Ganteng itu Luka

1.9K 121 34
                                    

Inspirasi :  Webtoon Terlalu Tampan, ganteng yang membawa sial bagi Mas Kulin:v apalagi kalau formalinnya habis.

.

Summary : Sakura mencondongkan tubuhnya, "Uchiha Sasuke, pria dewasa setangguh bahtera Nuh. Aku menyetujui tawaran itu. Tidak minggu ini saja, melainkan sampai aku puas menggunakanmu. "

.

Ketukan sepasang sepatu hak bertinggi 7 centimeter menggema sepanjang koridor yang di lewatinya, berbunyi tuk-tuk nyaring, bahkan sepatu pantofel sepuluh orang yang berjalan dibelakangnya tidak mampu bersaing suara.

Ketika mereka sudah mendekati tempat tujuan, dua orang dibelakang yang bersepatu pantofel melangkah lebih cepat guna membuka pintu besar dan mempersilahkan majikan mereka masuk ke dalam ruangan.

Tuk-tuk-tuk, dan suara sepatunya berhenti setelah dia sudah berada tepat di tengah ruangan.

"Selamat datang, Haruno Sakura," tanpa perlu komando orang-orang disekitarnya langsung berdiri dan membungkukkan setengah badan dengan tangan kanan diatas dada, "ada yang bisa kami bantu?"

"Hahaha tentu saja ada!" jari telunjuknya mengacung tinggi disertai senyuman lebar yang berpoles lipstik merah marun, "kalian sudah menyiapkan pesananku setiap minggunya kan?"

Salah satu dari kumpulan orang berpakaian serba putih memberanikan diri melangkah kedepan sebagai perwakilan dari mereka, "iya nona, tapi... ada sedikit kendala."

"Um, lanjutkan Pak Indra."

Sakura hanya menyahut sekenannya karena lebih sibuk memperhatikan mata cincin berliannya yang semakin berkilauan dibawah pantulan sinar lampu. Tidak heran kalau dia terpilih sebagai FaPe alias fashion people tingkat high class oleh artikel majalah Forbes, jika menilik penampilannya yang sederhana namun menawan. Kali ini Sakura memakai kemeja polos merah dan dilapisi parka hitam yang senada dengan rok satin satu jengkal diatas lutut.

"Beberapa dari mereka menghilang, namun tim alpha sudah melakukan ekspedisi pencarian dan saya pastikan mereka tidak akan membuka mulut hingga akhir hayat," ucapannya terdengar tenang dan lancar tapi siapapun bisa melihat bahunya sedikit bergetar, mungkinkah karena rasa takut? Takut pada Haruno Sakura di depannya.

"It's okay, but you should do it well next time and dont play dumb again, will you?"

Lelaki paruh baya itu mengangguk terpatah kemudian melangkah mundur kebelakang setelah memberi perintah non verbal pada bawahannya untuk membawakan pesanan Nona Muda Haruno Sakura.

Tanpa basa-basi atau lebih tepatnya cari aman dibanding terkena dampratan, pintu di ruangan itu kembali terbuka dan kali ini dua orang pria tampan yang menjadi tamu.

Netra kehijauan Sakura terarah terlebih dahulu pada pria berambut merah pucat dengan wajah menggemaskan yang dijuluki orang-orang sebagai baby face, sebelum pada pria disebelahnya yang berwajah datar dan terkesan membosankan. Dalam diam, dia melihat name tag mereka pada tuxedo yang dikenakan, Akasuna Sasori dan Uchiha Sasuke.

"Awhh lihatlah wajah Sasori benar-benar unyu, unch-unchh, iya kan?" semua orang di ruangan tersebut mengangguk dan tersenyum, terkecuali untuk Sasuke sedangkan Sasori sudah gemetaran terlebih rambutnya dipegang-pegang dan hampir terjambak oleh tangan Sakura saking gemas.

"Rambut wangi, wajah tampan, dan badan yang proporsional. Oke, aku memilihmu ya Akasuna Sasori?"

Permintaan dari mulut Haruno Sakura sekonyong-konyong membuat kepala Akasuna Sasori yang sedari tadi menunduk tersentak ke arahnya, matanya berkedip beberapa kali kemudian bergulir pada orang-orang disekitar yang secara tidak langsung memaksanya untuk setuju dan tidak membantah.

Cerita Sasuke & SakuraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang