Pagi harinya, Aurora sudah sangat rapih dia siap menjenguk Alex hari ini, menemaninya sampai dia terbangun. Samudera yang baru bangun, menghampiri Aurora yang sedang melahap sarapannya sendirian. Kejora, Bosca, Alpa mereka semua belum ada yang bangun.
"Sayang?"
"Eh hai, sarapan sini...."
"Kamu mau jenguk Alex ya?"
Aurora mengangguk.
"Aku antar, aku sarapan, dan mandi dulu ya." Kemudian, Samudera pun sarapan bersama Aurora, dan langsung bergegas mandi. Aurora menunggunya, sampai akhirnya satu persatu dari teman-teman mereka terbangun.
"Lo mau jenguk Alex?" tanya Alpa.
"Iya."
"Aurora, nanti ada orang tuanya Alex. Nanti siang mereka datang ke rumah sakit, gue juga siang deh nanti sama Alpa dan Bosca." Kejora menjelaskan.
"Oke."
"Oh ya, sebentar...," kemudian, Kejora masuk ke kamarnya Bima tidak lama keluar membawa pakaian Bima dan membuatkan sarapan untuk Bima.
Tidak lama kemudian, Samudera sudah rapih dan mengajak Aurora untuk segera ke rumah sakit.
"Nih titip buat Bima ya, suruh dia makan." Ucap Kejora.
"Iya, Kejora pasti gue kasih."
"Cie perhatian banget," sindir Bosca.
"Ih apa sih, diakan ceroboh. Pasti belum sarapan."
"Iya deh cie...," ledek Bosca, Alpa, Aurora dan Samudera hanya tersenyum-senyum.
Sesampainya di rumah sakit, Aurora sangat berantusias untuk bertemu Alex, melihat kondisi Alex, Samudera mengikutinya berjalan di sebelahnya, kenop pintu dia buka dan mendapati Bima yang masih tertidur pulas. Dan, Alex yang masih tidak kunjung siuman.
"Bima... Bima bangun," Aurora membangunkan Bima, tidak lama ia langsung terbangun.
"Eh, Aurora... Samudera, udah pagi ya?"
"Masih malem, tidur lagi sana...," sindir Samudera.
"Oke," Kemudian Bima menutup matanya kembali.
"Bima udah pagi bangun ih, ini udah di bawain sarapan, pakaian dari Kejora nih."
Bima langsung bangkit, matanya memicing melihat benda yang ada di hadapannya, dan langsung menerimanya.
"Bilangin makasih, kok nggak kesini yang lain?"
"Nanti siang mereka kesini."
Bima mengangguk-angguk.
"Kalian udah sarapan? Gue sarapan duluan ya, Sam ayo keluar temenin gue," ajak Bima pada Samudera, kemudian mengikuti tinggal lah Aurora dan Alex.
"Morning, Alex."
"Kamu kapan bangun?"
"Aku kangen."
Airmata Aurora kembali terjatuh.
Aurora memegangi tangan Alex yang dingin sekali, seraya berdoa agar Alex segera sadar, kemudian jari jemari Alex terasa bergerak saat Aurora mengenggamnya.
Aurora segera melepaskan, dan menghapuskan airmatanya itu, Aurora tidak ingin Alex melihatnya menangis.
Alex perlahan membuka matanya...
"Alex, Alhamdulillah...," kemudian, Aurora langsung keluar memanggil Bima dan Samudera, Bima yang sedang mengunyah makanannya langsung segera masuk.
KAMU SEDANG MEMBACA
Make It Mine 2 [Completed]
Teen Fiction[Disarankan untuk baca Make It Mine terlebih dahulu, baru baca seri keduanya.] Kalau sayang sama seseorang harus menunggu sampai waktu tepat atau lebih baik cepat-cepat menyatakan? Pernahkah kalian menginginkan orang yang kalian suka untuk selamanya...