#(bukan)badass

2.8K 154 14
                                    

Inspirasi : lupa apaan (muka poker)

.

Summary : Err, bukannya cewek suka sama cowok yang badboy gitu yaaa? Dih ini cewek aneh. Aneh sih, tapi demen.

.

Mereka saling berhadapan di lapangan serbaguna komplek Konoha. Musim penghujan akhir-akhir ini membuat langit selalu mendung. Mereka saling bertatapan, di iringi daun-daun dari pohon mangga yang menguning semakin menambah kesan hiperbolis dan dramatis. Mereka... Ah, apa yang mereka lakukan?

Salah satu diantara mereka, si pemuda maju mendekati si gadis yang sedari tadi mengangkat dagunya congkak.

"Haruno Sakura? Nama yang indah, seindah musim semi."

Oh My! Bibir pemuda berambut dongker yang kekinian itu sangat seksi saat menyebut nama gadisnya. Dia melipat kedua tangannya di depan dada, seolah menunjukkan pada dunia -atau padanya, bahwa dia yang berkuasa.

Cih, Haruno Sakura akan menunjukkan pesonanya padamu!

Jarak setengah meter diantara mereka bisa dilalui Sakura dengan tiga langkah lebar, berterimakasihlah pada kaki jenjangnya yang saat ini menjadi objek pengelihatan si pemuda. Saat tubuh mereka semakin dekat, Sakura menarik dagu pemuda itu menghadapnya, sedikit menurunkannya ke bawah. Tidak puas sampai disitu, Sakura kini mengalungkan kedua tangannya pada leher si pemuda dan bergelayut manja yang membuat si pemuda terpaksa sedikit membungkuk.

"Uchiha Sasuke, right? Tapi, aku engga tau apa artinya." Sakura berbisik di telinga Sasuke, menghembuskan nafasnya dengan sengaja.

Dengan sentakan lembut, Sasuke melepas tautan lengan Sakura di lehernya. Sebagai gantinya kini di tangkupnya pipi tirus Sakura, jangan lupa kerlipan mata menggodanya. "Tidak masalah, kita mempunyai banyak waktu. Lo akan tau segala hal tentang gue, asal lo..." jeda yang dibarengi tangannya menyingkirkan anakan rambut Sakura kebelakang telinga, "jadi pacar gue."

"Hell no!"

Sakura mundur dua langkah kebelakang, menelisik penampilan Sasuke dari atas hingga bawah penuh pencelaan dengan penilaiannya. Seragamnya kusut dan kusam tidak karuan, lengan kemeja yang sengaja sedikit digelung ke atas untuk pamer otot bisepnya yang sedikit menyembul, sedangkan sepatu yang dipakai tidak ditali rapi. Hiraukanlah keringat deras di dahinya, yang menambah kesan seksi. Ew, seksi dari mana? Menjijikan. Entah kenapa mendapati tatapan sebegitu rendahnya dari Sakura membuat si doi terhina. Harusnya loh, harusnya. Sayangnya, Sasuke tidak demikian.

"Kau si brandal pentolan sekolah swasta kejuruan teknik XYZ, menjadi pemimpin disetiap tawuran antar pelajar, ketua gang motor Konoha."

Sasuke tersenyum lebar, senyum yang jarang ditampilkan. Tapi, siapa yang bisa mencegah kebahagian saat gebetannya tau kehebatannya yang sudah terkenal dan badass. Kata pelopor anak kekinian di jaman sekarang di media sosial ; awkayen, Sasuke sudah sesuai standar kualifikasi kan?

"Jangan anggap itu pujian, Sas." Sakura mendesis sinis kemudian berteriak kalap. "AKU TIDAK MENYUKAI COWOK BEGAJULAN KAYA KAMU. KAMU TUH BUKAN TIPE AKU!"

"Hah." Sasuke yang melongo tidak percaya, buru-buru mengatupkan mulutnya dan bertanya skeptis, "memangnya apa kurangnya gue buat lo?"

Bukannya jaman sekarang cewek sukanya cowok yang badass ya? Bandel-ganteng-kaya.

"Biarpun kau tampan, tapi kau bodoh. Kau berhura-hura dengan uangmu. Sikapmu kasar dan mengatur. Juga..." Sakura menghembuskan nafasnya berat, seberat perkataan yang akan dia ucapkan. "... aku tidak menyukai nikotin yang membaui tubuhmu, aku mempunyai alergi."

Sakura terbatuk-batuk hiperbolis dan berhasil membuat Sasuke mencengkram tangannya erat lalu memandang khawatir.

"Lo enggak apa-apa, Sakura?"

Cerita Sasuke & SakuraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang