Mia menguap untuk kesekian kalinya. Kelas hari ini sangat membosankan. Apalagi, dosennya akan memberikan tugas yang akan membuatnya begadang semalaman.
“… cukup sekian. Selamat mengerjakan tugas, jangan telat mengumpulkan. Mengerti?”
Semua mahasiswa menjawab lemas termasuk Mia. Akhirnya gadis itu keluar dari kelas bersama temannya Mira.
“Tak bisakah kita bekerja sama saja?” tanya Mira sambil mengacak rambutnya. “Aku kesal karena tugas tak henti-hentinya menghujaniku!”
“Kita sudah duduk di tahun ke-3, dan ini bukan tugas kelompok. Kalau bisa dikerjakan bersama sih, siapa yang tak mau?” jawab Mia sambil mencari dompetnya. “Aku ke perpustakaan dulu, kau mau ikut?”
“Tentu saja, bahan referensiku ada di sana!” jawab Mira dan Mia hanya mengangguk. “Padahal, waktu aku masih sekolah, perpustakaan sama sekali belum pernah kujamah.”
“Hahaha, aku juga kok!”
***
Jam sudah menunjukkan pukul 3 sore. Mia pulang dengan bawaan yang cukup banyak. Beberapa buku di tangan kanannya dan kantong plastik di tangan kirinya. Ia sampai kesusahan untuk mengetik kode pintu rumah.
Beruntunglah, seseorang keluar dari dalam.
“Oh, kau sudah pulang?” tanya Kyungsoo sambil mengeluarkan kucing dari rumah.
“Ada kucing?” tanya Mia dan Kyungsoo mengangguk sambil mempersilakan Mia untuk masuk lalu menutup pintu.
“Saat aku pulang, kucing itu juga masuk. Apa itu di kantong plastik?” Mia menjatuhkan barang-barangnya di atas meja ruang tengah lalu mendudukkan dirinya di atas sofa.
“Hhhh~ itu bahan begadangku,” jawab Mia sambil memejamkan matanya. Kyungsoo melihat isinya dan mengerutkan kening.
“Camilan?” tanyanya dan Mia mengangguk sambil berdiri.
“Tanpa itu, aku pasti bisa mengalahkan rasa kantuk. Kau tak bekerja?” tanya Mia lalu berjalan menuju pintu kamar.
“Baru saja pulang ...” Mia mengangguk lalu masuk ke dalam kamar untuk membersihkan terlebih dahulu. Sedangkan Kyungsoo membereskan barang yang menurutnya berantakan dan mendudukkan dirinya untuk menonton TV.
Malamnya, Kyungsoo tengah tiduran sambil menonton film di TV. Sedangkan Mia tengah mengerjakan tugasnya di bawah sofa. Sesekali Mia melirik pada film yang diputar, namun Kyungsoo segera saja mengarahkan kepala Mia untuk kembali berkutat pada laptop.
“Kerjakan dulu tugasmu,” ucapnya membuat Mia menggerutu. Sungguh, ia bukan robot. Selain makan, ia juga harus melihat sesuatu selain Microsoft Word.
“Kalau begitu, kau menonton filmnya di kamar saja. Mengganggu konsentrasi,” ucap Mia sambil membuka buku.
“Di TV ini layarnya lebih lebar.” Mia memdecak. Ia lalu kembali mengerjakan tugasnya. Menghiraukan Kyungsoo.
***
-21.00-
Mia mengambil keripik dan memasukkannya ke mulut. Lalu mengelapkan tangannya pada lap yang sudah ia sediakan. Kemudian berkutat lagi dengan tugas. Tak lama, memasukkan lagi keripik ke dalam mulutnya dan mengelap tangannya lagi. Kyungsoo sampai jengah melihatnya.
Akhirnya, lelaki itu turun dari sofa dan duduk di sebelah kanan Mia. Mengambil keripik itu lalu memasukkanya ke dalam mulut Mia.
“Apa?” tanya Mia dengan mulut yang penuh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Will you marry me- YES!!!
FanficKarena yang manis, bisa terasa walau hanya dengan hal kecil. Bagaimana jadinya jika Kyungsoo menikah dan menjalani rumah tangga di saat masih kuliah? 🌻cover by: Irishlevyona 🌻Februari 2016 - 12 Januari 2017 🌻rank : amnesia, kirain enggak penting...