Kyungsoo berjalan dengan cepat untuk pulang. Selain cuaca yang mulai dingin, ia juga merasa lelah karena akhir-akhir ini banyak beban yang orang lain berikan begitu saja padanya. Seperti menjadi Ketua Pelaksana ospek kemarin. Padahal, masih banyak senior di kampusnya. Kyungsoo benar-benar tak habis pikir, dia kan juga baru masuk tahun lalu.
"Yak, Kyungsoo! Kau ingat anak itu?" tanya Baekhyun menghampirinya. Semua teman-temannya lantas mendekati Kyungsoo dan ikut mencari tahu siapa yang dimaksud lelaki pendek itu.
"Siapa?" tanya Kyungsoo malas. Baekhyun langsung menunjuk ke arah gadis yang memakai celana jeans panjang dan kaos putih bergambar keroppi, disertai kameja kotak-kotak yang sengaja ia ikat di pingangnya. Gadis itu tengah mengobrol dengan kedua temannya. Ia memiringkan kepalanya guna mengingat-ngingat.
"Si tekun, itu si tekun!" jawab Chanyeol mulai kesal karena Kyungsoo sulit mengingat.
"Ahh ..." gumamnya ingat. "Terus kenapa?"
"Aigooo~ sebenarnya, kami banyak pertanyaan untukmu mengenai kejadian waktu itu. Aneh, kan? Dia mendapatkan tanda tanganmu sementara dia juga tak tahu bahwa kau sendiri sang Ketua. Apa jangan-jangan kal-"
"Kami tidak saling mengenal. Waktu itu kami memang pernah bertemu dan aku memberikan tanda tanganku padanya," sanggah Kyungsoo memotong ucapan Chanyeol sambil berlalu pergi.
"Aigoo~ kapan musim semi datang padanya?" tanya Kai disertai anggukan yang lainnya. Setuju sekali.
***
BRUKKKKK!!!!!!!!
Kyungsoo mendongakkan wajahnya mencari sumber suara yang sangat keras itu. Pasalnya, ia sekarang berada di perpustakaan.
Secara logika, petugas yang membereskan buku pun takkan membuat keributan sekeras itu.
Kyungsoo melihat gadis tekun itu lagi. Dia tengah memungut beberapa buku yang tadi pasti jatuh.
"Heol ..." gumamnya pelan saat melihat gadis itu membawa buku-buku yang sangat tebal dan ... berjudul bahasa inggris semua?!
"Maaf ..." ucap gadis itu pelan meminta maaf sambil tersenyum kaku pada pengunjung perpustakaan yang sedikit terusik oleh ulahnya.
Setelah dengan susah payah gadis itu mengambil buku, dia mendudukkan dirinya di hadapan Kyungsoo. Tidak, maksudnya tidak di hadapannya langsung. Hanya terhalang dua meja di depannya. Cukup jauh.
"Baiklah, abaikan dia," gumam Kyungsoo mencoba kembali fokus pada buku yang dibacanya. Menghiraukan si gadis pembuat onar baginya.
Gadis itu memang akhir-akhir ini sering terlihat olehnya di perpustakaan. Ia sukses besar membuatnya kurang fokus karena dia sangat berisik, -menurutnya-. Maka dari itu, hari ini ia akan berusaha kembali untuk mengabaikan apa yang akan gadis itu lakukan.
"Kenapa susah sekali mencari materi untuk anak-anak dengan mudah sihh???!!!" pekik gadis itu.
"Hhh~" Walaupun pelan, namun bisa juga membuat Kyungsooo menghela napas. Gadis itu berdiri lalu mendekati rak-rak buku berbahasa inggris. Baiklah, Kyungsoo akan pergi dari sana.
"Apa memang tak ada materi yang mudah untuk mereka?!" gerutu gadis itu.
PLUK!
"Ini adalah materi yang paling mudah. Dan yang lebih mudahnya lagi kalau kau mencarinya di perpustakaan umum. Jelas di sini susah menemukannya, ini perpustakaan anak kuliah. Bukan anak-anak," ujar Kyungsoo menempelkan buku yang didapatnya pada kepala gadis itu. Beruntung sebelumnya ia pernah membaca buku itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Will you marry me- YES!!!
FanfictionKarena yang manis, bisa terasa walau hanya dengan hal kecil. Bagaimana jadinya jika Kyungsoo menikah dan menjalani rumah tangga di saat masih kuliah? 🌻cover by: Irishlevyona 🌻Februari 2016 - 12 Januari 2017 🌻rank : amnesia, kirain enggak penting...