15. Manusia Hewan Politik

2.7K 208 6
                                    

"Baiklah, pertarungan didepan mata ini bukan saatnya kita berlatih. Ini saatnya kita bermain taktik!"

Semua mata tertuju pada pria dengan laser yang mengarah pada layar ditengah ruangan. Tim Biru dengan Owen sebagai pimpinan sedang melaksanakan rapat rutin mendekati pertandingan perang yang akan dilaksanakan seminggu lagi.

"Ya ya ya that's why we vote you to be a leader." Umpat Angeline mengejek pidato Owen yang tiada habisnya.

Kedua kembar Max dan Greg yang sudah memutuskan berdamai dan mengabdi pada Angeline, tertawa mengejek pula.

"Sedari tadi kau bicara dengan maksud itu, dimana taktiknya kapten?" Tanya Max menjelaskan ejekan mereka bertiga.

"Apa ini? Trouble maker bertambah menjadi 3 hah? Pierce, kau mau maunya menjadi anak buah sikembar trouble maker." Balas Owen.

"Sebenarnya mereka yang jadi anak buahku Owen." Ucap Angeline dengan lagak bosnya yang menaikan kedua kakinya keatas meja.

Muka Owen memerah. Terlihat sebentar lagi akan ada perang saudara.

"Please guys! Satu minggu lagi dan kita masih mempermasalahkan hal sia sia ini? Sampah! lanjutkan saja strateginya! Sampai dimana tadi?" Ucap Daniel menengahi Owen dan Angeline.

Akhir-akhir ini keadaan menjadi berbeda. Angeline terlampau dekat dengan Max dan Greg membuat dia ikut-ikutan usil dan pecicilan. Angeline jadi suka menjailini teman-teman tim biru terutama ketua mereka yang mudah marah- Owen.

"Baiklah." Owen membuka peta diatas meja bundar besar. Anggota Tim biru melingkar memenuhi meja besar itu. Semua mata tertuju pada peta diatas meja.

"Ini arena perang. Dan disini bendera itu berada." Owen menunjuk tengah peta yang berupa puncakan gunung dengan sinar lasernya.

"Disini pertemuan kita dengan tim merah." Tunjuk Owen pada punggungan di bagian timur peta.

"Pertempuran kita?" Tanya Angeline dengan senyumnya. Merasa sudah lebih dari siap untuk bertanding.

"Tidak, ini pertempuran kami. Pertempuranmu ada disini." Ucap Owen menunjuk puncak gunung di tengah peta.

"Baik, begini rencananya. Aku dan Tom sudah berunding dan melakukan perjanjian-"

"Apa? Apa itu diperbolehkan? Perjanjian dengan lawan? Perang macam apa?" Ucap Lucas memotong ucapan Owen.

"Heh perang jaman barbar yang gapake perjanjian. Perang Dunia sekalipun membuat perjanjian sampai gencatan senjata SOK TAHU!" Ucap Owen kesal omongannya disela oleh Lucas.

"Oh please.. jangan lagi!" Ucap Daniel.

"Okay, Aku dan Tom membuat perjanjian. Kedua champion punya jaminan aman sampai puncak pertandingan. Jadi misi kita selama di kaki gunung adalah mengantarkan champion kita-Pierce- agar mencapai puncak untuk mengambil bendera."

"Lalu yang kita lakukan?" Tanya Greg.

"Kita tetap berperang. Menghancurkan segala yang menghalangi Pierce untuk sampai ke puncak."

"Hmm baik Owen, bisa kamu jelaskan secara intinya apa? Aku sedikit tidak paham." Ucap Beck.

"Okay, intinya kita harus melawan musuh-musuh atau tim merah, tapi kita tidak boleh mengenai Tom sedikitpun. Begitupun mereka yang tidak bisa mengenai Pierce sedikitpun."

"Okay terus?" Tanya Lucas.

"Pada saat di pertandingan tertutup, yaitu di puncak gunung untuk memperebutkan bendera, kita berhak untuk mengganggu pertandingan mereka. Contohnya, menghambat pergerakan Tom agar memudahkan Angeline untuk menang." Jawab Owen.

PIERCETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang