Sepulang sekolah, Pelangi pergi ke kafe yang tidak jauh dari sekolahnya. Ia turun dari mobilnya, dan berjalan masuk ke dalam kafe tersebut, tetapi pandangannya ke bawah baru akan berniat membenarkan tali sepatunya, ia bertabrakan dengan seseorang berbidang besar.
Pelangi langsung mengarahkan kepalanya kepada orang tersebut.
"Matt?!"
"Pelangi?"
"Lo ngapain disini?"
"Lah lo sendiri?"
"Gue tanya, kenapa lo nanya balik?"
"Well, tadinya gue bosen mau balik. Tapi, karena ada lo... ayo, kita berdua masuk dan habiskan waktu bersama."
Dalam hati Pelangi, "Kita? Udah nggak ada kita lagi, Matt."
Tangan kanan Pelangi merasa hangat, ternyata jari-jemari Matt penyebabnya, keduanya masuk ke dalam kafe tersebut.
"Terimakasih sepatu, telah mempertemukan gue sama dia." Batin Pelangi.
Matt dan Pelangi duduk, dan memesan makanan juga minuman kepada pelayan, setelah itu mereka menunggu pesanan mereka datang dengan berbicara bersama.
"Kenapa lo gak kasih gaun yang waktu itu lo beli buat Kejora?" tanya Pelangi.
"Kenapa lo mau tahu?" tanya Matt balik, sambil menaikkan alis kanannya.
Pelangi menghela nafasnya.
"Please deh Matt, gue waktu itu udah buang waktu gue hanya untuk cari kado ... dan lo beliin gaun, gue inget banget. Kenapa malah boneka lumba-lumba?
Oh ya, apa lo bakalan nurutin kemauan orang tua Kejora? Enggak pacaran dengan Kejora, dan menunggu waktu yang tepat?"
Tidak lama kemudian, pelayan membawakan pesanan mereka, Matt langsung saja mengambil makanannya dan makan. Ia mengabaikan pertanyaan dari Pelangi.
"Matt! Gue nanya!" kata Pelangi, menaikkan satu oktaf.
"Makan dulu, nanti dilanjut."
Pelangi lagi-lagi menghela nafasnya untuk yang kesekian kalinya.
"Gue sama dia, makan bareng lagi? Oh God ... kenapa gue baru sadar...." Batin Pelangi, lalu menyuap makanan ke dalam mulutnya sambil memperhatikan Matt yang makan di hadapannya.
Seusai makan, Matt dan Pelangi tetap berada di kafe tersebut.
"Lo nggak usah kepo soal gaun itu, suka-suka gue mau kasih Kejora kado apa. Kalau lo waktu itu keberatan buat nemenin gue, okay sorry, lagian kan lo yang ngajakin ketemuan duluan. Dan, satu lagi... Gue gak akan berhenti mengejar Kejora sampai disini! Gue balik, makanan gue yang bayar."
Matt langsung bangkit dari tempat duduknya, dan membayar apa yang telah mereka pesan, lalu keluar dari kafe tersebut, meninggalkan Pelangi dengan sejuta bisu dan diam dalam kafe tersebut.
"Oh Good. Gue di tinggal sendirian." Lalu, Pelangi menyambar tas miliknya dan keluar dari kafe tersebut.
***
Hari berikutnya, Matt yang sedang di Rumah Sakit, ia ada jadwal praktek hari ini dan pasiennya sangat banyak, hari ini menjadi harinya yang super padat.
Siang harinya, saat Matt tengah beristirahat di ruangannya sambil memijat kepalanya. Suara pintu yang di ketok menganggu pendengarannya.
"Iya, masuk...," ucap Matt, lalu terkejut mendapatkan Ibunya datang ke Rumah Sakit.
"Udah makan siang belum, anak mama?" tanya Anna, tersenyum lalu mendekati Matt.
"Mama kok disini?" tanya Matt.
"Memangnya salah mama datang? Kita keluar yuk nak, makan siang bareng mama." Ajak Anna, lalu Matt bangkit melepaskan jas warna putihnya dan keluar dari ruangan tersebut bersama ibunya.
Sesampainya di restoran yang tidak jauh dari Rumah Sakit di tempat Matt dinas, ia bahagia sekali baru ini ibunya seperhatian ini padanya, belain datang dan mengajaknya makan siang.
Matt menarik kursi untuk Anna, membuat wanita itu tersenyum pada anaknya.
"Terimakasih, nak...," kata Anna, Matt hanya tersenyum dan segera ia memesan makanan untuk mereka berdua.
"Kamu itu Dokter sayang... Kamu harus jaga kesehatan, jangan telat makan." Ucap Anna, membuat Matt mengangguk.
Tidak lama, pesanan memenuhi meja mereka. Matt dan Anna makan siang bersama. Restoran itu sangat ramai siang itu.
Matt melihati ibunya, dan tersenyum hatinya bahagia sekali siang ini.
"Coba daridulu kaya gini, Mah... Mama kan jarang kaya gini sama Matt." Batin Matt dalam hati, lalu melanjutkan makannya.
"Mau tambah lagi tidak, nak?" tanya Anna, dan Matt menggeleng, "nggak mah, Matt udah kenyang. Hehehe."
Anna tersenyum melihat anaknya.
"Aku harus bilang sekarang." Batin Anna.
"Kamu banyak pasien di Rumah Sakit?" tanya Ibunya.
"Banyak mah..."
"Kamu buru-buru?" tanya Ibunya lagi.
"Enggak. Ada apa sih mah?"
"Mama... Mama sudah bertemu dengan adik kamu...," kata Anna, lalu ia menarik nafasnya dan membuangnya.
Mata Matt melebar seketika.
"Maksud Mama sama Nebula?" tanya Matt.
Anna mengangguk, "Dan... Bima."
"Pantes ngajakin makan siang." Batinnya.
"Terus mama mau ngomong apalagi sama Matt? Matt gak punya waktu banyak, Matt banyak kerjaan. Mama tahu itu kan?"
"Mama mau kita pindah ke rumah lama... Mama mau kita semua satu rumah."
Perkataan dari Ibunya barusan bagai petir di siang bolong bagi Matt.
"Enggak. Matt nggak mau." Jawabnya, lalu Ia bangun dari tempat duduknya dan berbisik kepada ibunya, "Kenapa sih Mama nggak pernah ngertiin Matt?"
"Ayo, kita pulang mah..." Matt langsung mengajak Ibunya pulang dan mengantarkannya sampai ke dalam rumah.
"Matt balik lagi ke Rumah Sakit ya, ma...," lalu mencium punggung tangan Ibunya, dan pergi dengan Ferrarinya.
Sepanjang perjalanan ke Rumah Sakit, Matt terus memukul-mukul stirnya, memarahi dirinya sendiri.
"Males banget satu rumah sama Bima..." kata Matt sambil mengendarai Ferarri-nya itu.
- To Be Continued -
Hai!
Maaf banget ya aku nggak update-update, dua minggu yang lalu aku mau update hari Rabu tapi malam Rabu hapeku mati total, pagi nggak bisa dinyalain dan sampai malam nggak mau nyala. Dan hari berikutnya pas aku mau tidur, baru nyala lagi.
Terus rabu kemarin aku nggak update karena udah nulis part ini panjang-panjang, hilang begitu aja nggak sengaja ke hapus:(
Dan, jujur part ini sebenernya buat part yang selanjutnya:(
Maafkan aku:(Satu lagi, aku nggak bisa update setiap Rabu lagi sekarang. Dan entah aku akan update kapan lagi soalnya kelas tiga ini bener-bener sibuk banget deh, nggak ketolong sibuknya.
Last, maafkan aku karena aku menghentikan cerita HEXAGON. Cerita itu lagi aku tulis ulang karena aku merasa gak cocok aja sama yang udah aku tulis. Akan aku post kembali setelah cerita ini selesai, jangan di remove dari library ya 'HEXAGON' :)
Jadi selamat menunggu ya!
Akan aku usahakan update secepatnya!Deeeaannn,
24 September 2016.
KAMU SEDANG MEMBACA
Make It Mine 2 [Completed]
Teen Fiction[Disarankan untuk baca Make It Mine terlebih dahulu, baru baca seri keduanya.] Kalau sayang sama seseorang harus menunggu sampai waktu tepat atau lebih baik cepat-cepat menyatakan? Pernahkah kalian menginginkan orang yang kalian suka untuk selamanya...