| EMPAT |

884 53 0
                                    

Aku tidak bisa berkata-kata, sampai ahkirnya sebuah tangan mengulur kearahku mencoba membuka kaitan tali topengku.
Aku menepisnya dan berbalik menjauh meninggalkannya,

Aku tidak ingin ia tahu siapa aku, tidak. Aku berlari kearah tamu yang lain dan kemudian berhenti, menoleh ke belakang memastikan apa ia masih mengejarku atau tidak..

Ternyata ia masih berjalan kearah ku, tatapannya melihatku seperti ingin tahu dan ia tidak ingin melepaskan ku begitu saja.

Seperti cerita dongeng, aku terpaksa meninggalkan pesta. Aku buru-buru masuk lift dan segera pergi. Aku menunggu, lalu lift itu terbuka. Aku kembali berlari dan menunggu di luar kantor,

Kenapa tidak ada taxi yang lewat ??

Aku kembali menoleh ke arah belakang, dan lagi-lagi ia sudah berada 1 meter dariku. Aku panik dan memutuskan untuk berlari, sebelumnya aku melepas sepatu high heels ku dan membawanya.




~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~




Aku memperhatikan layar monitor tempat presentasi. Sekarang sedang ada rapat penting dan aku ikut serta di dalamnya. Setelah melihat hasil kerjaku yang memuaskan, si rentenir itu selalu mengikutsertakan aku di dalam urusan bisbis nya.

Ya walaupun itu tidak sepenuhnya. Ia hanya berbicara seperlunya padaku tanpa ada senyum atau tatapan secara langsung.

Aku juga tidak peduli.

Aku sudah terbiasa disini, aku mulai merasa betah. Tidak ada hal apapun yang menganggu ku, mungkin hanya beberapa yang sangat menganggu.

Rapat selesai. Semua orang mulai meninggalkan ruangan satu persatu dan hanya tinggal aku dan si renternir.

"Liburan musim dingin segera tiba, apa kau punya rencana ?" tanyanya tiba-tiba.

"Aku tidak tahu, Ada apa lagi ?!" balasku seperti biasanya. Acuh dan tidak peduli.

"Besok lusa kau harus mempersiapkan dirimu, Ada rapat besar yang harus kita hadiri di London selama 3 hari" jelasnya panjang lebar. Aku sontak terkejut, 3 hari di london.

Apa hidupku selalu terbang kesana kemari ?? London, inggris.. Itu jauh sekali, lebih jauh dari new york. Dan disana aku hanya akan berdua dengannya ??

S A N G A T M E M A L U K A N...




"Kita berdua ?" tanyaku mencoba memastikan. Ia mengangguk sekali dan menatap ku, menunggu jawaban ku.

"Kenapa harus aku, kau saja yang berangkat" sahutku menolak.

"Mrs. Miller sesungguhnya aku juga tidak ingin berangkat denganmu. Tapi mayoritas pegawai yang lain sudah mengambil masa liburannya, dan hanya kau yang belum" jelasnya lagi mendesak. Dan kenapa aku harus sesial ini.. Aku mengendus kesal lalu beranjak berdiri.

"Aku akan pergi !!" tolakku lagi. Mencari cara lain..

"Jangan berbohong, ini sangat penting. Kalau tidak penting aku tidak akan memohon padamu" sahutnya. Ia kembali memaksa dan aku bingung harus bagaimana.

Mau tidak mau aku akan ikut dengannya kesana. Untuk pertama kalinya aku pergi ke tempat yang jauh bersama orang lain..

Orang yang paling aku benci karena ia selalu memerintah.







Aku menunggu di depan apartementku, bersama koper berisi pakaianku dan keperluan kantor lainnya. Baru beberapa menit, ahkirnya sebuah mobil Mercedes hitam berhenti tepat di depanku. Kaca kemudinya terbuka,

Why Me ?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang