Part 1 - WILL YOU MARRY ME-YES!!!

27.8K 1.7K 88
                                    

Cahaya matahari pagi ini memaksa masuk ke dalam kamar Mia -si tokoh utama dalam cerita ini- yang memang tak tertutup gorden semalam. Gadis bertubuh mungil dengan rambut sebahu itu mencoba untuk menutup wajahnya sendiri dengan selimut, tapi usahanya kali ini sungguh sia-sia. Seakan matahari punya seribu cara untuk membangunkannya.


Mia menggeliat pelan untuk sekadar meregangkan otot-ototnya yang pegal. Udara yang dingin menambah kekesalannya di pagi hari. Oh ayolah, Mia masih lelah dengan acara kemarin!

SREEKK! DUK!

'Kemarin?' batin Mia heran akan ingatan yang muncul, mencoba membujuk untuk dipikirkannya.

Mia merasa kakinya menendang sesuatu. Karena penasaran, ia mencoba membuka mata, melihat apa yang ia tendang baru saja.

Gadis itu mengerjap-ngerjapkan matanya berulang kali guna memperjelas penglihatannya.

Tak dapat dipercaya!

Kini, penglihatannya benar-benar jelas, ditambah keterkejutannya pagi ini sungguh luar biasa! Apa yang ingin dilihat sebelumnya ia urungkan, karena sekarang itu sudah tak penting lagi.

Mia membulatkan mata tatkala kerja otaknya mulai berjalan.

"Kyaaaaa~!!!!" teriaknya.

"Uwaaa, kenapa?!" sahut orang di depannya sambil terlonjak kaget. Seorang lelaki yang tertidur di sampingnya ikut terbangun. Mia benar-benar kaget sampai bangkit dan terduduk menjauh dari lelaki itu.

"Apa yang kau lakukan di kamarku?!" pekik Mia sambil menarik selimut.

"Kamarmu? Ini bahkan bukan kamarmu," jawab lelaki itu sambil mendudukkan dirinya. Ternyata, persoalan yang mengganggu tidurnya bukanlah hal yang penting.

"Eh?" Mia melihat ke sekelilingnya.

Benar.

Itu bukan kamarnya. Mana mungkin kamarnya yang didominasi warna pink bisa berubah dengan warna hitam dan putih dalam waktu satu malam? Itu kan mustahil!

Kecuali kalau dikerjakan orang satu kota. Ya, lagipula siapa juga yang mau melakukan itu beramai-ramai? Baiklah, itu tak penting.

"Hhhh ..." Lelaki itu menghela napas sambil mengacak rambutnya pelan. Menambah kesan seksi, tapi Mia lebih ingin berpikir waras sekarang. "Jangan-jangan kau lupa kalau kemarin-"

"Kemarin?" tanya Mia memotong sambil mengingat apa yang terjadi.

*Flashback*

Mia dan Kyungsoo duduk di kursi taman dekat kampus mereka. Do Kyungsoo si lelaki cuek itu tengah membaca buku, sedangkan Mia hanya memperhatikan kekasihnya dalam diam.

Perlahan tangan Mia bergerak untuk menggenggam tangan kiri lelaki itu dan hanya sekedar memainkannya. Karena rasa bosan benar-benar telah menggerogotinya.

"Kyungsoo ..." panggil Mia pelan dan menuntut.

"Hmm?"

Mia kembali menutup mulutnya, yang tadi hanya sekedar menyapa. Seperti yang biasa Mia lakukan ketika suasana hening hinggap di antara mereka berdua. Mengobrol? Jangan harap. Yang ada, kau makan hati jika berurusan dengan seorang Do Kyungsoo.

Perlahan Mia mendongak, melihat sekelilingnya. Begitu banyak pasangan yang sedang tertawa, bercanda ria dengan bahagia. Tidak sepertinya yang murung, bagai ada awan mendung di atas kepalanya.

"Kenapa mereka bisa begitu bahagia, yaa?" gumam Mia masih memainkan jari jemari kekasihnya.

"Hmm ..."

Yah, begitulah mereka. Tak ada percakapan khusus di antara keduanya. Membuat sebenarnya Mia iri pada pasangan lain yang begitu rukun dan romantis.

"Kyungsoo, kau tahu? Mi Ra jahat sekali! Kemarin baru bilang kalau dia sudah dilamar oleh Chanyeol saat mereka liburan ke Jeju. Dan kau tahu kapan Chanyeol melamarnya???" tanya Mia mulai bercerita dengan semangat.

"Kapan?" tanya Kyungsoo singkat.

"Sebulan yang lalu!!! Daebak!" jelas Mia antusias. Tapi Kyungsoo masih berkutat dengan bukunya. Seakan tak peduli.

Merasa tak mendapat respons yang memuaskan, Mia kembali diam dan tetap memainkan jari-jari kekasihnya. Tak lupa menghela napas untuk kesekian kalinya.

Dia seperti gadis bodoh yang berbicara dengan orang yang jelas-jelas mengacuhkannya.

Satu persatu jari Kyungsoo ia mainkan, hingga sampailah pada jari manis. Mia seakan menggambar cincin di sana dengan jari telunjuknya. Lalu mendesah pelan.

'Kapan Kyungsoo melamarku? Kami kan sudah tiga tahun menjalin hubungan,' batin Mia sendu. 'Maksudku, dia itu serius atau tidak, sih? Dia tak peka, aku iri pada Mi Ra!'

Kyungsoo diam-diam memperhatikan Mia yang terus saja memainkan jarinya itu. Lalu tak lama ia menutup buku dan menyimpannya di tas. Sambil mengeluarkan sebuah kotak berwarna merah dan membukanya di depan Mia.

Mia yang tahu apa isi kotak itu tiba-tiba diam tak berkutik saking kagetnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mia yang tahu apa isi kotak itu tiba-tiba diam tak berkutik saking kagetnya. Bahkan tubuhnya berubah tegap seperti seorang tentara yang siap perang.

Perlahan Kyungsoo mengangkat tangan kiri Mia lalu memasukkan cincin ke jari manisnya. Setelah selesai, dia terdiam dan menatap lurus ke Mia dengan wajah yang serius.

Mia masih terpaku, membalas tatapan Kyungsoo karena tak tahu harus berbuat apa. Tatapannya lekat sekali. Antara senang, sedih dan bahagia yang kini mengalir dalam hatinya.

Kyungsoo menghela napasnya, lalu mulai membuka mulutnya.

"Will you marry me-"

"YES!"

Entah apa yang merasuki Mia hingga dengan begitu mudahnya ia menjawab 'Yes'. Tak lupa dengan wajah yang teramat bahagia ...













***

Setelah kurang lebih dua bulan mempersiapkan keperluan, akhirnya mereka menikah. Toh, kedua orang tua mereka setuju. Untuk apa berlama-lama menjalin hubungan yang bisa kapan saja berakhir? Apalagi, dari keluarga kedua belah pihak menganut sistem menikah muda, agar tak "celaka".

Kini status mereka bukan lagi sepasang kekasih. Tetapi ... Sepasang suami istri.

*Flashback end*

"Ahh ..."

Mia mengangguk-anggukan kepalanya, ingat dengan apa yang terjadi. Setelah itu, Mia kembali melihat Kyungsoo yang juga membalas tatapannya. Tanpa sadar menelan ludah gugup.

"Tapi, kenapa bisa kita tidur dalam satu ranjang?" tanya Mia hati-hati dan tergagap. Kyungsoo memasang senyum yang aneh di mata Mia. Perlahan ia bangun dan berjalan menuju kamar mandi yang ada di kamarnya.

"Apa kau tak ingat kejadian semalam ...?" tanyanya sambil menutup pintu kamar mandi. Tak lupa dengan nada yang menggoda.

"Semalam ...?"




...

...

...








"EEEEHHHHH????!!!!!!"

Will you marry me- YES!!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang