Koper dan perlengkapan nya sudah siap semua. Baju-bajunya, kosmetik, tata rias rambut, semua dimasukan kedalam satu koper seperti saat awal dia datang ke tempat ini. Dan disebelahnya, sebuah ransel besar yang lusuh dengan pakaian pakaian kaos, jeans dan beberapa barang pribadi, yang sangat amat berharga baginya.
05:35
Jam di nakas menunjukan pukul setengah enam pagi, tapi pria yang berjanji akan membawanya keluar dari tempat itu masih tertidur pulas. Sebentar lagi siang, penjagaan pasti sangat ketat.
"Owen bangun, ayo bangun Owen." Angeline Pierce Orion menggoyang-goyangkan badan Owen, namun usahanya nihil, Owen masih terlelap puas.
"Hmm." Owen membuka matanya sedikit, menguceknya.
"Lima menit lagi." Suaranya berat, kemudian tertidur lagi.Angeline menghela nafas panjang, lima menit Owen bisa digunakan untuknya mandi, makan, membuat kastil, menikah dengan pangeran tampan dan hidup bahagia selamanya.
"Yasudah aku pergi sendiri." Gumam Angeline lalu pergi dari ranjang Owen menuju ranjangnya.
"Ah iya iya, tunggu bentar." Owen lalu terbangun, mengambil handuknya lalu pergi mandi.
Angeline kembali termenung melihat bawaannya. Koper dan ransel? Bagaimana membawanya? Dia melirik lagi tangan kanannya yang masih diperban akibat pertarungan terakhirnya dengan Tom.
Selalu ada yang harus dikorbankan.
Sudah lama Angeline tidak menggunakan make up dan baju bajunya. Rasanya tidak aneh juga berpenampilan seperti itu didalam camp ini. Tapi kalau diluar sana? Dirinya tidak pernah lepas dari dress dan make up, tidak mungkin kopernya ditinggal disini.
Tapi ransel Andromeda juga jauh lebih penting, didalamnya terdapat barang-barang yang dapat mengantarkannya untuk bertemu dengan Andromeda. Barang-barang itu bagai harta karun yang memiliki nilai lebih tersendiri bagi Orion.
"Tapi di bawa keduanya pun mustahil."
***
402
Angeline Pierce Andromeda tepat berdiri didepan pintu dengan tulisan 402 diatasnya. Didalamnya, terdapat lelaki seusianya yang masih asik membaca buku tebal yang tidak tamat-tamat dibacanya.
Suara pintu dibuka sama sekali tidak mengusik keasikannya membaca buku. Dia hanya melirik sekejap, lalu kembali lagi membaca buku.
"Heh bodoh! Ayolah, pintunya sudah aku buka." Ucap Angeline.
"Gausah repot-repot." Balasnya dengan tatapan masih pada bukunya.
Angeline menjenggut rambutnya kesal. Jangankan angkuh karena telah membukakan pintu untuknya, anak itu benar-benar tidak peduli dengan kehadiran Angeline.
Angeline mengambil buku yang ada ditanga anak itu dan membuangnya sembarang. Membuatnya berhasil mendapatkan perhatian anak itu.
"Dengar, kita harus-"
Belum selesai Angeline berbicara anak itu berdiri mendorong Angeline hingga ke tembok dan membungkan mulut Angeline. Membuat Angeline terkejut dan merasakan tubuhnya yang sakit membentur tembok.
"Tutup omong kosongmu itu, aku tidak mau keluar. Kamu bisa menipu banyak orang, tidak denganku. Kamu yang membutuhkanku, kau harus bersikap manis." Ucapnya dengan mata mengintimidasi menatap Angeline tajam.
Angeline berdegup kencang, tidak sangka ada orang yang dapat membalikan keadaan. Angeline harus mendapatkan kembali status quo nya. Meskipun dia yang membutuhkan orang itu, Angeline tidak bisa di intimidasi seperti ini.
![](https://img.wattpad.com/cover/57348494-288-k294722.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
PIERCE
AdventureAngeline Pierce. Dua kepribadian yang berbeda. Angeline Pierce Andromeda adalah gadis yang dibesarkan keras oleh seorang Ayah Agen Intelejen yang dulunya seorang Jendral prajurit perang. Membuat dirinya menjadi pemberontak karena tidak nyaman dengan...