Angeline membuka pintu kayu ukiran yang besarnya hampir mencapai langit-langit. Pelayan Dominique mempersilahkannya masuk ke ruangan yang akan menjadi kamar untuknya selama dia disini.
Mulut Angeline menganga menyaingi pintu yang terbuka lebar. Terkejut, sungguh jauh dari bayangan Angeline yang akan tidur di ruangan panjang berisi 20-30 kasur didalamnya.
"Tidak ada barak?" Tanya Angeline pada wanita disebelahnya yang dia ketahui asisten Dominique itu.
Wanita itu tersenyum, dan mempersilahkan Angeline yang masih menganga itu untuk segera masuk.
"Ini barak mu soldier! Sekarang percantik dirimu dan bersiaplah. Jam 7 Dominique menyuruh para prajurit kumpul di ruang makan untuk dinner."
"Dinner? Apa makanannya seenak di restoran prancis?" Mata Angeline terbelalak. Apa itu artinya tak ada piring alumunium kotak-kotak untuk diisi makanan terjatah yang jauh dari rasa enak itu?
Wanita itu memang murah senyum, atau tingkah Angeline yang memalukan. Kini wanita itu kembali tersenyum. "Jangan terlambat nona Pierce, atau anda akan menyesal."
Terdengar pintu menutup, itulah kesempatan Angeline untuk meluapkan kegirangannya.
"Ares pasti bercanda menghukumku seperti ini."
"Woooow! I love this place, i love you dad!!"
Angeline kegirangan melompat-lompat diatas kasur empuknya. Berlari-lari keliling ruangan. Kamar ini jauh lebih mengasikan daripada kamarnya.
banyak pintu kaca, satu pintu dibukanya terdapat ruangan dengan penuh kaca. Baju bergantungan di sekeliling ruangan. Sepatu-sepatu terpampang di atas rak. Sungguh elegan dengan dominan warna silver.
Lalu dia membuka pintu lainya. Sebuah kamar mandi. Kamar mandi dengan dominan warna gold. Terdapat bathtub shower dan zaccuzi kecil didalamnya. Lebin lengkap daripada yang ada dirumahnya.
Keluar dari sana dia melihat meja rias super besar dengan kaca hampir memenuhi dinding. Banyak make up bagai tata rias pengantin yang Angeline sendiri tak memahami apa saja barang itu.
Tapi yang menarik perhatiannya adalah dua buah spiker besar dengan mic.
"Karoke? Oh sumpah ini surga dunia." Ucap Angeline.
Langsung, lagu rock melantun dengan lentingan suara Angeline yang merusak telinga. Untung saja kamarnya dipasang kedap suara.
Ckrek.
Wanita simurah senyum menganga. Anak top model itu sedang melompat-lompat diatas tempat tidurnya sembari berteriak-teriak. Lagu melantun keras sampai suara wanita itu tak terdengar.
sunyi.
Suara music berhenti setelah wanita murah senyum itu mencabut kabel spiker dari listrik.
"Ah, kenapa di matiin?"
Angeline menyadari kehadiran wanita itu. Memberhentikan konser kecilnya lalu turun dari kasur dan menghampirinya.
"Euh, Nona Pierce, itu.. semuanya sudah siap diruang makan."
"Terus?" Angeline mengerutkan halisnya kemudian membulatkan matanya. "Ah ya mana mungkin Aku lupa. Dinner ya?"
"Iya Nona." Tersenyum lagi, lalu wanita itu mengangguk.
"Baiklah, ayo?" Angeline melangkahkan kakinya keluar kamar. Tapi tidak dengan wanita itu yang masih diam di tempatnya.
"Euh Nona.. bukankah sebaiknya anda mandi-maksudku mempercantik diri dulu?"
"Bukankah mereka telah menunggu?"

KAMU SEDANG MEMBACA
PIERCE
AventuraAngeline Pierce. Dua kepribadian yang berbeda. Angeline Pierce Andromeda adalah gadis yang dibesarkan keras oleh seorang Ayah Agen Intelejen yang dulunya seorang Jendral prajurit perang. Membuat dirinya menjadi pemberontak karena tidak nyaman dengan...