Hari Minggu. Mia sudah menyelesaikan semua pekerjaan rumahnya dengan Kyungsoo. Tapi ia masih belum membersihkan dirinya. Ketika keluar dari kamar, ia mendapati suaminya sedang bergulat dengan laptopnya.
"Kyungsoo, kau sedang apa?" tanya Mia."Aku harus menyelesaikan beberapa pekerjaan yang kubawa ke rumah," ucapnya tak mengalihkan perhatian dari laptop. Mia hanya mengangguk-angguk. Kyungsoo yang aneh segera melihat Mia. "Kenapa?"
Mia menatapnya, lalu bersandar pada pundaknya.
"Ahhhh, bosan sekali rasanya," keluhnya.
"Memang kau sudah menyelesaikan skripsimu?" tanya Kyungsoo enteng. Tak memperdulikan reaksi Mia yang terkejut bukan main.
"Sudah selesai dari seminggu yang lalu," sanggah Mia.
"Oh, aku lupa," jawab Kyungsoo cuek.
"Makanya jangan terlalu sering berkutat dengan pekerjaan yang kau bawa dari perusahaan, skripsiku selesai pun kau bahkan tidak tahu," rutuk Mia.
"Iya, maaf ..." jawab Kyungsoo cepat, tak mau debat hanya untuk hal yang sepele itu.
Kemudian hening.
"Kau tidak ada niatan untuk main?" tanya Kyungsoo.
"Tidak, semua teman-temanku sibuk mempersiapkan acara wisuda nanti," jelas Mia mengingat.
"Lalu kenapa kau juga tidak sibuk mempersiapkannya? Biasanya kau ikut-ikutan," jawab Kyungsoo dan Mia langsung menonjok bahunya.
"Menyebalkan," desisnya.
"Maksudnya, kau tidak membeli gaun untuk nanti atau apa begitu?" ralat Kyungsoo.
"Nanti bibiku yang dari Indonesia akan datang ke sini untuk membawa kebaya," jelas Mia.
"Kebaya itu ..." ucapan Kyungsoo tertahan sambil mengingat.
"Pakaian adat dari Indonesia," jawab Mia dan Kyungsoo mengerutkan keningnya.
"Ohhhh, yang pernah kau pakai ketika pernikahannya pamanku dulu?" tanyanya ingat.
"Iya, yang seperti itu," jawab Mia mengangguk.
"Tapi pakaian itu kurasa terlalu sederhana," komentarnya.
"Huuu ... sejak kapan kau mengomentari pakaian wanita?" tanya Mia dan Kyungsoo sedikit salah tingkah dibuatnya. "Lagipula, kebaya yang waktu itu aku pakai memang sengaja sederhana. Biar tidak terlalu mewah."
"Maksudmu?" tanya suaminya tak mengerti.
"Maksudku, saat acara wisuda nanti kau percaya saja, aku akan terlihat unik di antara yang lain," jelasnya sambil senyam-senyum.
"Bukannya cantik?" tanya Kyungsoo memastikan.
" Ya ... kalau cantik kan pasti akan ada yang lebih cantik dariku nanti. Apalagi Inha," jawab Mia mengingat, Kyungsoo menatap sang istri yang ada di sebelahnya.
"Begitu lagi," desahnya. Mia lalu bersandar pada sofa yang ada di belakang sambil menselonjorkan kakinya. "Aku tidak mau kita mengungkit-ungkit masalah itu."
"Masalah apa?" tanya Mia sambil balas menatap suaminya.
"Maksudku kejadian dulu-dulu, antara kita dan mereka," jawab Kyungsoo.
"Kau bicaranya berbelit-belit tahu!" ucap Mia berpura-pura tidak peduli. Kyungsoo yang melihat itu segera saja menutup laptopnya.
"Kau bilang kau bosan, kan?" tanyanya membuat Mia menoleh. "Bagaimana kalau kita beli peralatan untuk wisudamu nanti?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Will you marry me- YES!!!
Hayran KurguKarena yang manis, bisa terasa walau hanya dengan hal kecil. Bagaimana jadinya jika Kyungsoo menikah dan menjalani rumah tangga di saat masih kuliah? 🌻cover by: Irishlevyona 🌻Februari 2016 - 12 Januari 2017 🌻rank : amnesia, kirain enggak penting...