[A/N: Janji update malam ini sudah terpenuhi ya! Ngomong-ngomong part ini tentang...
Selamat membaca aja deh yaaa!!]
***
Sementara itu Pelangi yang sedaritadi guling sana guling sini di kasur tidak bisa tidur, pikirannya sedang melayang kemana-mana saat ini.
⌚
Pelangi POV
2 months ago. Ahlbeck, Jerman.
Aku dan Matt sedang kejar-kejaran menggunakan sepeda menuju pantai Ahlbeck, Jerman.
"Matt!!!!! Capeeeee!!!!!!" teriakku, lalu aku berhenti mengayuhkan sepedaku, menarik nafas, buang, begitu seterusnya.
Matt yang sudah lumayan jauh, ternyata dia berhenti, dan berputar arah menghampiriku dengan sepedanya tentunya.
"Ah payah, baru kaya gini aja cape," ledek Matt.
"Ih cape tau...."
"Terus, gimana? Dikit lagi sampai, tanggung loooh."
"Boncengin dong," pintaku.
"Dih mau banget, Pelangi? Hahaha, ya udah ayo cepetan naik!"
"Sepedaku gimana?"
"Eh, iya juga ya?" katanya, lalu melihat ke sekeliling, dan menambahkan, "Tuh titipin dulu ke rumah itu...," Dan, aku menuruti kata-katanya.
Aku dan Matt, menuju ke pantai Ahlbeck yang sudah tidak jauh lagi, udara dan anginnya mulai menggelitiki kulitku, dan rambutku mulai terbang-terbangan.
"KITA SUDAH SAMPAAAIIIIIII!!!" teriak Matt, aku pun langsung lompat ke belakang dari boncengan sepedanya.
"HOOOREEEEE!!!!!!!" teriakku tidak mau kalah dengan Matt, dan aku memandangi pemandangan Ahlbeck dengan perasaan sangat senang.
"Bagaimana kalau kita duduk dulu?" tanya Matt, sambil menaruh tasnya, aku pun mengangguk, dan ikut menaruh tasku di pasir putih, "nih minum," Matt menyodorkanku sebotol minum air putih, dan langsung ku terima.
"Pantainya indah banget, gue bener-bener suka, Matt. Huuuaaaaa.... Thanks ya."
Dan, Matt hanya tersenyum kecil.
Entah, apa yang harus aku rasakan beruntung atau sedih karena Matt membawaku kabur ke Jerman.
Matt membawaku ketika aku dan dia masih kecil, mungkin sekitar umurku 6 tahun, orang tua Matt izin kepada orangtuaku, dan mereka mengizinkannya begitu saja. Dan, umur Matt kala itu 10 tahun, kita berbeda 4 tahun.
"Hey," panggil Matt, membuyarkan lamunanku, lalu ia menambahkan, "udah gue ajak kesini terus lo cuma mau diam aja, gitu?"
"Ya enggaklah, yuk renang!" ajakku, dan Matt langsung saja membuka kaosnya menyisakan celana pendek ketat berwarna hitam.
Matt berlari ke arah pantai, tanpa beban.
Dan, aku pun segera menyusulnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Make It Mine 2 [Completed]
Novela Juvenil[Disarankan untuk baca Make It Mine terlebih dahulu, baru baca seri keduanya.] Kalau sayang sama seseorang harus menunggu sampai waktu tepat atau lebih baik cepat-cepat menyatakan? Pernahkah kalian menginginkan orang yang kalian suka untuk selamanya...