7. Terbang Pikiran

2.6K 213 7
                                    

Lari pagi..

Teriakkan lagi soldier!

1..2..3..

Ayo Titan atau aku pulangkan kau!

Kegelapan itu perlahan sirna. Mentari pagi masuk kedalam sela-sela jendela barak. Angeline tersadar, setelah pinsan di aula ruang makan.

"Mmmh" perlahan bangun sambil memegang kepalanya yang sakit.

Dia pikir setelah itu dia akan bangun dari mimpi buruknya. Kembali ke kamar empuk tercintanya. Ternyata nihil, dia masih tidur di ranjang besinya, memakai kaos hitam dan celana trainingnya. Tunggu!

"Siapa yang mengganti bajuku?" Angeline tersadar. Terakhir kali dia terlelap menggunakan gaunnya.

"Kamu udah gapapa kan? Udah bisa ditinggal kan?" Seorang pria dengan suara yang menjengkelkannya, Owen.

"Kamu yang mengganti bajuku?" Mata Angeline terbelalak. Karena hanya ada dirinya dan Owen lah dibarak itu. Sementara yang lainnya sedang berlari pagi.

Angeline melirik ke jendela melihat orang-orang berlarian. Tapi kenapa tidak dengan Owen? Apa mungkin Owen bersembunyi agar tidak ikut berlari? Karena Angeline tau Owen adalah pria yang dimarahi saat dia baru masuk sini. Owen itu pria dengan penuh ulah.

"Jam 3, Aku harus lari lebih pagi karena harus menjagamu, hukuman." Ucap Owen mencoba menjelaskan.

"Kalau Kamu udah sadar ya gaperlu dijagain lagi." Sambung Owen.

"Ini ranjang no. 189?" Angeline bertanya sedikit mengejek melihat nakasnya bernomor 189.

"No. Nya teregristasi di data komputer sesuai biodata. Gabisa dituker-tuker ternyata." Owen lalu beranjak dari duduk di ranjang sebelah. Bersiap pergi menuju pintu keluar.

"Kamu mau kemana?" Tanya Angeline menghentikan langkah Owen.

"Kamu udah gabutuh apa-apa lagi kan?"

Angeline memang tak butuh apa-apa lagi. Tapi dirinya masih lemah untuk mengikuti kegiatan lainnya. Dan dia takut untuk ditinggal sendiri.

"Kamu mau keluar disaat mereka masih pada lari?"

Owen mengerutkan halisnya mengerti ada maksud dari ucapan Angeline.

"Kamu mau lari dua kali emangnya? Mereka pasti suruh kamu gabung." Sambung Angeline menjelaskan.

Owen menimbang beberapa detik. Lalu kembali berjalan ke ranjang sebelah Angeline, no. 190. Dan kembali duduk disitu.

"Jadi, siapa yang ganti bajuku?"

"Flo."

"Oh ya Owen, aku Ange-"

"Pierce, semua orang mengenalmu disini."

Angeline tertegun, bagaimana- ohya tentu saja, itu pasti karena dirinya anak model top dunia.

"Terus apa yang buat kamu mau jadi model?"

"Pierce!" Owen menaiki nada suaranya membuat Angeline tertegun.

"Aku diem disini bukan menemanimu bicara!"

"K-kamu marah karena aku bikin kamu di hukum?" Angeline terbata-bata dan penuh berhati-hati takut membuat Owen marah.

Owen hanya menatap benci Angeline. Lalu beranjak dari duduknya dan pergi.

Dug. Bantingan pintu keras Owen membuat Angeline terkejut.

***

Kriinggg kringgg

"Ah.. Ayah bukan ak-"

PIERCETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang