Gusti, ini tentang Sasori

1.5K 84 16
                                    

Inspirasi : untuk kak zhaErza. Terimalah sesajen hamba ini untukmu, Yang Mulia (semoga kamu masih ingat yaw wkwk) jangan harap ini tema berat dan psiko, plis, kita masih dibawah umur haha.

.

Summary : Untuk pertama kalinya Akasuna Sasori tertarik pada seseorang di tempat yang tidak terduga, akankah dia berhasil memiliki pujaan hatinya?


.

"Apakah anda kelelahan, Tuan Sasori?"

Mengabaikan pertanyaan Mei Terumi yang duduk di samping bangkunya, Sasori malah melontarkan balik pertanyaan, "bukankah seharusnya ini yang terakhir?"

Mei mengikuti arah pandang Sasori pada beberapa orang di atas podium, kemudian melirik jam tangannya dan seakan membenarkan ucapan Tuannya bahwa lima belas menit lagi akan mendekati waktu closing date. "Saya juga tidak tahu, Tuan. Mohon bersabar sebentar karena kemungkinan pihak penyelenggara sedang mempersiapkan sesuatu."

Memang sepertinya tidak ada salahnya menunggu, walaupun Sasori benci menunggu. Toh, kalau dipikir ulang, tidak ada kegiatan berarti yang akan dia lakukan sepulang dari pelelangan ini.

Pria mapan yang menduduki posisi Chief Eksecutive of Marketing dari perusahaan yang bergerak di bidang Oil Trading and Distribution ini memang butuh sedikit hiburan. Klub malam? Ayolah dia malah mempunyai fasilitas lebih dari itu di apartemen pribadinya, bahkan mengundang beberapa kali artis lokal yang tengah naik daun.

Sasori mencermati lembaran auction's list di tangannya. Melihat beberapa barang yang sudah dimenangkan olehnya (lebih tepatnya Mei yang berjuang keras) dari puluhan pilihan yang di tawarkan. Desahan keras dari Sasori membuat asisten sekaligus penasihat hukumnya, Mei Terumi menanyakan kembali kesediaan Sasori disini.

Tentu saja Sasori akan bertahan, setidaknya sampai acaranya benar-benar selesai. Tidak mudah untuk menjadi peserta di tempat pelelangan ini. Kau harus membooking tempat ini dua bulan sebelumnya, uang jaminan yang cukup besar untuk satu NPL (nomor peserta lelang) dan auction's list baru akan dibagikan saat pelelangan hari itu juga. Jadi Sasori menyimpulkan ini lebih seperti gambling.

Gambling ilegal lebih tepatnya, karena kau tidak akan pernah tau barang atau seseorang yang akan di lelang, termasuk malam ini. Moderator di sana menyuruh seorang gadis untuk berdiri di tengah podium bersamanya. Sekarang Sasori tau kenapa perlu adanya akses khusus dan pengamanan berlapis disini. Tidak akan ada yang mau 'kan kalau kegiatan ilegal human trafficking ini dicurigai aparat hukum?

Jika Uzumaki Naruto tidak menyarankan tempat ini untuk mendapat barang bagus, tentu Sasori akan enyah.

"Gadis perawan berusia delapan belas tahun, sudah dilatih memasak dan mengurus kebutuhan rumah tangga. Siap memuaskan anda? Oh saya bahkan belum mencobanya karena gadis ini masih perawan hahaha. Starting price 500 dollar for Haruno Sakura," moderator mengetuk palu sekali untuk memulainya pelelangan setelah memberikan informasi singkat.

Detik setelahnya, balairung rahasia di basement hotel berbintang ini sudah riuh rendah oleh seruan para bidder (seseorang yang menawar barang lelang), mereka berlomba-lomba melakukan penawaran dengan harga yang lebih besar.

Sasori mengamati gadis yang katanya bernama Sakura itu. Cantik, dengan rambut yang disanggul rapi dan memperlihatkan leher jenjangnya, tapi Sasori sudah melihat banyak gadis yang lebih cantik daripada Sakura, selama hidupnya. Namun ketika tatapan mereka bertemu, Sasori harus mendapatkannya dan dia tidak pernah merasa seyakin ini dalam membuat keputusan. Apa yang membuatnya terpana adalah keteduhan dari bola mata Sakura, begitu serupa dengan ibu tirinya.

Cerita Sasuke & SakuraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang