I will found you!

22K 737 9
                                    

Remaja tampan, dengan bulu mata lentik serta alis tebal itu sedang mengayuh sepeda dengan cepat.
Ia tak ingin terlambat kesekolah hari ini. Hari ini dirinya akan ada ulangan matematika dan ia sudah belajar semalaman hanya untuk menghafal rumus2. Ayahnya memang menawarkan ingin mengantarkannya kesekolah dengan mobil, tapi tidak!
Dia Edwardo Sandigo tidak mau bergantung pada fasilitas ayahnya.
Edwardo masih mengayuh sepedanya dengan penuh perjuangan ketika tiba2 saja, sebuah mobil melaju dengan kecepatan kencang,lalu oleng menyerempet dirinya.

"Adduhh!!"

pekiknya terjatuh tertimpa sepedanya sendiri.
Lututnya serta sikunya tergores, dan mengeluarkan darah.

"Kamu gak apa2? Sini aku bantu"
ucap seseorang yg membuat Edwardo mendongah dari aksi membersihkan lututnya.
Edwardo masih terpaku, saat seorang gadis berpakaian seragam SMA menyodorkan sapu tangannya kehadapan Edwardo.

"Hai! Kenapa? Ada yg sakit gak?"

gadis itu berkata lagi dengan mengibaskan sebelah tangannya dihadapan Edwardo.

"Eh,..sorry, aku gak apa2...Kak"

sahut Edwardo yg masih terpukau dengan senyum sang gadis. Kakak, jelas saja ia harus memanggil kakak pada gadis didepannya ini, dia berseragam SMA sedangkan Edwardo? Ia masih SMP walaupun sebentar lagi ia akan naik kelas.

Gadis itu segera membersihak luka Edwardo, dengan lembut dan hati2, membuat jantung Edwardo berdebar sangat cepat.

"Duh, kenapa jantung gue deg2an gini sih?"
gumam batin Edwardo,sadar saat melihat wajah gadis ini dengan sangat dekat, ketika gadis itu meniup2kan lututnya.

"Nah udah selesai."

ucap gadis itu, seraya menepuk2 tangannya.
Edwardo pun berdiri, dengan hati2.
"Ma..makasih kak"
"Iya sama2..Shit!! Aku udah hampir telat! Aku duluan ya"

balas gadis itu saat melihat jam ditangannya lalu berjalan dengan cepat.

"Nama kakak siapa?!"

teriak Edwardo saat melihat gadis itu pergi dari hadapannya.

"Ily! Kamu hati2 jalannya! Cepat berangkat kesekolah!"

balas gadis itu sambil sedikit berlari.

"Aku Edward!"

"Ok bye Edward Hati2 ya!"

lalu hilanglah gadis itu bersama dengan bus yg ia naiki.

**********

10 tahun kemudian>>>

"Lo masih mikirin cwek itu bro?"
tegur Ray sahabat sekaligus rekan kerja seorang laki2 tampan yg kini sedang duduk dikursi kebangsaannya dan menggenggam sebuah sapu tangan berwarna biru.

"Bisa ketuk pintu dulu sebelum masuk Ray?"

balas orang itu yg tak lain adalah Edwardo Sandigo, yg kini sudah besar.
Ray terkekeh lalu segera menarik kursi didepan Edward.

"Opss.. Sejujurnya, gue udah ngetuk tuh pintu, bahkan gue gedor! Tapi lo nya aja yg terlalu memflashback memory kenangan cwek itu! Iya kan?"

cibir Ray menatap Edward dengan ekpresi meremehkan.

Edward, beranjak dari kursinya, lalu berjalan menuju depan jendela besar.

"Gue masih berharap ketemu dia Ray, apa dia masih inget sama gue? Setelah 10 tahun gue nyari dia."

gumam Edward, membayangkan gadis dari masa lalunya.

"Hey, Digo! Gila lo man! Ini udah 10 tahun, Come on.. Dia gak mungkin inget lo siapa"

"Tapi gue masih berharap dia bakalan inget gue, suatu hari nanti. Itu pun, kalau Tuhan, mempertemukan gue kembali"

ucap Digo lirih masih menatap jalanan ibu kota dari balik jendela kantornya.

Edwardo Sandigo, atau Digo. Ia masih menaruh harapan utuh pada Tuhan untuk mempertemukannya dengan gadis bernama Ily yg sudah 10 tahun yg lalu menolongnya saat terjatuh dari sepeda.

Digo bahkan tersadar bahwa ia mencintai gadis itu, hingga dengan mengingat senyumnya saja, ia selalu tenang.

"Gue saranin, mending lo lupain aja deh, cinta pertama, atau..cinta monyet lo itu. Ini udah 10 tahun Go! Dia gak mungkin inget, lagi pula mungkin aja dia udah nikah?"

ucap Ray tak yakin. Tapi bisa saja Ray ada benarnya. Bukankah ini sudah 10 tahun? Dan usia mereka berbeda?

Digo menarik nafasnya panjang lalu kembali duduk.

"Entahlah, gua masih yakin, kalau dia masih sendiri."

"Yakin? Dia beda usia Bro! Walaupun lo sendiri gak tau berapa. Lo bahkan gak tau dia sekolah kelas berapa waktu itu."

Digo terdiam sejenak. Benar apa yg dikatakan Ray. Tapi ia tetap harus optimis menemukan gadis itu.

"But, terserah lo kalau lo masih nunggu buat nyari dia lagi."

ucap Ray menepuk bahu Digo,memberi sedikit saja kekuatan pada sahabatnya.

Ray tahu, Digo sudah jatuh cinta pada gadis itu, gadis yg sudah 10 tahun lalu menolong Digo.

#pindahan dari ig silahkan commnet dan votenya kalau mau dilanjut. Klau enggak saya hapus. Trims

We Found The LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang