Bali

5.1K 348 2
                                    

Prilly sulit berkata kata ia tak bisa bicara sepatah katapun saat ini, rasanya terlalu bahagia, dan sulit menjadi satu.

Digo kembali menggengam tangan Prilly yg satunya bersama dengan bunga yg masih ia pegang.

"Prill" panggil Digo.
Prilly memejamkan matanya, ia menarik nafas panjang lalu membuka matanya lagi menatap manik mata hitam Digo.

"Maaf Digo...aku..gak bisa.."

Digo tertegun, senyumnya yg tadi merekah kini menghilang dengan jawaban Prilly.

"Tap..tapi tad..tadi kamu bil-"

ucap Digo terbata2 merasakan sakit dihatinya atas jawaban Prilly, namun kata2nya terhenti ketika jari telunjuk Prilly berada dibibir Digo.

"Aku belum selesai, jangan main potong seenaknya aja" cibir Prilly.

Dahi Digo mengkerut karna bingung, hatinya makin berdebar dengan keras, jawaban penolakan Prilly tadi saja masih terasa sakit, sekarang gadis itu bilang ia belum selesai bicara?

Entah apalagi yg akan Prilly katakan selanjutnya, Digo hanya bisa berdo'a dalam hati,

"Aku gak bisa Digo, aku gak bisa buat nolak kamu lagi." lanjut Prilly dengan senyum jenakanya.
Digo yg masih tertegun kemudian mulai menyunggingkan senyumnya.

Digo berdiri dari posisinya yg berlutut, dilihatnya lagi gadisnya yg kini sedang mencium buket bunga yg ia berikan tadi.

Dengan sekali gerakan, Digo mengangkat tubuh Prilly ala Bridal lalu mengayun2 kan gadis itu.

"Aaa..Digoo stop aku pusing!"

pekik Prilly dalam gendongan Digo. Prilly mengalunkan tangannya keleher Digo takut terjatuh.

"Suruh siapa ngerjain aku!"sahut Digo dengan raut wajah senangnya.

"Iyaaa..iya maaf, cepet turunin aku!" Alih2 berhenti Digo malah membawa Prilly berlari masih dengan posisi mengegendong Prilly yg terus saja memekik takut.

"Digooo..aaa.. Takut! Turunin!"

"Enggak! Ini hukuman buat kamu!"

balas Digo cepat sambil tertawa.

"Digooo stop!"

"Gak mau! Panggil sayang dulu." balas Digo dengan senyum smriknya.

"Onta arab modus!"

"Malah panggil onta! Gak romantis ahh."sahut Digo seolah kesal.

"Bodo! Cepet turunin onta arab! Aku takut jatoh nih"

Digo kembali membawa Prilly berlari mengitari taman dan air mancur.

Prilly tertawa geli juga takut terjatuh dibawa Digo sambil menggendongnya.
-
-
-
-

Didalam kantor senyum Prilly tak henti2nya merekah, wajah Digo selalu memenuhi pikirannya bahkan cupid2 asmara sudah menancapkan panahnya dihati Prilly,bersorak menyuarakan nama Digo diseluruh hatinya.

Sepulang dari taman tadi, Digo tak hentinya melepas genggaman tangan Prilly entah itu dimobil maupun diloby kantor. Walaupun Prilly masih saja risih dengan sikap Digo tapi akhirnya Digo mengerti dan berbisik pada Prilly saat mereka di lift tadi,
"Aku bakal umumin sm seluruh staf disini kalau km milik aku, secepetnya! Dan gak boleh ada yg ganggu km!"

kata Digo membuat Prilly lagi2 menyunggingkan senyumnya.

Prilly menggeleng2kan kepalanya, menepis pikiran tentang Digo sesaat dan kembali fokus bekerja didepan komputernya.

We Found The LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang