Part 2

1.6K 154 11
                                    

Sebelum baca coba klik dulu tanda bintangnya, terimakasih! :)

Happy reading guys :)

Kejora menghela nafasnya, sedaritadi teman-temannya aneh dan juga sibuk dengan aktifitas masing-masing, sementara dirinya daritadi mengaduk-aduk minuman dengan sedotannya.

Sebentar - sebentar dia melihat ke Alex, Bosca dan juga Bima bergantian, tetapi sedaritadi pandangan Bima arahnya kesitu terus, entah siapa yang sedang Bima lihat.

Kejora kemudian menikmati minumannya, masa bodo dengan teman-temannya yang sibuk masing-masing itu, tidak butuh waktu lama bel yang menandakan istirahat telah usai itu berbunyi.

Dengan cepatnya guru piket, menuju kantin dengan membawa penggaris panjang besar, kami pun langsung buru-buru ke kelas.

Sesampainya di kelas, seperti biasa dia memperhatikan Alex dalam diam, kemudian pura-pura tidak melihatnya, sungguh Kejora menyukai Alex, amat sangat menyukai Alex, tetapi sayangnya dia sudah bersama Lilly, ratu iblis SMA Andromeda.

"Semoga putus ..." ucap Kejora,

"Hah, apa putus? Siapa?" tanya Bima,

Kejora sedikit menunjukkan ekspresi panik, bagaimana Bima bisa tahu kalau dia habis berharap Alex putus?

"Lo ngomongnya kenceng tadi, Kejora." ucap Bima, membuat Kejora hanya menggelengkan kepalanya.

Dalam hati, "Ya ampun malu banget gue ah!"

"Gak usah malu gitu kaliii...." Bima menyambung langsung bilang padanya, kemudian Kejora menaruh jari telunjuknya di bibir Kejora, menyuruh Bima diam, tetapi dia malah ketawa keras membuat semuanya melihat Bima.

"Kalian ngomongin apa sih? Seru banget kayanya." Tanya Alex, membuat Bima dan Kejora menengok ke belakang

"Enggak, bukan apa-apa." Jawabnya bersamaan.

"Ciye kompak...," Ledek Bosca, Kejora hanya memutar bola matanya sebal kalau sudah seperti ini dan kembali melihat ke depan, dan seorang guru memasuki ruangan kelas Alex, membuat semuanya langsung balik ke tempat masing-masing dan diam.

Mrs. Keyra, Guru Sejarah SMA Andromeda yang kini sedang menerangkan materi masuknya bangsa-bangsa Barat ke Indonesia itu seperti tidak ada rasa lelahnya sedaritadi berbicara, semuanya memperhatikan, entah mereka masuk atau tidak pelajarannya.

Kejora meliriki Bima, yang duduk di sebelahnya.

Dalam hati, "Ya elah malah ngelamun nih anak..."

Kemudian, Kejora menyikuti Bima.

"Bima..."

"Oy..."

"Bimaa..."

"IYA CANTIK KAMU MAU KAN?!" ucap Bima secara tiba-tiba, spontan, dan sukses mendapatkan pelototan dari Mrs. Keyra.

"Sial!" umpat Bima dalam hati,

"Kejora... Gue lagi ngelamun enak-enak lo malah ganggu."

"BIMA KEJORA! BERANI KALIAN BERISIK DI KELAS SAYAAAA?! SINI KALIAN BERDUA!" teriak Mrs. Keyra, Bima menepuk jidatnya, Kejora mendengus kesal. Jika tahu akan seperti ini dia tidak akan menyadarkan Bima dari lamunannya.

"Kenapa kalian berisik?"

"Maaf Bu, tadi Bima ngelamun niat saya baik kok Bu biar dia memperhatikan Ibu...," jawab Kejora,

"Kamu Bima melamun terus kerjaannya, emangnya di rumah tuh kamu ngapain? Kamu mikirin apa sih? Pacar?"

"Wah Ibu, saya aja nggak punya pacar. Gimana bisa saya mikirin pacar, bantuin cari dong bu, atau kenalin saya sama anak ibu deh...," jawab Bima ngawur, lagi serius dia malah bercanda dan ketawa setelah berbicara seperti itu.

