39

7K 382 19
                                    

Liana muncul diambang pintu seraya melipat kedua tangannya kedada berusaha menggoda pasangan itu dengan senyum smriknya.

"Maaf Liana" ucap Prilly merasa malu dan bersalah.
Liana tertawa terbahak melihat wajah menyesal Prilly dan menghampiri keduanya.

"No problem Prill, tenang aja, aku gak papa kok."

"Dari mana kamu?" tanya Digo.

"Abis ngurus administrasi. Oia,tadi Mami telfon nanyain kamu." sahut Liana membuat Digo terperanjat.

"Terus, kamu jawab apa?"

"Aku bilang, kamu baik-baik aja. Dan bilang kalau aku juga mau cerai sama kamu, aku siap"

Digo bernafas lega, setidaknya keluarganya belum terlalu tahu banyak. Digo berinisiatif dia yang akan membicarakan hal sepenting ini sepulangnya mereka tiba di indonesia.

"Thanks Liana. Kamu tau aku mau ngomong ini sama keluarga aku secara langsung."
Liana tersenyum dan mengangguk paham.

"Ya udah yuk, udah siap pulangkan?" Digo dan Prilly mengangguk kemudian membawa Digo duduk dikursi roda dengan Zack yang sudah duduk diatas pangkuan Digo dengan nyaman. Membuat Digo gemas pada putranya itu.

******

Zack memeluk Digo sangat erat sambil terus sesegukan menangis dipelukannya.
Hari ini hari kepulangan Digo dan Liana kembali ke Indonesia untuk mengurus semuanya. Mengurus perceraian mereka yang sudah di sepakati oleh kedua belah pihak.

"Daddy janji, tidak akan lama son." Digo kembali berusaha membujuk Zack yang tak ingin melepaskan kepergian Digo.

"Tapi Daddy-"
"Ayo Zack, pesawat Daddy akan segera pergi." bujuk Prilly seraya melepaskan pelukkan Digo dari Zack.

Digo menghapus air mata disudut mata Zack dengan perasaan tak tega. Tapi ia harus pergi untuk menyelesaikan semuanya dan menjemput kembali putranya dan Prilly kembali kedalam hidupnya.

Digo mengecup kening putranya dengan sayang, dan beralih mencium pipi Zack.
"Tunggu Daddy ya son, Daddy akan segera kembali kesini"

Zack mengangguk mengerti dan mencium pipi Digo bergantian. Sepertinya ia harus lebih bersabar lebih lama lagi untuk bisa bersama dengan Daddy nya itu.

Digo kemudian beralih kepada Prilly, ia mengelus lembut pipi Prilly yang memejamkan kedua matanya.
"Tunggu aku ya, aku segera kembali" ucap Digo kemudian mencium kening Prilly. Yang di balas anggukan singkat wanita itu.

Prilly dan Zack melambaikan tangannya,membalas lambaian tangan Digo dan Liana yang sudah masuk kedalam pintu keberangkatan.
"Daddy!" seru Zack didalam gendongan Prilly.

"Ingat pesan Daddy ya Son! Jangan nakal, dan jaga Mommy!" balas Digo tak kalah keras.

"Iya Daddy!" sahut Zack lagi seraya menghapus air matanya sendiri dengan kasar.

****

"Mommy! Daddy menelfonmu!" seru Zack tampak antusias membawa ponsel Prilly yang tengah sibuk memasak didapur.

"Jawab saja nak, tangan Mommy masih kotor" balas Prilly yang segera dibalas anggukan kembali oleh Zack.
"Hallo, Daddy!" seru Zack menjawab panggilan telfon yang sudah terhubung dengan Digo diIndonesia sana.

"Hai Boy,oh God Daddy merindukanmu" sahut Digo diseberang sana.
Zack tampak sangat gembira dapat mendengar suara Digo kembali. Ini sudah hari ke 3 sejak Digo kembali ke Indonesia. Ayahnya itu baru menelphone nya kembali.

"Me too Dad. Kapan Daddy akan pulang?"

"Entahlah boy, urusan Daddy belum selesai." Digo bisa mendengar Zack menghela nafasnya diseberang sana. Ia tahu putranya itu pasti sangat merindukan dirinya.

We Found The LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang