Hello!
Sorry for late update, sibuk UTS.
Hehehe...Yuk langsung aja, selamat membaca! :)
⭐
SMA Andromeda sangatlah sepi sekarang ini, hanya ada Bima dan beberapa murid yang masih di sekolah ini. Bima sedang menunggu jemputan dari supirnya, di ruang tunggu sekolahannya.
"Ayo, den. Maaf saya lama...," ucap bapak supir itu,
"Mana kuncinya pak?"
Kemudian, bapak itu merogoh kantongnya mencari kunci mobil yang tadi ia letakkan di kantong tepatnya saku seragamnya, lalu memberi kunci tersebut kepada Bima.
"Ini ongkos buat bapak pulang, saya mau pergi dulu soalnya pak, tidak perlu di antar. Makasih ya pak!" ucap Bima sambil berjalan ke arah parkiran mobil,
"Tapi den, ini kebanyakan!" teriak si bapak sambil mengamati uang bergambar Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta tersebut yang ada di tangannya, tidak lama mengucapkan syukur atas rezekinya.
Sekarang, Bima sedang mengendarai mobilnya di temani lagu-lagu dari salah satu radio paling hitz di Jakarta, volumenya ia kencangkan, sekencang-kencangnya. Bahkan sampai handphone nya berderingpun, ia tidak sadar.
Tidak butuh waktu lama, sampailah ia di salah satu Mall di kawasan Jakarta Pusat. Bima memarkirkan mobilnya dengan sempurna, lalu membuka seragam sekolahnya digantikan dengan kaos hitam. Lalu, ia turun dari mobilnya dan berjalan masuk ke dalam mall itu.
Hari berikutnya... Di kelas, Alex sedang tidak fokus, dia salah mengerjakan latihan, dia salah nulis, semuanya jadi salah hari itu, teman-temannya hanya menggeleng-geleng baru bahagia udah jadi begini kacau lagi.
Alex membuka tasnya, kemudian melihat isi di tasnya itu, dia membawa kado annive buat Lilly, yang seharusnya annive mereka adalah besok yang ke satu tahun.
"Gue nggak jadi ngasih buat Lilly deh, tapi buat siapa dong?" tanya Alex dalam hatinya.
"Kasih aja buat Aurora," ucap Bima, sambil menulis, Alex terheran-heran darimana temannya tahu kalau dia lagi bingung akan beri ke siapa kado yang sudah dia beli ini.
"Lo bisa baca pikiran orang ya, Bim?" Alex berbisik-bisik pada Bima yang sedang sibuk mencatat apa yang guru tulis di papan, Bima hanya menggeleng.
Alex berpikir, "Bagaimana dia bisa memberi hadiah itu buat Aurora, kalau Aurora saja sedang tidak bersahabat dengannya."
Tidak lama bel istirahat berbunyi, Halley semua pergi ke kantin, kecuali Alex yang entah kenapa tidak ke kantin hari ini.
Kejora duduk dengan perasaan gelisah, karena sangat jarang ia menemukan Alex tidak berniat ke kantin.
"Kalian ngerasa gak sih Alex aneh?" tanya Kejora,
Bima dan Bosca menggeleng secara bersamaan, membuat Kejora menghelakan nafasnya.
Tidak butuh waktu lama, pesanan makanan dan minuman mereka datang, bersamaan dengan itu Alex juga datang ke kantin dan langsung bergabung menghabiskan makanan.
Bel istirahat usai, Alex dan ketiga temannya balik ke kelas, kemudian Alex terkejut melihat kolong mejanya kenapa ada kotak merah bukannya seharusnya ada di tasnya Aurora, diapun membuka lipatan kertas yang ada di atas kotak tersebut.
"Sorry, gue nggak bisa terima."
Bima, Bosca, Kejora mengintip.
"Lo ngasih hadiah buat Aurora?" tanya Kejora, terkejut tapi kenapa Aurora menolak, dasar bodoh, kalau dia jadi Aurora pasti dia terima hadiah itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Make It Mine 2 [Completed]
Teen Fiction[Disarankan untuk baca Make It Mine terlebih dahulu, baru baca seri keduanya.] Kalau sayang sama seseorang harus menunggu sampai waktu tepat atau lebih baik cepat-cepat menyatakan? Pernahkah kalian menginginkan orang yang kalian suka untuk selamanya...