ada urusan. Dan, ingat... Jangan biarkan dia masuk ke dalam rumah."

"Laksanakan, nona." Deidara mengangkat dagunya dan bersipandang dengan mata majikannya yang menampilkan ekspresi datar di balik pantulan cermin. "Maaf, apakah dia teman nona? Saya akan memperlakukannya sebaik mungkin."

"Aku, tidak terlalu mengenalnya," senyum misterius Sakura berkembang di bibirnya. "Terserah kau mau memperlakukannya seperti apa."

Begitu Sakura berbalik badan, Deidara kembali menundukkan pandangannya. Tanpa sepatah kata dia meninggalkan kamarnya dan melenggang anggun menuju kamar sebelahnya, sebelum dia menarik knop pintu, Sakura memberikan perintah yang serupa bisikan pada Deidara.

"Setelkan lagu-lagu klasik seperti biasanya hingga aku pulang kembali. Sepertinya kali ini Chopin."

"Siap, nona."

Oh Nona Sakura, kau tidak perlu mengingatkannya setiap hari. Kepala pelayan Deidara sangat tau rutinitas wajibnya selain mengurus rumah tentunya, selama beberapa bulan terakhir.

.

Uchiha Sasuke mengamati alamat rumah yang dikirimkan Sakura semalam via email, mencoba mencocokannya dengan rumah di depannya. "Bener kan ini ya? Ya kali masa salah rumah."

Segera saja dia memikirkan motornya dibawah rindang pohon jambu di depan pagar. Kok motor Sas? Ya sekali-kali tidak perlu bawa mobil, biar menghemat anggaran bensin. Tapi 'kan panas, Sas! Engga apa-apa, Sasuke sudah pakai lotion sunscreen spf 24 punya mamih, jaket panjang, sarung tangan dan masker, oh juga helm. Apa ini bukan alasan dari alasan utama? Eh tidak 'kok, meskipun Sasuke mengharapnya nanti bisa mengajak Sakura jalan-jalan dengan boncengan motornya.

Sasuke memencet bel di depan gerbang yang langsung terdengar suara dari interkom sebelahnya, menanyakan siapa dan maksud tujuannya datang.

"Uchiha Sasuke," mahluk Tuhan paling sekseeeh, tambahnya dalam hati. "Mengembalikan gelang Haruno Sakura," tidak ada embel-embel marga Rei.

Tanpa menunggu lama pintu gerbangnya terbuka otomatis. Selagi Sasuke menunggu kedatangan Sakura, dia berjalan memasuki pelataran halaman depan rumah Sakura, begitu asri dipenuhi tanaman perdu dan mawar, bahkan Sasuke ingin melepas sepatunya sekedar merasakan kelembutan dari rumput gajahnya yang terawat.

Cerita Sasuke & SakuraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang