S-Sakura...

2.9K 173 7
                                    

Inspirasi : dari doujinshi sasusaku di multimedia beserta sumbernya, tentunya setting cerita beda~
Usia mereka disini antara 5-7 tahun ya, bocil-bocil unyuu gitu deh!

.

Summary : Sakura? Sakura yang mana ya Sasuke?

.
.
.

Mie goreng instan yang melar dengan telor ceplok yang abstrak, benar-benar deh tidak ada menariknya yang membikin nafsu makan ku terbang. Toh, perutku lapar, jadi kumakan saja isi bekal buatan papa. Ah, sayangnya mama masih berada diluar kota untuk mengantar Kakek Jiraiya berobat, papa? Dia sibuk bekerja, bahkan membuat bekal makanku saja sembari memakai kemeja dan dasi.

"Naruto, ayo dong semangat makannya!" aku menoleh saat bahuku dicolek Sakura, teman dekatku yang imut dan cantik dan perhatian.

"Uhm, engga nafsu."

"Biarin aja sih, nanti kalau laper dia yang rasain."

Aku mendelik kesal pada bocah laki-laki disebelah kanan Sakura yang menyeletuk. Namanya Sasuke, dan ya biar (kadang) suka jahat begitu dia tetap temanku, karena dalam waktu tertentu dia bisa jadi perhatian terhadapku dan lebih-lebih-sangat-manis pada Sakura.

Mataku malah melirik bekal makanan Sakura dan Sasuke. Kotak bekal berwarna hijau muda itu berisi ayam kecap rica-rica dan nasi merah, sedangkan kotak lainnya yang berwarna biru tua berisi - Ya ampun! Makanan favoritku!!

"Suke! Itu bakpao?"

Sasuke mengangguk, "sejenis itu tapi ini namanya mushipan dengan isian kacang merah."

Bodo amatlah nama Jepangnya apa kek, yang penting - "mau dong!!"

"Ti-"

"Sasuke! Sakura mau dong ya ya ya?"

Sasuke memalingkan wajahnya saat melihat tatapan memohon dari Sakura, cih. "Boleh kok! Sakura mau yang mana? Aku bawa lima nih. Semuanya juga boleh, cukup mandangin kamu makan bekel aku aja udah bikin kenyang."

Ya ampun Sasuke belajar gombalan darimana? Azib bener.

Benar-benar brengsek! Papa bilang aku tidak boleh jadi anak nakal, tapi aku kesal banget di pilih kasihkan oleh temanku. Akan ku adukan pada papa! Atau ingin rasanya kutimpuk wajahnya menggunakan petasan Bang Deidara. Sabar Naru, sabar! Naruto anak baik, Mamanya Sakura pengen punya menantu baik, jadi Naruto anak baik.

Sakura beralih padaku setelah mengambil salah satu dari mushi musda apalah namanya! (aku membenci juga kue apalah itu!) dan memberikannya padaku. Sasuke dan aku terbelak tidak percaya, namun malaikat cantik itu tersenyum dengan mata manis seenak onigiri buatan Mamanya Sasuke di depanku seraya menepuk punggungku. "Dimakan ya, Naruto!" aku mengangguk semangat, jelas-jelas mengabaikan tatapan galak Sasuke.

Gigitan pertama sangat enak sekali, terasa lembut dan tidak terlalu manis. Pasti Mamanya Sasuke yang memasakannya, bocah jutek itu mempunyai mama yang asli orang Jepang dan senang memasak. Dia selalu membawakan Sasuke makanan yang unik dan enak, terkadang kami (Sakura dan aku) mendapat titipan dari beliau, tapi entah kenapa jatahku lebih sedikit ketimbang punya Sakura. Pasti Sasuke yang menguranginya, pasti!

Aku merasa suasana sedikit canggung diantara kami. Sakura yang merasa bersalah dan Sasuke yang merasa dicurangi.

"Eh-eh Bibi Ino menanyakan kalian berdua loh." Aku mencoba mengalihkan perdebatan tanpa suara diantara kami.

"Iyakah, katanya apa?" Sakura bertanya antusias dan Sasuke menatap malas.

"Katanya kapan mau mampir soalnya Inojin nanyain kalian melulu!"

Cerita Sasuke & SakuraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang