Mia sedang mencicipi makanan yang baru saja dibelinya. Sambil beberapa kali membolak-balik buku catatan guna menyelesaikan tugas kuliah. Tiba-tiba satu lembar foto terjatuh dari buku yang dipegangnya. Saat dilihat, itu adalah fotonya dengan seragam SMA dan diambil tepat ketika Mia memasuki dunia perkuliahan.
Kenapa bisa ada di sana, ya?
Membuat Mia ingin berselancar saja ke masa lalu ...
*Flashback on*
Masa ospek di perkuliahan adalah masa yang sebenarnya paling ditakuti oleh Mia. Ospek masuk SMA saja sudah membuatnya kalang kabut, apalagi kuliah yang katanya bak 'neraka dalam dunia'?
"Hhhhh~ ..."
Mia menghela napasnya lega setelah berjam-jam melakukan segala suruhan seniornya. Sudah sore sebenarnya. Tapi, Mia masih sedang mempersiapkan apa yang besok harus ia lakukan. Agar tidak pusing tak jelas.
Para panitia menyuruh para junior untuk meminta tanda tangan senior yang disegani di kampusnya ini.
Well, yeah.
Mia duduk di perpustakaan, sedang melihat-lihat sesuatu yang baru saja di dapatnya dari mading kampus. Di sana, ada beberapa info mengenai senior yang lumayan disegani. Yah~ walaupun tidak secara jelas.
"Untuk apa mereka memberikan kita petunjuk, tapi aku sama sekali tak tahu yang mana orang-orangnya?" gerutu Mia melihat beberapa nama senior yang ia dapat dari mading. "Ini sih ... dapat dipastikan besok para senior tidak akan mengenakan name tag."
Mia menghapal satu persatu nama dari senior beserta ciri-cirinya. Beruntung ia sangat tekun.
Matanya membulat seketika tatkala melihat salah satu nama yang diberi keterangan, bahwa dia salah satu senior yang bahkan sangat sulit untuk didekati. Namun, sebagai junior, dia adalah orang yang wajib mengisi tanda tangan di tugasnya besok.
"Gawat ..."
***
Malam menyapa. Ia masih merapikan buku yang akan digunakan untuk meminta tanda tangan dari para seniornya besok. Sungguh, ia sampai lupa waktu.
BRUKK!!!
Mia mengalihkan pandangannya setelah mendengar suara itu. Terlihat bayangan dari arah rak buku yang tak jauh darinya.
Ia bisa saja mengira itu hantu. Sebelum ia memastikannya dulu.
Segera saja Mia mendekat dengan pelan, ingin melihat apa yang terjadi. Saat Mia mengintip, ia melihat seorang lelaki tengah memungut buku-buku yang dapat Mia pastikan terjatuh dari raknya.
Mia mendekat lalu membantu lelaki itu.
"Kau tidak apa-apa?" tanya Mia berinisiatif memungut buku-bukunya. Lelaki itu tak memperdulikan Mia. Setelah selesai, gadis itu menyerahkan buku.
"Anak baru?" tanyanya melihat Mia. Ia segera saja mendongak, melihat wajah lelaki itu. Lelaki dengan postur lumayan pendek untuk ukuran lelaki, walaupun memang lebih tinggi dari Mia, sih. Kulitnya putih. Berpakaian rapi. Yahh, tipe mahasiswa baik.
Rambutnya sedikit acak-acakkan dan tatapannya begitu tajam.
Tampan ... sekaligus mengerikan.
"Iya ..." jawab Mia mengangguk dan terbata.
"Kenapa belum pulang?" tanyanya dingin. Mia menunduk sambil berpikir.
KAMU SEDANG MEMBACA
Will you marry me- YES!!!
ФанфикKarena yang manis, bisa terasa walau hanya dengan hal kecil. Bagaimana jadinya jika Kyungsoo menikah dan menjalani rumah tangga di saat masih kuliah? 🌻cover by: Irishlevyona 🌻Februari 2016 - 12 Januari 2017 🌻rank : amnesia, kirain enggak penting...