*****
Gumpalan awal hitam yang pekat berjalan dengan lamban, menutupi cahaya senja yang begitu indah. Kilat merah kekuningan yang memancar dengan terik di ufuk barat, kian lenyap bersama awan.
Suasana kembali gelap gulita. Angin berhembus kencang, rasa takut akan kegelapan kembali merayapi setiap jengkal tubuhku.
Jari-jari tanganku, menjadi dingin dan beku. Aku bisa merasakannya, teriakkan demi teriakan mulai terdengar. Suara ketakutan itu mengema di kepala ku dengan keras, membuatku tidak bisa melakukan apapun.
Aku menutup telingaku, tidak peduli dengan suara-suara misterius itu. Dan tak lama kemudian, semuanya hilang. Aku membuka mataku perlahan, suasana masih sama.
Sunyi, gelap dan sendirian.
Tempat apa ini ?
Aku tidak mengenalnya, aku tidak pernah ingat terahkir kali aku sedang dimana. Perasaan ketakutan itu muncul lagi, aku terlalu lemah untuk melawannya sendirian.Tiba-tiba terdengar suara tangisan, suara bayi menangis. Sangat lirih sampai aku mulai mencari asal suaranya.
Aku berjalan di tengah kegelapan yang pekat. Bahkan untuk berjalan saja sangat susah, aku hanya melangkah kan kakiku perlahan. Mencari asal suara..
Volume suaranya melemah, sepertinya tangisan bayi itu mulai berhenti.
Aku terdiam.
Cahaya putih muncul di depan ku, menyilaukan pandanganku. Satu tanganku terangkat untuk menutupi mataku, cahaya itu terus bersinar ke arahku sampai cahaya nya tiba-tiba meredup.Seseorang berdiri di depan cahaya itu, seperti menghadapku. Tapi wajahnya tidak di kenali, terlalu gelap. Aku mencoba melihatnya dengan seksama.
"Anastasia.."
Suaranya lembut, meskipun hanya terdengar seperti bisikan. Orang itu mengayunkan tangannya ke depan, ke arahku. Sepertinya ia ingin aku berjalan ke arahnya..
Bagiku, suara ini hampir sama dengan..
Aku tidak bisa mengenali orang yang memiliki suara ini, kenapa ? Apa yang terjadi sehingga aku tidak bisa mengingatnya.
"Anastasia.."
Untuk ke dua kalinya ia menyebut namaku. Kali ini seperti sebuah ajakkan, ia menunggu ku yang masih tidak bergerak di sini. Di tempatku yang gelap dan sunyi..
Kemudian tangisan bayi itu terdengar lagi, kali ini aku bisa merasakan tanganku berat seperti sedang membawa sesuatu. Begitu menyadari hal itu, tiba-tiba saja semua terlihat jelas.
Cahaya menyinari tempatku, aku berdiri dengan membawa seorang bayi di dalam pelukan ku. Tertidur dengan tenang dan wajahnya begitu pucat. Noda merah mengalir deras di bagian hidung dan kepalanya, tapi darah itu sudah kering. Wajah bayi ini semakin kering dan pucat pasih.
"Anastasia.."
Suara itu sekarang terdengar begitu jelas. Lebih dekat denganku, aku menoleh untuk melihatnya dan seseorang itu sudah berdiri tepat di sampingku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Why Me ?
Fanfiction"Love will find away" You're believe ? Sejak kecil Anastasia tidak bisa mempercayai adanya Cinta. Karena ia telah kehilangan semua yang ia cintai, sampai ahkirnya seseorang memaksanya untuk mempercayai adanya "Cinta". Memang tak mudah, tapi bukan...