Langit-langit dikamar itu dihiasi oleh bintang-bintang tempelan yang menyala dikegelapan. Andromeda memilih berbagi tempat tidur dengan Orion ketimbang tidur dikamar tamu. Dan saat Andromeda melirik sebelahnya, gadis itu tidak ada disampingnya. Dan Andromeda melihat jam di nakas yang menunjukan pukul 1 malam.
"Kamu masih tidak tidur?" Tanya Andromeda melihat Orion masih duduk disamping jendela, membuka jendela kamarnya. Membiarkan semilir angin malam mengibaskan rambutnya, dan dia masih asik melihat bintang malam.
Orion membalikan wajahnya, melirik kearah Andromeda yang beranjak dari kasurnya kemudian duduk disebelahnya.
"Aku tidak bisa tidur lama, sejam dua jam cukup." Ucap Orion.
"Aku selalu mimpi buruk jika tidur lebih dari itu, seperti seseorang membobol rumahku, membawa pergi Mama. Atau seseorang datang membawa senjata dan menodongkannya padamu, atau seseorang-"
"Sst.." Andromeda merangkul Orion.
"Kita bagi tugas, sekarang aku yang jaga. Kamu bisa tidur sampai pagi." Ucap Andromeda.
Orion masih menatap Andromeda tanpa berkutik.
"Kenapa? Kau tidak percaya? Setelah aku menyelamatkan nyawamu berkali-kali?" Tanya Andromeda.
"Dengar, aku akan menghajar siapapun yang mencoba melukai kamu dan Ellen, aku berjanji. Kamu tidak perlu merasa takut lagi. Aku ada disini, sama seperti sosok Ares." Sambung Andromeda berhasil meyakinkan Orion yang akhirnya memilih beranjak menuju tempat tidurnya dan terlelap.
Kemudian Andromeda beranjak turun kebawah keruang tengah. Menggunakan telepon rumah karena telepon genggamnya yang rusak. Memijit beberapa nomor yang dia hapal di luar kepala.
"hallo? Tidak kah kau lihat jam ini waktunya orang beristirahat."
"Brian aku butuh bantuanmu."
"Pierce? Ah harusnya aku tau siapa lagi yang menelpon selarut ini."
"Aku turut berduka cita-"
"shut-up Brian! Kita tidak akan membicarakan tentang basa basi itu." Andromeda melirik sekitar, memastikan tidak ada yang mendengar pembicaraan mereka.
"Aku ingin meminta bantuan padamu," Ucap Andromeda lagi.
"Anytime."
"Aku ingin kau memasang segala pengaman dirumahku, segala kamera, pantau segala aktivitas dirumah selama aku tidak ada. Aku ingin kamu pergi kekamarku dan periksa segala yang mencurigakan. Aku akan bilang pada Edlyn barangku tertinggal dan kau diminta untuk mengambilnya."
"Apa yang kau rencanakan Pierce? Apa yang sedang terjadi?"
"Ada yang tidak beres dari kematian Ares." Ucap Andromeda
"Kamu pikir dia dibunuh?"
"Aku pikir dia belum mati."
"Dengar, aku tau ini berat. Tapi kamu harus menerima kenyataan-"
"Berhenti dengan omong kosongmu, Brian. Just do it!"
"Ughh." Terdengar desahan panjang, kemudian keheningan seketika.
"Akan kupikirkan nanti pagi. Sekarang aku mau tidur, ini jam 2 Pierce, it fucking 2am and you call me just to say if your dad its not dead."
"Satu lagi Brian! Jangan katakan ini pada siapapun dulu. Untuk saat ini aku tidak bisa mempercayai siapa-siapa kecuali kamu."
Tutttttt
Dan telepon terputus.
***
A/n
Iyahhh kawan-kawanku Pierce sudah tamat. Tapi petualangan Andromeda dan Orion belum berakhir.
Dari awal pembuatan cerita ini, aku berniat membuat PIERCE menjadi trilogi. Dan untuk sekuel pertama ceritanya memang hanya sebatas perkenalan karakter Andromeda dan Orion saja dan bagaimana cara mereka bertemu.
Ohiya, sebelum aku melanjutkan sekuel kedua dari PIERCE aku ingin tau pendapat kalian dong, mengenai;
1. Kalian lebih suka Andromeda atau Orion, mengapa?
2. Apa yang kalian harapkan dari Andromeda dan Orion di sekuel selanjutnya?
Pendapat kalian ini sangat berarti buat pengembangan cerita mereka di sekuel selanjutnya, jadi aku harap kalian walaupun sepanjang ini menjadi silent readers, kali ini mau ya meluangkan waktu kalian sedikit saja untuk memberikan pendapat:)

KAMU SEDANG MEMBACA
PIERCE
AdventureAngeline Pierce. Dua kepribadian yang berbeda. Angeline Pierce Andromeda adalah gadis yang dibesarkan keras oleh seorang Ayah Agen Intelejen yang dulunya seorang Jendral prajurit perang. Membuat dirinya menjadi pemberontak karena tidak nyaman dengan...