"A--aaaw sakit Bu, sakit...," ucap Bima sambil meringis kesakitan, karena telinganya telah disiksa oleh Mrs. Keyra, dengan jewerannya yang pedas.

"Ibu tahu kamu pintar, tapi kamu harus hargain guru yang sedang mengajar bukannya malah melamun! Sekali lagi kamu melamun di pelajaran Ibu, tidak usah ikut pelajaran Ibu...," ucap Mrs. Keyra panjang lebar, hanya dibalas sekali anggukan oleh Bima, kemudian dengan santainya Bima jalan kembali ke tempat duduknya.

"Siapa bilang kamu boleh duduk?"

Bima memberhentikan langkahnya, mendengus, semuanya antara ingin ketawa tetapi tidak enak juga.

"Capek bu berdiri." Jawabnya.

"Kejora kamu duduk, Nak. Ya sudah duduk, tenang ya Ibu mau lanjut jelasin lagi."

Kemudian, Bima dan Kejora kembali duduk, Kejora menatapnya sinis sementara Bima sebaliknya, dia senyum pepsodent melihat Kejora.

Kini, Geng Halley sedang berjalan menuju parkiran, dan dua dari anggota Halley sedaritadi salah satunya sibuk meminta maaf.

"Maafin gue, Kejora." Kata Bima, sambil terus berjalan mundur, Kejora terus acuh tak acuh kepadanya.

Alex dan Bosca hanya diam dan mengamati.

"Yang penting nggak di hukum sih tadi," lanjut Bima, "Ya ya maafin yaa...," dan memasang muka penuh belas kasihan.

"Terserah."

JEGER.

Singkat. Jelas. Padat.

Bima hanya dapat menelan ludahnya, kemudian Kejora sudah masuk duluan ke dalam mobil Alex dan duduk di sebelah Alex, lagi dan lagi Bima menelan ludahnya.

"Lex gue boleh bawa mobil lo gak?" pinta Bima,

"Boleh nih kebetulan gue cape jadi gue pindah ke belakang." Alex pun segera turun.

Kejora memalingkan wajahnya ke kaca, membuat Bima makin merasa bersalah padanya.

Di tengah perjalanan menuju ke rumah.

"Udah kali marahannya, kasian loh Bima." Alex memberitahu Kejora, kemudian Bima mengacungkan jempol kanannya.

"Biarin... Lagian jadi orang nyebelin!" jawab Kejora,

"Hati-hati dari sebel entar jadi cinta." ledek Bosca,

"NO WAY!" jawab Kejora.

Bima jadi terkekeh sendiri.

"Lihat suatu saat nanti lo akan tahu kalau gue suka sama lo, sayang sama lo, dan gue pastiin lo yang terakhir dalam hidup gue." kata Bima di dalam hatinya.

Dalam hati Kejora, "Gue aja sukanya sama Alex, gimana bisa suka sama orang lain?!"

Kemudian, suasana di mobil menjadi hening. Bima terus mengendarai mobil Alex, mengantar Bosca terlebih dahulu, kemudian tidak sengaja dia melihat toko bunga, mobil yang Bima kendaraipun berputar balik.

"Loh kok muter balik?" tanya Kejora, bingung sementara Alex hanya diam dan tidak berkomentar apa-apa.

Berhentilah mereka di toko bunga, Kejora mengedarkan pandangan ke sekeliling, baru saja ingin bertanya dengan Bima, dia sudah turun dari mobilnya.

"Temen lo tuh nyebelin banget daridulu...,"

"Dia temen lo juga kan, Kejora...,"

"Iya sih...."

Tidak lama, Bima kembali ke mobil membawa beberapa tangkai mawar merah putih yang di jadikan satu lalu diberikan kepada Kejora.

"Loh buat gue?"

"Iya sebagai permintaan maaf."

Semburat kemerahan terlihat jelas di wajah Kejora, dan dia menerima itu dengan senang hati.

"Coba kalo yang ngasih ini Alex...." Kejora meliriki Alex yang sedang asik dengan handphonenya di belakang.

- To Be Continued -

How was the story? Let's comment!

Akan berlanjut kalau vote di atas 15 part 1 dan part ini ;)

Deeeaannn,
11 Des 2015.

Make It Mine 2 [Completed] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang