Date (?)

5.2K 368 2
                                    

Jujur saja Prilly malas pergi, ia terlalu lelah pada jantung nya yg selalu berdebar jika dekat dengan Digo, tapi melihat tatapan membunuh dari Tia, mau tak mau akhirnya Prilly mengangguk, meng'iya' kan ajakan Digo.

Digo tersenyum puas mendapat jawaban atas ajakkannya.

"Ok, nanti malam saya jemput jam 7" tutur Digo kemudian berlalu dari duduknya tanpa menunggu jawaban Prilly.

"Ciee yg ditaksir bos!" Tia mulai menggoda Prilly yg masih terpaku melihat ekspresi aneh dari Digo.

"Tuh onta arab kenapa sih?"

"Eh, sembarangan lo ngatain orang ganteng onta! Oh, jadi selama ini yg lo katain onta arab itu Digo? Waahh.. Pelecehan lo Prill!" dengus Tia, Prilly terkekeh malu, karna ketangkap basah mengatai bos nya dengan sebutan onta arab.

"Eh, lo harus dandan cantik ya nanti malam"

"Dih ogah!"tolak Prilly keras.

"Harus! Atau gue sendiri yg dateng, nyeret lo buat kesalon terus gue dandanin!"
Sahut Tia bersikukuh.
*
*
*
*
*

Digo baru saja sampai didepan gang rumah Prilly, kemudian membanting pintu mobilnya lalu merapihkan pakainya sebentar sebelum akhirnya mengetuk rumah kecil itu.

Digo terperangah melihat penampilan Prilly malam ini, gadis itu memakai celana jeans selutut dipadukan dengan blouse kotak2 berwarna merah.
Digo melirik dirinya sendiri, Digo mengenakan celana jeans belel dengan kaus putih dipadukan dengan kemeja kotak2 berwarna serupa dengan Prilly.

"Gak direncanain tapi bisa samaan." ujar Digo pada Prilly. Prilly hanya tersenyum malu dan juga bingung, Kenapa bisa samaan? batin Prilly.

Digo segera membuka pintu mobil penumpang disampingnya, menyuruh Prilly masuk dan kemudian ia memutar kearah kemudi.
"Kita mau kemana Sir?"

"Kalau diluar kantor jangan panggil Sir, panggil nama aja" jawab Digo kemudian melajukan mobilnya menembus jalanan malam didepannya.

"Ok, tapi sekarang kita mau kemana?"

"Aku jg gak tau mau kemana? Enaknya kemana dong?"

"Loh kok balik nanya?" jawab Prilly sedikit kesal, bagaimana bisa Digo mengajaknya pergi tanpa ada rencana? Menyebalkan!

"Kamu kan tadi sm Tia mau nonton, gimana kalau kita nonton aja?"

"Terserah deh" jawab Prilly ketus.
Digo yg menyadari nada ketus Prilly membuat terkekeh dan gemas, tanpa sadar, ia mengusap rambut Prilly.

Usapan tangan Digo dirambutnya membuat jantung Prilly semakin memompa dengan alur cepat, dialihkannya pandangannya keluar jendela,guna meredakan degub jantungnya yg keras.

Prilly memegang dadanya pelan, rasanya jantungnya masih memompa aliran darahnya dengan keras, Prilly heran sendiri, apa apaan jantungnya itu, bisa berdebar pada seorang laki2 yg usianya lebih muda darinya?

Perjalanan kemall ini terasa panjang pagi Prilly apalagi tak ada percakapan di antara keduanya didalam mobil hanya ada keheningan yg tercipta.

Begitu juga dengan Digo, ia berusaha memfokuskan pandangannya kearah jalanan, jantungnya sama sekali tak bisa diajak kompromi, selalu saja berdebar jika dekat dengan Prilly.
-
-
-
-
"Ok udah sampai" Digo menarik rem tangan mobilnya kemudian menoleh kepada Prilly yg masih betah melamun.
"Hei! "Tegur Digo pelan, membuat Prilly terlonjak kaget.

"Hei. sorry ngelamun tadi" aku Prilly.

"Iya gak apa2, yuk turun"
Prilly memangguk lalu segera turun mensejajarkan langkahnya dengan Digo.

We Found The LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang