Setelah libur tiga hari, Mia dan Kyungsoo mulai masuk kuliah seperti biasa. Tak jarang mereka mendapatkan ucapan selamat dari teman-teman kampus. Padahal pernikahannya tak terlalu meriah, tapi berita dari mulut ke mulut di kampus benar-benar membuat keduanya takjub.
"Yahh~ selamat atas pernikahanmu dengan Kyungsoo," ucap dosen Mia sambil menjabat tangannya. Seakan sudah biasa mengucapkan kalimat itu pada beberapa mahasiswa yang lain.
Sedangkan gadis itu tersenyum menanggapi, namun matanya sedari tadi mencuri pandang pada buku-buku yang bertumpuk di meja dosennya itu. Melambai-lambai manja.
"Terima kasih. Tapi, apa selama saya tak masuk kuliah-"
"Oh tentu saja kau punya tugas," potong dosennya sambil tersenyum mengerti bahwa daritadi Mia memperhatikan tumpukan tugas yang akan diberikannya pada Mia.
Ia menelan ludahnya pahit melihat tumpukan tugas itu, sangat enggan untuk menjamahnya.
"Tapi ... bukankah tugas itu sangat banyak?" tanya Mia tertawa kaku. Maksudnya sedikit bercanda.
"Kau sudah menikah dengan Kyungsoo si jenius. Kenapa masih kau risaukan? Kau bisa meminta bantuannya sepuas yang kau mau. Asal jangan menyuruhnya untuk mengerjakan tugasmu ini," jelasnya sudah sangat baik pada Mia.
"Hahaha ... tentu saja itu tidaklah mungkin," jawab Mia tertawa garing dan segera mengambil tumpukan tugasnya lesu. "Permisi."
***
Mia memijat lehernya sebentar karena sejak tadi ia mendongakkan kepalanya untuk melihat-lihat buku yang ada di perpustakaan. Sudah banyak buku yang akan dipinjamnya, tapi Mia masih merasa kurang dengan bahan untuk tugasnya.
Dasar terlaknat!
Jam sudah menunjukkan pukul 16.30. Mia benar-benar lelah dan memutuskan untuk berhenti memilih buku. Sisanya akan ia pinjam besok.
Kalau ia ingat, semoga saja.
***
Saat sampai di rumah, jam sudah menunjukkan pukul 19.00.
Mia berjalan menuju sofa dan menubrukkan dirinya, tak lupa melempar sembarang tumpukan bukunya ke bawah. Suaranya cukup keras membuat Kyungsoo yang berada di kamar segera keluar untuk melihat apa yang terjadi.
"Oh, kau sudah pulang?" tanyanya menyapa.
"Hmm ..."
Ia mendekati Mia dan melihat beberapa buku yang berserakan di bawah. Perlahan Kyungsoo berjongkok untuk membereskan buku-buku itu.
"'Buku itu gudang ilmu'. Kau selalu mengatakan itu, tapi apa yang kau lakukan sekarang?" omel Kyungsoo sambil membereskan buku.
Mia tampak tak menjawab.
Ia mengerutkan keningnya dan berjalan menuju sang istri yang posisinya tengkurap. Perlahan Kyungsoo menggoyang-goyangkan tubuhnya dan berusaha membalik badan Mia.
Mata gadis itu terpejam dan napasnya teratur menandakan bahwa dia sudah tertidur. Kyungsoo menggeleng-gelengkan kepalanya melihat Mia.
"Benar-benar ..." gumamnya.
***
Jam sudah menunjukkan pukul 22.00 di hari yang sama. Mia masih mengenakan kacamata dan tatapannya tak beralih sedikit pun dari layar laptop. Kyungsoo baru saja keluar dari kamar mandi, ia melihat Mia yang masih duduk seperti patung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Will you marry me- YES!!!
FanfictionKarena yang manis, bisa terasa walau hanya dengan hal kecil. Bagaimana jadinya jika Kyungsoo menikah dan menjalani rumah tangga di saat masih kuliah? 🌻cover by: Irishlevyona 🌻Februari 2016 - 12 Januari 2017 🌻rank : amnesia, kirain enggak penting...