Make It Mine 2 [Completed]

Part 24

[A/N: Iya tahu lama ya updatenya, sorry ya karena ada UKK nih, malam ini aku update deh, sama besok!

Enjoy teman...]

***

Pagi harinya, Kejora kini tengah bersama Halley seperti biasa di dalam mobil menuju ke sekolah. Lalu, ia membuka handphone dan terdapat pesan via line yang masuk.

Matt

Morning, baby girl.

Bima yang membaca itu, langsung mengambil handphone, dan handphone tersebut berpindah tangan.

"Biar gue yang bales."

Morning, babi boy.

Sent.

Kejora tertawa kencang di dalam mobil, lalu kembali mengambil handphone-nya dari tangan Bima.

***

Pelajaran demi pelajaran mereka ikuti dengan baik, namun tidak dengan Bima, saat ini contohnya, disaat semua sedang sibuk membaca Sejarah Indonesia, dia asik membaca komiknya sendiri.

"Bim, kalo ketauan mampus lo." Suara Kejora terdengar seperti bisik-bisik, karena suasana kelas pada saat ini sangat hening.

"Mending gue baca ini menyenangkan hati, daripada baca Sejarah mumet pala Ken." Bima terus menatapi komiknya, benar-benar melahap komik tersebut dengan asiknya.

Pelangi melihati keduanya secara diam-diam.

"Bisa gak sih mereka marahan? Gak suka gue, lihat mereka berdua bahagia." Ujarnya dalam hati.

Dan, untungnya sampai jam Sejarah Indonesia selesai, Bima tidak ketauan baca komik.

***

Bel istirahat berbunyi.

"Yooook kantin! Kejora kantin kan?" tanya Bima, dan ia hanya mengangguk, lalu semua berjalan menuju kantin.

Di koridor, Guru Sejarah Indonesia tersebut menghadang kami.

"Bima, ikut saya ke kantor, sekarang!" perintahnya, lalu berjalan meninggalkan kami semua.

"Sial!" gerutu Bima.

Dan, Bima hanya bisa menghela nafasnya dan mengikuti guru tersebut di belakangnya.

Kini, Bima duduk di hadapan guru tersebut.

"Apa yang kamu lakukan saat pelajaran saya tadi?"

"Baca bukulah bu...."

"Buku apa?"

"Buku Sejarah Indonesia."

"Bohong ya kamu! Memangnya saya tidak tahu kalau kamu baca komik?!"

"Oh, jadi Ibu tau..."

"Iya saya tahu, kamu Ibu hukum!"

"Eh, jangan dong, Bu."

"Ibu belum selesai bicara Bima!"

"Iya, apa Ibu?"

"Sebelum di hukum, kamu saya kasih satu pertanyaan, kalau kamu bisa jawab kamu bebas dari hukuman."

"Nah iya itu aja."

"Sebutkan hak-hak istimewa VOC!"

"Yaelah gampang, gak ada yang lebih susah apa bu?"