Hallo, long time no see!
4/5 part menuju awal dari Make It Mine 2!
Happy reading! :)
⭐
Minggu siang, Bima dan Alex mereka berdua masih sama-sama berada di rumah sakit, mengerjakan tugas sekolah pun di Rumah Sakit, kemudian Bima dan Alex keluar sebentar untuk mencari makan siang.
Samudera masuk ke ruangan Aurora, dia tidak tahu bahwa ada Alex dan Bima yang telah menjenguk gadis itu, tetapi sekarang sedang pergi keluar.
"Hai, Aurora... Hmm, kamu dapet bunga lagi dari Alex, Alex perhatian banget ya, Ra? Pantesan kamu suka sama dia, pantesan kamu nolak aku, apa aku gak akan pernah di kasih kesempatan sama kamu?" tanya Samudera, tetapi tidak ada kata-kata yang keluar dari mulut Aurora, dia tetap tertidur.
Satu jam berlalu, Samudera tertidur di sisi kiri Aurora, Alex dan Bima setelah makan siang mereka kembali ke tempat dimana Aurora berada dan menemukan Samudera yang sedang tertidur.
Dalam hati Alex, "Dia... Hmm..."
Alex dan Bima lanjut mengerjakan tugas di rumah sakit, hari menjelang sore Kejora datang bersama Bosca, juga orang tua Aurora, mereka semua berbincang-bincang, ada Alpa juga. Saat semua sedang berkumpul, kembali terdengar suara nyaring dari alat pendeteksi jantung, dan garisnya lurus.
"Aurora!!!!!!!" teriak Alex dan Samudera bersamaan, yang lain menangis, Alpa memanggil Dokter.
Tidak lama Dokter itu datang memberi pertolongan kepada Aurora, sudah dua kali Aurora seperti ini, belum ada tanda-tanda dia terbangun dari tidurnya yang panjang. Sudah dua kali Aurora akan meninggalkan dunia.
Tidak lama Dokter keluar dengan perkataan yang sama seperti yang sebelumnya, untungnya Aurora belum pergi secepat ini. Kemudian, Dokter mengajak kedua orangtua Aurora untuk berbicara. Sementara itu yang lainnya kembali masuk, wajah Alex dan Samudera sama-sama menunjukkan belum siap kehilangan gadis mungil itu.
"Aurora, lo pasti kuat... Cepet bangun ya, kita pada kangen...," ucap Kejora.
"Alex kangen loh, Ra," tambah Bima,
"Iya kangen banget tuh, Ra. Kasihan Alex Samudera." Sambung Bosca,
"Gue juga kangen sama lo, Ra." Ucap Alpa selaku sahabat terdekatnya juga teman sebangku Aurora.
Jari-jari tangan Aurora bergerak perlahan, Bima yang pertama menyadari hal tersebut, semua langsung senang dan Alex memanggil dokter serta perawat. Dokter datang memeriksa kondisi Aurora, ditemani perawat-perawat, teman-teman Aurora menunggu di luar.
Tidak lama, Dokter keluar dengan menyunggingkan senyuman.
"Alhamdulillah, Aurora sudah siuman. Kalian bisa jenguk, tapi jangan ganggu ketenangan pasien, karena pasien baru sadar, lebih baik bergantian 2-4 orang, Saya pergi dulu," ucap Dokter itu.
Kemudian, orang tua Aurora juga Alpa dan Bima menemui Aurora. Aurora melihati mereka semua dengan tatapan seperti bingung.
"Aurora, anak Ibu... Syukurlah, kamu sudah bangun, Nak." Ucap Ibu, Aurora tersenyum masih tidak banyak bicara.
Bima dan Alpa mengobrol bersama Aurora, tidak lama Alex, Samudera, dan yang lainnya masuk ke ruangan dan mendapati Aurora yang dengan tatapan bingung menatap mereka semua yang masuk.
"Kalian siapa?" tanya Aurora, sambil melihati Alex, Samudera, Kejora dan Bosca.
Bima geleng-geleng kepala, Alpa memasang wajah sedih, Alex dan Samudera menghampiri Aurora.
KAMU SEDANG MEMBACA
Make It Mine 2 [Completed]
Teen Fiction[Disarankan untuk baca Make It Mine terlebih dahulu, baru baca seri keduanya.] Kalau sayang sama seseorang harus menunggu sampai waktu tepat atau lebih baik cepat-cepat menyatakan? Pernahkah kalian menginginkan orang yang kalian suka untuk selamanya...