Part 9

640 47 2
                                    

Setelah kejadian Aurora di kunci di kamar mandi oleh Lilly, kekasihnya Alex, akhirnya Lilly dan temannya itu di beri skors oleh Guru BK SMA Andromeda.

Sementara itu di kelas, Geng Halley heboh sendiri, terutama Bima, pagi-pagi sudah bikin gaduh kelas.

"Syukur, Alhamdulillah tuh mak lampir nggak masuk, aturan skorsnya selama-lamanya aja sih," ucap Bima.

"Bim..." Alex tiba-tiba jadi dingin

"Ups, sorry, Lex.. Hehehe, rese sih habisnya cewek lo, udah putus aja." Bima selalu saja menyarankan putus bahkan di hari pertama Alex dan Lilly jadian waktu itu juga begitu, sampai sekarang.

"Menurut gua nih ya, Lex.. Lo lebih cocok sama Aurora, lebih gimana gitu, sayang banget baru kenalnya sekarang." tambah Bima, Bosca juga Kejora melirik ke Bima dan Alex bergantian.

"Perasaan lo ke Lilly gimana sekarang?" tanya Kejora, dia juga penasaran kalau Bima mancing, dia juga bisa mancing, tapi Kejora selalu berharap bahwa Alex mencintai dirinya, bukan Lilly, bukan Aurora, melainkan dirinya.

"Entahlah, dariawal mungkin gue emang ragu, ya ini semua salah gue," jawab Alex, pasrah, kemudian Ia menambahkan, "Tapi, tolong jangan bilang lagi kalau gue suka sama Aurora, gue sama sekali nggak suka sama dia, gue nggak ada perasaan, dan gue nggak mau menyakiti Lilly, karena Lilly prioritas gue."

Aurora yang sedang jalan dan kebetulan melewati depan kelas Alex, airmatanya tak tertahan begitu mendengar Alex berkata seperti itu, dia langsung lari ke suatu tempat. Sementara itu, Bima yang merasa jawaban itu tidak memuaskan hatinya dia hanya menggeleng, sama seperti Aurora, Kejorapun juga merasakan pahitnya mencintai seorang Alex.

Dalam hati Alex, "Duh, gue salah ngomong apa enggak ya..."

Jam istirahat tiba, Alex bertemu lagi dengan Aurora di koridor sekolah.

"Hai, raaa" sapa Alex sambil tersenyum manis, sementara itu yang dia beri sapa tetap saja jalan, ada apa dengan gadis itu, Alex mencoba menyamakan langkahnya dengan Aurora.

"Aurora," panggil Alex dari sisi kanan gadis itu, tapi tetap saja di acuhkan, kemudian Alex menghadang Aurora.

"Minggir, gue mau ke kantin, gue laper." Ucap Aurora padanya,

"Nggak boleh, lo kenapa kok kaya gini sama gue?" tanya Alex,

"Kaya gini gimana? Minggir ah," Aurora menabrak Alex, dia terjatuh, sebenarnya Aurora tidak mau melakukan ini tapi mau gimana lagi.

Bima mengulurkan tangannya untuk Alex, agar Alex dapat berdiri kembali, Kejora dan Bosca hanya memperhatikan kedua temannya itu, Kejora juga terheran-heran kenapa Aurora bisa seperti itu pada Alex.

"Cinta oh cinta, ngerasa kan sekarang gimana rasanya kehilangan? Udah nyesel belum?" tanya Bima pada Alex.

"Gue nggak cinta sama dia, Bim."

"Terserah lo dah, yuk kantin." Ajak Bima, Geng Halley pun menuju kantin.

Sesampainya di kantin, Bima mengerti bahwa kini hati Alex pasti sedang retak melihati cewek yang dia suka sedang berbicara dengan cowok lain yaitu Samudera.

Lalu, mereka semua memesan makanan, mata Alex sedaritadi tidak lepas melihati Aurora yang sedang bersama sahabatnya dan juga Samudera, teman sekelasnya itu. Lalu, mereka pergi dari kantin, dan Halley tetap di kantin.

Kejora sedaritadi juga memperhatikan Alex, bukan hanya Bima, kemudian ia membuka suara,

"Ada apa antara lo sama Aurora?" tanya Kejora tanpa ba bi bu be bo pada Alex,

"Nggak ada apa-apa," jawabnya singkat,

"Kalo nggak ada apa-apa, kok kalian berdua aneh hari ini," sambung Bosca,

"Jangan-jangan.... Jangan-jangan Aurora denger perkataan tadi lo pas di kelas, Lex? Soalnya, dia nggak mungkin dong tiba-tiba begitu sama lo." ucap Bima,

Kemudian Alex memikirkan kejadian di kelas tadi, benar juga kata Bima apa jangan-jangan Aurora bersikap seperti tadi karena ucapannya, dan memangnya ucapannya salah, bagian mana yang salah?

"Udah nggak usah di pikir juga kali, Lex. Lagian she's nothing for you right?" ucap Kejora, membuat Bima dan Bosca melihatinya lalu Kejora hanya mengangkat bahunya.

"Enak ya sekolahan nggak ada mak lampir," ucap Bima sambil terkekeh,

"Gue setuju, jadi damai ya sekolah kita." sambung Bosca,

"Coba setiap hari kaya gini ya...," ucap Kejora, yang lain mengangguk kecuali Alex.

Dalam hati Bima, "Coba aja kalau lo tahu, gue suka sama lo, gue sayang sama lo, Kejora."

"Lo kenapa lihatin gue, Bim?" tanya Kejora, memecahkan lamunan Bima.

"Hah?"

"Ish," ucap Kejora dengan kesal.

"Maaf gue gak denger, apaan?"

"Enggak." Ucap Kejora, kemudian memalingkan wajahnya, membuat Bima kebingungan.

"Berantem mulu gak cape apa?" tanya Bosca,

"Kita kan berantem manis, iya nggak Kejora?" ucap Bima, dan Kejora hanya melirik lalu mengabaikan Bima, dan mereka di ketawai oleh Bosca dan Alex.

Geng Halley semuanya makan, terkecuali Alex yang mengabaikan makanannya karena ada yang lebih dari indah dari makanannya, apalagi, siapalagi, kalau bukan Aurora. Bima yang sedang menyuapi makanan ke mulutnya pun ikut mengamati pergerakan mata Alex, lalu berdeham.

"Lex, mending makanannya buat gue aja deh kalo gini," katanya sambil merebut makanan Alex,

"Eeehh... jangan! Gue laper!" Alex kembali mengambil makanannya, kemudian suap demi suap makanan tersebut ia telan.

Lalu, Bima lagi dan lagi mengamati wajah Kejora, wajah yang selalu ia pandangi tanpa pernah ada rasa bosan sedikitpun.

Bel jam istirahat usai, membuat siswa-siswi SMA Andromeda kembali ke kelasnya masing-masing, termasuk Halley, dan masih banyak juga yang berada di kantin.

Halley melewati lorong kelas sambil berbicara, terutama Bima yang banyak bicara, tidak luput juga mata cewek-cewek yang selalu mengamati mereka dengan wajah terpesona terutama pada Alex, ketua Halley.

"Eh nanti gue gak bareng kalian ya, sorry." ucap Bima,

"Lah kenapa, Bim?" tanya Bosca, di sambung oleh Alex sementara Kejora cuek saja,

"Ada urusan...." Jawabnya.

Alex dan Bosca mengangguk mengerti, sekali lagi Kejora diam, dia cuek, acuh tak acuh terhadap Bima.

Dalam hati Bima, "Sudah biasa..."

- To Be Continued -

Sampai ketemu lagi di hari Sabtu!

Jangan lupa vomments ya :)

Thanks!

Deeeaannn,
09 Maret 2016.

Make It Mine 2 [Completed] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang