| LIMA |

851 47 0
                                    

Sudah dua hari aku di london bersama valen. Semua terasa baik-baik saja tapi kenyataan nya tidak. Kami sering sekali ribut dan tidak lupa juga saling mencela, aku tidak tahu itu semua karena sifatku yang angkuh atau dia yang terlalu perhatian..

Tunggu, perhatian ?? BUKAN. ia selalu memerintah.


Setiap pagi, ia selalu sudah bangun dan mandi terlebih dahulu. Kali ini tidak, aku sudah menyiapkan diri untuk bangun pagi-pagi mendahului nya..

Aku menyingkap selimutku dan melihatnya masih mendengkur di sofa, aku bangkit dan mendekatinya. Aku melambaikan tangan di wajahnya memastikan bahwa ia tidak terbangun.

Tapi tidak ada respon apapun, berarti ia masih tertidur. YES !! Ahkirnya, aku bisa mandi duluan..

"Apa yang kau lakukan disitu ana ?" suaranya membuatku berbalik dan menghadapnya.

"Hah.. Tidak, tidak ada. Well hari ini kau kalah, aku bangun lebih dulu dan aku yang akan mandi duluan" jawabku ketus. Aku menyambar handuk di sisi ruangan.

"Silahkan saja, aku baru saja mandi. Dan ya maaf aku lupa mengisi airnya" sahutnya sambil tertawa bangga.

Aku melihat ke dalam kamar mandi dan benar saja, bak mandinya kosong. Airnya tinggal beberapa centi meter saja..

Aku bisa merasakan kepalaku terbakar, huft.. Ingin sekali aku mencincang-cincang laki-laki itu menjadi daging bakar..

"Kau, kenapa kau selalu mendahului ku.. Astaga !! Lihat, bagaimana jika airnya tidak menyala ?" hardikku kesal, aku melempar handuk ke wajahnya.

"Aku tidak ingin pulang satu mobil dengan orang yang belum mandi" ia bangkit berdiri dan melempar balik handukku.

"Fuckk !! Aku benci dirimu valen.." bisikku, aku terpaksa menunggu sampai airnya penuh dan kemudian bisa mandi.


~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~


Kami sudah kembali ke New York, valen memberhentikan mobilnya di depan apartement ku. Lalu aku bergegas turun dan segera masuk ke dalam Apartement.

Keesokan harinya aku bertemu lagi dengannya di kantor. Sama seperti hari-hari biasanya kami tidak banyak bicara dan itu bukan masalah. Aku memang sengaja menghindar darinya.

Sekarang jam istirahat, sebagian karyawan sudah pergi keluar untuk mencari makanan. Aku tetap memilih di dalam ruanganku sambil membalas email dari bella..

Lihatlah sekarang ia sudah bisa membeli laptop dan mengirim pesan padaku.

Aku sekarang sudah punya email bukankah itu menarik !! Aku sudah lama ingin menganggumu ana. Lihat !! Kau jadi sombong sekarang, aku benci kepadamu karena kau tidak menghubungiku..

Bella..

Aku senang bisa berhubungan dengannya lagi.

Bagaimana kau bisa punya email, apa kau mencuri laptop ?? Atau jangan-jangan kau menyuruh kekasihmu untuk membelikannya..

Anastasia..

Aku sengaja meledeknya, dan astaga. Ia membalasnya dengan cepat.

Jangan menghinaku seburuk itu ana !! Memang kau saja yang bisa bekerja dengan upah lebih. Aku sudah mendapatkan pekerjaan yang baru ana, dan gajinya sangat besar untukku..

Bella...

Pekerjaan baru ?? Apa yang ia lakukan sekarang.

Kau melamar menjadi pegawai kantoran atau apa ?? Kenapa tidak cerita padaku..

Why Me ?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang