"Lama aku jadi pengaggum rahasia, mungkin ini sudah waktunya, aku mencintaimu, sangat mencintaimu.. Maukah kamu..." Samudera terbata-bata,
Kemudian, refleks Alex mengucapkan, "Jangaaannnn...."
Seketika semua mata tertuju padanya, untungnya memakai topeng jadi tidak ada yang tahu siapa yang teriak jangan.
"Aku cinta kamu Ra, sangat mencintai kamu, jadi maukah kamu jadi yang terakhir, aku tahu bukan kamu yang pertama, dan aku mau kamu yang terakhir di hidup aku," ucap Samudera mantap.
Semua berteriak, "Terima... Terima..."
Ada juga yang bertanya-tanya, "Siapasih mereka, tuh cewek beruntung banget malem ini ... udah di cium Afgan, di tembak pula, siapa sih?"
"Kamu siapa?" tanya Aurora, sebenarnya Aurora hanya ingin meyakinkan apakah benar Samudera atau bukan.
"Mungkin kita perlu buka topeng kita bareng," ucap Samudera, kemudian tersenyum.
Dan, semuapun sekarang tahu siapa di balik topeng, Samudera dan Aurora, Alex hanya menghela nafas melihat mereka berdua di panggung, tenggorokan, mata, dan semua yang ada di organ tubuh Alex terasa sangat sakit.
"Samudera?" Aurora terkejut melihat wajah sahabatnya, yang ternyata selama ini mempunyai perasaan padanya, Aurora memandang sahabatnya lagi Alpa, kini dia tahu siapa yang kemarin di maksud oleh Alpa, dan kemudian dia melihati Alex yang kemudian pergi begitu saja entah kemana.
Bima yang melihat itu semuapun terkejut, "anjir kecolongan start si Alex," katanya dalam hati,
Suasana makin memanas, dan heboh, ketika Aurora membisikkan sesuatu, wajah Samudera terlihat serius dan kemudian tersenyum, lalu keduanya turun dari panggung berdua. Alex yang mendengarkan keramaian yang di dapatkan itu, langsung menyumbat telinganya.
Bima, menghampiri sahabatnya itu...
"Lex, gue tahu apa yang lo rasain."
"Diem bim, gue lagi nggak mood."
"Gue tahu, lu terlambat. Lu nyesel kan?"
"Nggak."
"Gua tahu, lo sakit hati ... lihat Samudera, nembak cewek yang lu suka, dan mereka jadian. Mereka ... JADIAN."
"STOP! Mereka boleh jadian, tapi bukan berarti mereka berjodoh, Bim! Bisa aja Aurora jodoh gue, atau jodoh lo, atau siapapun itu kita nggak tahu." Jawab Alex panjang lebar, Bima suka akan jawaban Alex, benar dia yang sekarang menjadi milik kita, belum tentu dia akan menjadi jodoh kita, satu-satunya kesayangan kita, belum tentu.
Sementara itu, Afgan tampil kembali di atas panggung dan setelah Afgan kemudian Grup Halley tampil sebagai Band, formasinya sama seperti tahun lalu, Kejora sebagai vokalis, Alex pianis, Bima gitaris, dan Bosca drummer.
Alex mulai memainkan tuts piano dengan piawai, Aurora melihati penampilan mereka bersama dengan Alpa, Samudera dan semuanya yang melihat penampilan mereka.
Kejora menyanyikan bagian pertama..
Semula ku tak tahu
Engkau juga kan ingin memilikinya
Bukankah ku lebih dulu
Bila engkau temanku
Sebaiknya tak mengganggu
Di lanjut, Alex ikut bernyanyi..
Dia untukku, bukan untukmu
Dia milikku, bukan milikmu
KAMU SEDANG MEMBACA
Make It Mine 2 [Completed]
Teen Fiction[Disarankan untuk baca Make It Mine terlebih dahulu, baru baca seri keduanya.] Kalau sayang sama seseorang harus menunggu sampai waktu tepat atau lebih baik cepat-cepat menyatakan? Pernahkah kalian menginginkan orang yang kalian suka untuk selamanya...