Beberapa bulan setelah wisuda. Mia kembali pada kegiatan kampusnya yang semakin hari semakin menyibukkan. Mengingat ia akan lulus. Begitupun dengan Kyungsoo, ia bekerja di perusahaan ayahnya. Keduanya sama-sama sibuk.
***
Mia baru saja bangun tidur, dan ia berjalan menuju dapur. Dia sudah mendapati suaminya di sana, masih mengenakan baju rumahan. Rambutnya masih acak-acakkan.
'Pasti baru bangun tidur,' batinnya.
Kyungsoo tampak menguap. Dengan tiba-tiba ide jahil muncul dalam pikiran Mia. Ia mengendap-endap mendekatinya. Lalu tangannya terulur memeluk Kyungsoo dari belakang.
"Oppa~ kau sedang apa?" tanya Mia dengan suara manjanya. Kyungsoo menunduk melihat tangan istrinya, lalu kembali pada kegiatannya. "Oppa?"
"Apa?" tanya Kyungsoo cuek.
"Cih, kukira kau akan kaget. Ternyata biasa saja," jawab Mia lalu melepaskan pelukannya. Tapi sebelum ia benar-benar berhasil melepaskan pelukannya, Kyungsoo dengan cepat menahannya.
"Kau kira kau bisa lepas begitu saja setelah menggodaku?" tanyanya.
"Tidak, ya?" tanya Mia sambil cengengesan. Kyungsoo mematikan kompornya lalu berbalik. Berjalan perlahan mendekati Mia, namun sang empu malah mundur menjauhinya. Saat punggungnya mencium dinding dan dapat dipastikan ia takkan bisa kemana-mana, Mia akhirnya menyerah untuk menjauh dari sang suami.
"Bagaimana kalau kita melakukan sesuatu yang menyenangkan pagi ini?" tanya Kyungsoo, bermaksud untuk menggoda.
"Seperti ... Morning kiss?" tanya Mia mengacungkan tangannya, semangat.
"Kenapa malah kau yang bersemangat?" tanya Kyungsoo berubah malas dan berbalik untuk melanjutkan kegiatannya tadi yang sempat tertunda. Menggoda Mia memang sedikit susah.
"Kenapa~?" tanya Mia merengek. Ia berdiri di samping kanan suaminya. "Kau benar-benar tidak mau melakukannya? Uwahh lelaki macam apa kau ini. Tidak gantle sama seka-"
CUP!
Kyungsoo mengecup bibir Mia sekilas lalu kembali pada kegiatannya dan berkata, "Berhenti mengomel."
"Hanya kecupan? Satu kali?! Daebak!" pekik Mia mendelik. Lalu Kyungsoo kembali mengecupnya. Dua kali. Tiga kali. Tidak- lima kali.
"Puas?" tanya Kyungsoo dengan penekanan.
"Tidak, hehe," jawab Mia cengengesan.
"Kau ..." ucap Kyungsoo sambil merangkul Mia. "Mau aku melakukan lebih?"
"Tidak, hahaha aku hanya bercanda," jawab Mia dan mereka lalu tertawa.
Ah, pagi yang menyenangkan~
***
"Yak, kau tahu? Ahra Ji yang satu kelas dengan kita sedang hamil!" pekik Mi Ra saat makan siang.
"Benarkah?! Wahhh sudah kuduga, dia memang mencurigakan. Apalagi, perutnya tampak membesar," sahut Yoori.
"Memang kenapa kalau hamil?" tanya Mia.
"Yaa kalau sudah menikah sih I'ts okay, tapi kalau belum menikah? Apalagi lelakinya tak bertanggungjawab?" tanya Mi Ra sambil menggelengkan kepalanya. "Sulit dipercaya, dia tampak baik di luar."
"Lalu, kalau aku hamil?" tanya Mia tiba-tiba membuat kedua temannya heran.
"Ya, tentu saja tidak apa-apa. Semua orang tahu kau sudah menikah. Lagipula, sebentar lagi kau lulus, beda dengan Ahra," jelas Yoori aneh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Will you marry me- YES!!!
FanfictionKarena yang manis, bisa terasa walau hanya dengan hal kecil. Bagaimana jadinya jika Kyungsoo menikah dan menjalani rumah tangga di saat masih kuliah? 🌻cover by: Irishlevyona 🌻Februari 2016 - 12 Januari 2017 🌻rank : amnesia, kirain enggak penting...