37. Berdamai

1.8K 155 26
                                    

Ellen melihat gadis itu, refleksi dirinya dimasa muda. Dengan kaos hitam longgar dan celana jeans selututnya. Rambutnya digelung keatas tak beraturan. Ellen melihat pemberontakan darinya, seperti ia dulu, dulu sekali.

"Kamu tidak datang ke pemakaman?" Suara Ellen menghentikan Andromeda yang sedang memasukan pakaiannya kedalam carrier.

"Aku sedang bergegas." Andromeda melirik sedikit lalu melanjutkan kegiatannya.

Ellen melangkah perlahan masuk, duduk diranjang samping Andromeda. Masih memperhatikan putrinya yang sibuk memasuki barang-barangnya ke ransel.

"Aku tau kamu masih marah padanya, aku dengar kau tidak akur dengannya." Ucap Ellen pelan, membuat Andromeda sekali lagi melirik padanya.

"Edlyn benar, aku tidak akur dengannya. Tapi aku tidak marah padanya." Balas Andromeda. Siapa lagi yang mengatakan itu pada Ellen kalau bukan Edlyn? Pengasuhnya selama ini.

"Jangan terlalu keras pada dirimu nak," Ucap Ellen masih pelan, Andromeda tersenyum, namun Ellen yakin itu bukan senyum yang tulus, matanya masih menginterupsi menandakan senyum mengejek.

"Keras ya? haha, jangan bicara tentang hidup keras denganku, Ellen." Balas Andromeda, mengangkat carriernya lalu beranjak pergi meninggalkan Ellen dikamarnya.

"Andromeda!" Ellen kini melantangkan suaranya, berhasil menghentikan langkah Andromeda yang berada diambang pintu.

"Aku mengunggu di mobil." Ucap Andromeda lalu kembali melangkahkan kakinya pergi.

***

Orion menyeruput teh manisnya, kemudian memakan roti gandum dengan selai kacangnya. Rumah sudah mulai sepi karena pemakaman sudah dilakukan pagi hari. Orion melirik jam yang terpasang di dinding dekat lemari makanan, pukul 11.00 tapi perutnya sudah benar-benar minta diisi.

Dan semua isi mulutnya keluar saat ia tersedak melihat Andromeda turun dengan carriernya. Membuat Orion berlari menghampiri Andromeda dengan girang.

"Jadi kamu ikut kita pulang?" Tanyanya seperti biasa dengan binar dimata.

Andromeda memilih duduk di kursi seraya mengambil roti gandum yang sudah diolesi selai kacang, mengunyahnya sembari menganggukan kepalanya.

"Hanya sampai liburan musim panas ini berakhir, aku masih harus melanjutkan sekolah disini." Jawab Andromeda.

Orion duduk disamping Andromeda masih menatapnya dengan binar.

"Kamu bisa sekolah bersamaku." Ucapnya semangat.

"Disekolah model?" Andromeda mengangkat satu halisnya. Sudah cukup segala pembelajaran di Dominique's Castle, Andromeda muak berjalan dengan heelsnya.

"Tidak, aku sekolah di... homeschooling sih, tapi kita bisa belajar bersama."

"Terdengar membosankan."

"Anak-anak ayok masuk mobil." Dan Ellen menghentikan Orion yang masih terus membujuk Andromeda untuk tinggal dengan mereka lebih lama.

Orion dengan semangat berlari menuju mobil, masuk di kursi belakang dan merebahkan badannya.

"Aku lelah, tidak tidur berhari-hari, aku ingin istirahat." Ucapnya mendominasi kursi belakang hingga tidak ada space.

Setelah Andromeda menyimpan carriernya di bagasi belakang, Andromeda membuka pintu kursi belakang, jengah dengan Orion yang sudah terlentang menghabiskan semua space di kursi itu.

"Jangan manja, bangun." Ucap Andromeda dan Orion kali ini tidak menurut.

"Sudah Ann, duduk didepan saja." Ucap Ellen sembari duduk di kursi mengemudi.

PIERCETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang