Pagi harinya, Bima yang sedang bersiap-siap akan berangkat ke sekolah, dari kamarnya dia mendengar suara mobil masuk ke garasi rumahnya.
"Ngapain dia dateng lagi!" kata Bima, sambil memasang kancing seragamnya, lalu segera menyambar tasnya dan keluar dari kamarnya.
Bima mendapati Matt sedang menyuapi adiknya, Nebula.
"Ngapain lo?" tanya Bima.
"Lo gak liat, gue lagi suapin ade gue?" jawabnya sinis, lalu mengelus puncak kepala adiknya, adiknya masih tidak mengerti apa-apa terus mengunyah makanan dan memperhatikan keduanya.
"Gue bisa suapin dia."
"Dan, gue nggak nanya."
Bima mengepal kedua tangannya dengan kencang, tetapi ia berusaha meredam emosinya itu. Kasihan kalau adiknya harus menonton keributan secara langsung.
Tidak lama suara klakson mobil tersengar dari luar.
Dalam hati Bima, "Halley."
"Bi, Bima berangkat!" kata Bima, mengabaikan Matt yang masih menyuapkan Nebula.
"Iya den, hati-hati di jalan."
"Dek, kakak berangkat dulu ya." Kata Bima, lalu mencium kening adiknya, dan menatap Matt dengan sesinis mungkin.
"Jangan bawa kabur adek gue!" kata Bima memberi peringatan pada Matt, yang diberi peringatan hanya diam, mengabaikan apa yang Bima ucapkan.
Tepat di garasi rumahnya, Bima melihat Ferrari merah yang diparkirkan di halaman rumahnya lalu menendang ban mobil tersebut dengan sekuat tenaga.
"Aw... aw... Anjir, sakit." Ucapnya, lalu berjalan dan masuk ke dalam mobil Alex.
Alex hanya menggeleng-gelengkan kepalanya, melihat kelakuan sahabatnya tadi.
"Mobil mahal kok ditendang, itu mobil baru lo?" tanya Alex, dan Bima hanya menggeleng.
Lalu, Bima menengok ke belakang ternyata ada Bosca dan Kejora.
"Bosca, tukeran gue belakang. Lo depan!" perintah Bima, lalu turun kembali dari mobilnya Alex.
Bima yang duduk bersebelahan dengan Kejora hanya bisa tertawa kecil, tapi sayangnya Kejora malah menyipitkan matanya dan mengalihkan pandangannya ke depan, dan merekapun berangkat ke sekolah.
***
Kejora POV
Mobil Alex sudah berhenti tepat di depan rumah Bima, dan aku kembali melihat Ferrari merah itu di garasi rumahnya. Dia datang lagi.
Tidak lama kemudian aku melihat Bima keluar dari rumah, dan menendang ban Ferrari tersebut membuatku tertawa, itu adalah hal bodoh yang telah ia lakukan.
Lalu, tidak berapa lama dia masuk ke mobil dan tidak menyadari bahwa aku telah ada dan duduk di belakang, beberapa saat kemudian dia minta Bosca untuk bertukar tempat duduk, dan dia justru tertawa, aku hanya menyipitkan mataku.
Dalam hati, "Bima, Bima...," dan aku alihkan pandanganku ke depan.
***
Sesampainya di SMA Andromeda, kami semua turun dan kita mendapati Pelangi yang juga barus sampai, ia mendekati kami, dan seperti biasa aku acuh tak acuh.
"Hai, pagi...," sapa Pelangi,
"Pagi...." Jawab Halley serempak kecuali aku, dan Alex menyenggol lenganku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Make It Mine 2 [Completed]
Teen Fiction[Disarankan untuk baca Make It Mine terlebih dahulu, baru baca seri keduanya.] Kalau sayang sama seseorang harus menunggu sampai waktu tepat atau lebih baik cepat-cepat menyatakan? Pernahkah kalian menginginkan orang yang kalian suka untuk selamanya...