Kyungsoo dan Mia masih memejamkan matanya satu sama lain. Keduanya larut ke dalam ciuman yang bisa disebut cukup panas itu. Beberapa kali mereka mengubah posisi kepala mereka dari kiri ke kanan. Melepasnya sebentar lalu kembali melanjutkan kegiatan yang tertunda.
Kedua kaki Mia sudah melingkar di pinggang suaminya tanpa sadar. Membuat jarak di antara mereka semakin dekat.
Hening. Hanya suara kecupan yang terdengar.
"Apa AC ruangan ini tidak menyala?" bisik Mia disela-sela kegiatan mereka.
"Memang kenapa?" tanya Kyungsoo dengan suara beratnya tanpa menatap Mia.
"Udara di sini panas sekali ..." lanjut Mia berbisik tepat di telinga bagian kiri suaminya. Sedangkan Kyungsoo sudah membenamkan wajahnya di leher Mia.
"Mau ke ruangan yang lebih sejuk?" tawarnya terdengar seksi.
Mia diam sejenak. Ia hanya menggeliat kecil karena merasa geli dengan apa yang Kyungsoo lakukan di lehernya. Entah sedang apa?
"Di mana?" tanya Mia.
"Di kamarku," bisiknya to the point dengan suara yang menjadi sedikit serak.
"Kau yakin AC-nya menyala? Di sini saja terasa panas," keluh Mia mencoba menatap Kyungsoo, sedangkan yang ditatap hanya tersenyum.
"Kalau kau tidak mau juga tidak apa-apa," jawabnya singkat.
"Aku tidak bilang tidak mau," sanggah Mia sambil menggeleng pelan. "Aku ingin memastikan lagi, apakah aku bisa duduk di tempat yang empuk? Di sini keras sekali."
Gadis itu berbicara sambil mengetuk-ngetukkan tangannya pada meja.
"Tentu saja, lebih empuk dari sofa malah," jawab Kyungsoo sambil terkekeh lalu beberapa detik kemudian dengan sekali gerakan dia menggendong Mia walau posisi mereka tak berubah.
"Uwaaa, yak!" teriak Mia sambil tertawa. "Kaget! Dasar menyebalkan!"
Kyungsoo mendongak sedikit lalu mencium dagu sang istri, sedangkan Mia mengecup kening suaminya. Dan mereka masuk kamar.
/.../
Kyungsoo merebahkan Mia di atas kasur berwarna abu-abunya itu. Mia hanya duduk lalu tersenyum padanya. Dengan pelan, Kyungsoo membelai rambut Mia dan menyelipkannya di daun telinga. Ia duduk di samping kiri istrinya dan tersenyum.
"Kau gugup?" tanya Kyungsoo. Mia hanya menarik napas lalu menghembuskannya dengan keras.
"Tidak. Aku tidak gugup," jawab Mia berbohong. Kyungsoo tahu itu dan hanya tertawa.
"Aku gugup," ucap Kyungsoo lembut, membuat Mia kaget, ia sudah mengatakan tidak gugup sementara pasangannya sendiri saja gugup.
"Benarkah?" bisik Mia tak percaya. Kyungsoo hanya mengangguk sambil memegang dadanya sendiri.
"Berdebar, nih," ucapnya. Mia lalu tanpa sadar memegang dada suaminya karena penasaran.
"Uwah!!! Kau benar!" ucapnya kaget.
"Kau benar-benar tidak gugup?" tanya Kyungsoo memastikan dan Mia hanya menggeleng.
"Tidak, aku berbohong. Aku malah lebih gugup daripada kau," jawabnya polos dan Kyungsoo hanya tertawa mendengarnya.
Kemudian setelahnya hening.
Kyungsoo memegang tangan Mia yang berada di dadanya, dan menariknya pelan. Tangan yang satu lagi ia gunakan untuk menarik tengkuk Mia. Saat keduanya sudah dekat, Mia menutup matanya dan Kyungsoo hanya tersenyum.
KAMU SEDANG MEMBACA
Will you marry me- YES!!!
FanfictionKarena yang manis, bisa terasa walau hanya dengan hal kecil. Bagaimana jadinya jika Kyungsoo menikah dan menjalani rumah tangga di saat masih kuliah? 🌻cover by: Irishlevyona 🌻Februari 2016 - 12 Januari 2017 🌻rank : amnesia, kirain enggak penting...