Part 23

486 32 2
                                    

Di jalanan Ibukota, Bima dengan beraninya menancapkan gas dengan kecepatan sangat tinggi untuk menyamakan posisi mobilnya dengan posisi mobil yang Kejora naiki.

Saat posisi mereka sudah sama, Bima membuka kaca mobilnya dan memberi kode terhadap Kejora, tapi sialnya Kejora tidak melihati hal tersebut.

Matt yang menyadari, bahwa mobil Bima ada di sebelahnya, langsung menancap gas sekuat-kuatnya, dan mulut Kejora terus saja komat-kamit, sambil menutup matanya.

Sampai akhirnya, mereka memasuki suatu komplek dan mobil Bima yang ada Alex dan Bosca di dalamnya, berada di belakang Ferrari Matt.

Matt hanya tersenyum sembari melihat mobil Bima melalui spion mobilnya.

Dalam hatinya, "Tenang aja gue pasti nganterin dia sampai di rumah."

Untuk sejenak, Matt menatap Kejora, lalu berganti menatap ke arah jalanan.

"Aaah dikit lagi sampai!" kata Kejora, begitu ia membuka matanya.

"Eh, itu kan mobil Alex?" Kejora terkejut melihat mobil yang ada di belakangnya sudah sangat familiar.

Tidak butuh waktu lama mereka tiba di depan rumah Kejora, Matt turun dan langsung membukakan pintu untuknya layaknya seorang putri. Bima pun turun dari mobil, terkecuali Alex dan Bosca yang memilih untuk berdiam diri di dalam mobil sambil terus mengamati mereka bertiga.

"Thanks, udah anter Kejora selamat sampai di rumah." Bima, menepuk pundak Matt, lalu berdiri tepat di sebelahnya Kejora.

"Yayaya, lo gak perlu khawatir. Karena, mulai sekarang she is officially mine. Dan lo, rumah ini, saksinya." Matt tersenyum senang.

Bima hanya terdiam begitu juga dengan Kejora.

"Aku ke rumah sakit lagi ya, sayang." Kata Matt, tangannya berniat untuk memegang tangan Kejora, tetapi Kejora menolak.

Tidak butuh waktu lama, Matt masuk ke dalam Ferrari merah meninggalkan mereka semua.

"Kejora, how can you become his girlfriend? He is kidding me right?!" tanya Bima.

"Gue bukan pacar dia, Bim. Dia aja gila, maksa-maksa gue buat jadi pacar dia. Don't worry. I'm still single." katanya.

Bima tersipu malu.

Kejora harap Bima bisa mengerti kode tersebut.

"Gue masuk ya? Mmm, lo mau mampir ... mungkin?" tanya Kejora.

"Masuk aja, gue langsung cabut aja. Kasian tuh, Alex sama Bosca. Hehehe," sambil menggaruk tengkuknya yang sama sekali tidak gatal, lalu Kejora masuk ke dalam rumahnya, dan Bima terus berdiri di depan gerbang rumahnya sambil melambaikan tangan kanannya dan tersenyum.

Setelah Bima memastikan Kejora sudah masuk ke dalam rumah, ia segera masuk ke dalam mobil.

"Gila lo, Bim. Cocok dah ikutan main fast & furious." Ucap Alex sambil menggeleng-gelengkan kepalanya, dan Bosca mengikuti gerakan Alex tersebut.

"Sorry, I'm just too worried see her with another guy." Ucapnya, lalu melanjutkan, "lo yang bawa, Lex. Gue cape."

"Istirahat di rumah gue aja, rumah gue udah deket ini kan...," usul Alex, lalu Bima dan Bosca tidak membantah sekatapun.

***

Sementara itu, Kejora sedang tiduran di kamarnya. Dan, tersenyum-senyum sendiri.

"Bima, Bima. Segitu khawatirnya, sampai lo ngikutin gue." Katanya.

"I really like you more," katanya lagi.

Make It Mine 2 [Completed] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang