10. Pencarian Teman

2.4K 201 1
                                    


Dor.

Suara tembakan terdengar dari arah barak Angeline. Angeline yang sudah dekat langsung berlari kearah barak.

"Ugggh."

Owen terduduk didekat ranjangnya dengan terus menekan kakinya yang berdarah. Terus meringis kesakitan. Keringat mengucur disekujur tubuhnya. Dia terus mengerang kesakitan

Tidak ada siapa-siapa di barak, mungkin karena sudah waktunya makan siang.

"Owen, siapa yang-" Angeline menghentikan pertanyaanya. Dia melihat senapan di pinggir Owen.

"Kenapa- ah udah ayo aku bawa kamu keruang medis." Ucap Angeline mengalungkan tangan Owen ke lehernya.

"Pierce.. pierce.. ugh! Ngga kakiku sakit." Ucap Owen.

Angeline terdiam berpikir keras. Membuka kopernya dan mengambil shawl di dalam kopernya. Lalu melilitkannya pada paha Owen yang tertembak.

"Errgg." Owen mengerang saat Angeline menalikan ikatan shawlnya.

"Aku panggil medisnya kesini ya." Ucap Angeline. Tapi langkahnya terhenti saat Owen menahan tangannya.

"Pierce.. ngga!" Owen memejamkan matanya menahan sakit. Lalu bernafas terengah.

"Mereka takkan biarkan aku berulah lagi,Aku..eugh Aku sudah berjanji takkan berulah lagi." Ucap Owen dengan suara berat dan mencekatnya.

Angeline bernafas menenangkan dirinya agar tidak panik. Jangan panik, jangan panik.

"Owen kamu bisa mati kehabisan darah!"

"Aku tau! Eggghh aku tau."

"Okay, terus apa yang harus aku lakukan?"

ckrek.

Pintu barak terbuka. Sangat sial disaat genting begini ada yang datang. Untunglah Owen tertutupi oleh ranjang milik Angeline sehingga tak terlihat dari arah pintu.

Suara langkah kaki mendekat, Owen menyuruh Angeline keluar untuk menghentikan orang yang semakin mendekat.

"Angeline kau tidak makan?" Suara Flo terdengar dan Angeline bergegas bangun menghampirinya.

"Aah Flo! A-aku akan segera kesana.. iya. Kau duluan saja." Ucap Angeline sedikit panik.

Flo mengerutkan alisnya menyadari ada yang janggal. "Kamu tid-"

"Flo aku sedang berganti baju jadi kamu harus pergi dari sini sekarang." Angeline mendorong Flo keluar darti barak. Lalu dirinya kembali berlari menuju Owen.

"Udah pergi?" Tanya Owen saat Angeline jongkok didepannya. Angeline mendongakkan kepalanya melihat pintu barak lalu mengangguk.

"Sudah."

"Oke, sekarang Aku minta tolong." Ucap Owen masih terengah dan Angeline mengangguk-angguk.

"Kau pergi keruang medis, ambil peralatan P3K yang warna abu kotak besar." Ucap Owen.

"Okey." Angeline beranjak pergi dan Owen kembali menarik tangannya.

"Jangan sampai ketahuan." Ucap Owen.

***

Makan siang kali ini Angeline tidak lagi menggunakan kaos nirvana dan jeans sobeknya lagi. Baju itu sudah M buang atas perintah Dominique.

Sekarang, Angeline menggunakan gaun merah darahnya yang sangat bersinar diantara yang lainnya. Semua mata tertuju padanya yang lagi-lagi terlambat datang.

PIERCETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang