Pantai

5.6K 385 3
                                    

Tak ada perbincangan lagi antara Prilly dan Tia, Prilly sibuk memikirkan ucapan Tia yg masih berdengung ditelinganya, sedangkan Tia? Entahlah, dia sedang sibuk memikirkan apa, hingga saat Prilly meliriknya mulut Tia sudah menganga seakan ingin jatuh ke tanah.

"Mulut tuh tutup" Tia tak bergeming untuk menutup mulutnya, ia malah menepuk2 tangan Prilly yg sudah sibuk dengan somay yg siap ia makan.

"Apaan Sih lo!" Prilly risih ditepuk2 seperti itu, Prilly kemudian mendongah dan ikut menatap arah pandangan Tia.

DEG!!

Digo, sedang berjalan santai dengan membawa sepiring somay yg sama dengan Prilly dan menarik kursi dengan santai berseberangan dengannya.

"Boleh gabung kan." itu bukan pertanyaan, melainkan pernyataan yg tak butuh jawaban.

"Hmm..ternyata enak juga makan disini" kata Digo lagi sambil mengunyah somaynya dengan nikmat.

Prilly dan Tia saling berpandangan bingung, mungkin bukan hanya mereka, banyak staf dikantor ini yg bertanya2, angin apa gerangan yg membawa seorang CEO muda dingin itu duduk dan makan Somay dengan santainya.

Dengar SOMAY!! ini kejadian langka!

"Kok ngeliatin saya gitu sih? Kalian gak lanjut makan?" Prilly masih tak bergeming sebelum akhirnya Tia yg terlebih dulu sadar menyenggol tangan Prilly.

Prilly gelagapan langsung memasukkan potongan somay kedalam mulutnya.

Prilly mendengar Digo berdecak lalu menyodorkan tangannya kebibir Prilly yg terpaku, Digo menyapukan ujung bibir Prilly dengan ibu jarinya.

"Udah gede, tapi makan masih blepotan." ujar Digo santai membuat jantung Prilly sudah sariosa beberapa oktaf.

Berbeda dengan Prilly yg masih merasakan degub jantungnya, Digo sudah kembali asik memakan somay-nya dengan lahap.

"Gue rasa Sir Digo kesurupan setan baik tuh" bisik Tia ditelinga Prilly.

"Gue pergi duluan deh ya, gak jago gue nenangin setan kaya gitu, bukan ahlinya." lanjut Tia lagi masih berbisik.

"Sir, saya permisi ya, masih banyak kerjaan." pamit Tia pada Digo yg dibalas dengan senyum tipis dan anggukkan.

"Tuh kan, setannya takluk sm lo doang Prill, lo semangat ya" Prilly baru saja akan menjawab ejekkan Tia, tapi gadis itu keburu berlalu meninggalkan Prilly berduaan dengan Digo.

Dan matilah Prilly sekarang yg hanya ditinggal dengan Digo.
Prilly masih mematung, memperhatikan Digo yg tengah memakan siomay dengan lahapnya.

Digo yg menyadari diperhatikan oleh Prilly segera mendongah dan menatap Prilly.

"Kenapa liatin aku kaya gitu sih,hmm?" kata Digo.

"Mm..eng..enggak, gak apa2"
Digo memutar bola matanya, kemudian berdiri dan berganti posisi duduk kini berada si sebelah Prilly.

Prilly terkejut lalu segera mengedarkan pandangannya keseluruh ruangan kantin.

Benar saja banyak pasang mata yg melihat mereka tanpa berkedip.

"Sir, banyak yg liat, sana pindah lagi" Digo tak menggubris kata2 Prilly, ia masih asik makan.

"Sir Digo, ih! Banyak yg liatian tuh. Sana pindah tempat lagi"

Digo menoleh pada Prilly lalu mengedarkan pandangannya keseluruh kantin.

Digo berdiri dengan tatapan dingin dan datarnya.
"Yang berani ngeliatin saya sm Prilly, saya tunggu surat pengunduran diri kalian dimeja saya!"

We Found The LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang