28. Buron

1.4K 154 9
                                    

Degup jantungnya berderu-deru, berpacu dengan langkah kakinya yang terus berlari. Seketika Andromeda merutuki dirinya, menyumpahi bajingan yang ada didalam tubuhnya. Kalau terjadi sesuatu dengan Orion aku tidak bisa memaafkan diriku.

Setibanya di pelabuhan, mobil limousine putih itu masih berada ditempat parkir. Andromeda tidak mau banyak membuang waktu. Dengan carrier nya Andromeda berdesak-desakan mencari Orion. Dua tiga orang tersenggol olehnya ia hiraukan. Matanya masih mencari-cari wanita berambut pirang seperti dirinya.

Tepat saat matanya jatuh pada mata Orion dikejauhan sana, tepat pula saat dua orang ber-jas putih menyergap Orion dan mengangkutnya pergi. Mulut Orion ditutup oleh tangan pengawal itu hingga tak bisa berteriak. Tapi Andromeda dapat melihat perlawanan Orion yang memukul-mukul pengawal yang membawanya pergi itu.

"Payah."

Andromeda tidak berlari mengejar. Melainkan berlari ke pintu keluar kearah tempat parkir. Menghampiri mobil limousine putih yang masih terparkir.

"Angeline ada di luar, menuju limousine." Sopir di limousine itu berbicara menggunakan ht.

"Apa maksudmu? Angeline sudah kami ringkus." balas seseorang dari dalam ht.

Sopir limousine segera keluar, melayangkan pukulan kearah wajah Andromeda yang dengan mudah dihindarinya. Melayangkan pukulannya lagi yang kali ini ditangkis oleh Andromeda, lalu lengannya dikunci kebelakang. Dan Andromeda mendorongnya hingga mengenai mobil.

"Sangat amat payah, mungkin tugasmu seharusnya hanya mengendarai mobil." Ucap Andromeda. Tangan satunya masih mengunci tubuh sopir itu, sementara tangan satunya lagi merogok saku sopir itu, mengambil beberapa uangnya. Ada senjata laras pendek pula, dan Andromeda mengeluarkan pelurunya.

"Jadi sekarang anak top model dunia sedang merampok?" Tanya sopir itu kemudian tertawa mengejek.

Andromeda memukul pundaknya menggunakan pistol yang ia ambil. Hanya sekali pukulan sopir itu langsung jatuh tak berdaya.

Dan pengawal yang tadi menangkap Orion sudah di tempat parkir, berlari kearah Andomeda. Andromeda keliru, pikirnya pengawal yang keluar tadi hanya 2 orang, tidak beda jauh pada saat menjemputnya. Ternyata ada 7 orang yang kali ini badannya lebih kekar. 

Sekali pukulan ia hindari, dua tiga pukulan dari arah lain mengenai perut dan pelipisnya. Sangat keras, membuat Andromeda tersungkur. Rasa mual langsung menjulur ke kepalanya. Belum sempat ia berdiri tendangan dari arah lain mengenai kepalanya, membuatnya semakin pusing, bahkan pandangannya menjadi kabur.

Kiranya 5 orang itu terus menghajar Andromeda tanpa ampun, tanpa giliran. Sementara seorang lagi membawa Orion ke mobil, dan seorang lainnya menyalakan mesin mobil.

"Bos, bukankah ini Angeline Pierce?"

Andromeda sudah tersungkur dengan mukanya yang penuh lebam. Dijambaknya dan saat beberapa tukang pukul itu melihat wajahnya, mereka tercengang. Bukankah itu Angeline Pierce yang menjadi buronan? Lalu apakah yang mereka bawa itu sang anak model top dunia yang asli?

"Ah masa bodoh, bawa saja yang mana yang penting Dominique senang. Tinggalkan saja dia menyulitkan kita saja." Jawab seseorang yang membawa Orion, kini sudah didalam mobil bersama Orion."

Orion melihat Andromeda tidak berdaya, terkapar dijalan dengan wajah penuh lebam, ujung-ujung bibir yang sobek, dan terus memegang perutnya yang kesakitan. Orion berteriak didalam mobil, terus berkata berhenti pada Andromeda. Tidak perlu Andromeda merasakan kesakitan lagi untuk menolongnya, semua ini lebih dari cukup.

Mobil itu melaju berlalu meninggalkan Andromeda. Orion terus menangis, satu sisi hatinya teriris melihat Andromeda menderita seperti itu. Satu sisi dia senang. Ann peduli.

"Bos kalau buronannya yang tadi bukankah Dominique akan marah jika kita salah tangkap orang?" Tanya salah satu tukang pukul didalam mobil.

Seseorang yang dipanggil bos itu memperhatikan Orion lekat-lekat, sementara Orion masih terus menangis dan berteriak "Lepaskan aku!"

"Ah ini si keparat Angeline." Ucap Boss.

"Kau harus lihat wajahnya, yang tadi juga mirip sekali Angeline." Balas tukang pukul.

"Kita harus kembali membawa dia juga daripada jadi masalah." Saut tukang pukul lainnya.

Orion berhenti berteriak, memikirkan banyak hal. Lalu keputusannya sangat bulat.

"Tidak-tidak, aku yang kalian cari. Aku si tukang buronan itu." Ucap Orion, membuat pengawal didalam mobil itu saling bertatap satu sama lain, lalu si bos berteriak pada seseorang yang mengendarai mobil.

"Kembali ketempat tadi, sebelum keparat itu melarikan diri!"

PIERCETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang