Author P.O.V
Cahaya bintang itu masih bersinar terang di tengah-tengah malam, di hamparan yang gelap gulita. Dan sesaat kemudian, awan gelap bergerak merapat. Gumpalan abu-abu yang pekat itu menghalangi sinar sang bintang. Perlahan lahan membuat cahayanya hilang, dan semua kembali pada semula..
Sebenarnya bukan menghilang, bintang itu masih setia bersamanya hanya saja, pancaran sinarnya terhalang oleh awan gelap. Bahkan awan itu sengaja tidak bergerak..
Sibuk dengan riasan make up di wajahnya, Ashley berdiri di depan cermin kacanya. Memandang pantulan dirinya, Kian hari riasannya semakin tebal. Membuat bentuk wajahnya terlihat cantik, ia selalu tampil menggoda.
Rambut panjangnya yang lurus memanjang dan tubuhnya yang lumayan ideal, Ashley pernah mengikuti kelas modeling selama sebelas tahun. Baginya tampil sempurna itu perlu, apalagi jika kelebihan yang ia punya untuk mengikat para lelaki. It's very easy for me batinnya dengan bangga.
Derak langkah mendekat dan pintu kamarnya terbuka, ashley menoleh dengan malas dan melihat tania berdiri di depan pintu kamarnya hanya dengan menggunakan celana jeans pendek di atas lutut dan T shirt putih.
"Aku tidak percaya, sungguh !!" Teriak tania, keringat mulai mengalir deras di wajahnya.
"Apa yang kau bicarakan tania ?" tanya ashley dengan tenang.
"Aku tidak yakin kau akan senang mendengarnya" Tubuh tania bergetar ketakutan, ia seperti tidak yakin akan memberitahu ashley.
"Katakan saja sayang" ucap ashley sambil menatap tania, ia menyuruh tania duduk di tempat tidur dan menutup pintunya. "Apa ini tentang si pendiam bodoh itu ?" imbuh ashley, dalam pikirannya ia sudah memikirkan tentang anastasia.
"Ash, aku melihat hasil pemeriksaan dokter dua hari yang lalu" tania mulai berkata, "Aku sengaja mengambil hasil itu dari kamar kakakku" matanya membulat.
Ashley memandang tania dengan kesal lalu menunggu penjelasan tania. Tania mengucapkan seperti bisikan. "Ana hamil"
"What ?!!! Impossible !!!" Ashley berteriak. Tania panik melihat reaksi ashley, ia mencoba untuk menenangkan ashley. Wajahnya yang cantik setelah berdandan di cermin berubah menjadi seperti iblis. Dengan tatapannya yang berapi-api, ia tidak suka membayangkan ana hamil.
Mengetahui bahwa ana adalah istri mantan kekasihnya saja sudah membuat ashley marah dan tidak terima. Dan sekarang ia mengetahui bahwa ana itu hamil ? Kabar buruk apa lagi ini !!
"It is true !!" Tania berbisik lagi, ia mengambil sebuah kertas dan amplop coklat panjang dari saku celana jeansnya.
"Berikan padaku !!" Bentak ashley lagi. Ia mengambil paksa kertas itu dari tania dan membaca sendiri hasil lap yang di berikan oleh rumah sakit dengan tanda tangan dari dokter.
"Aku yakin ana tidak menyadari hal itu, aku mengawasinya seharian di rumah dan ia tidak terlihat seperti orang yang bahagia" Tania berkata dengan sedikit ragu. Ashley semakin marah ia meremas kertas itu dan merobeknya sampai tidak tersisa. "Maksudku, sejak kau berhasil mencium kakakku waktu itu, hubungan mereka merenggang" sambung tania.
"Valen ?" tanya ashley memastikan,
"Aku tidak yakin" tania menggeleng lemah, "Surat itu aku temukan dalam keadaan amplopnya sudah terbuka, aku pikir kakakku sudah tahu" Balasnya dengan takut. Ashley membalikkan badan dan langsung mengacak - acak rambutnya.
"Aku tidak akan membiarkan mereka kembali bersama !!" teriaknya frustasi. "Sudah saatnya mengerjakan rencana berikutnya" bisik ashley memikirkan sesuatu yang lebih gila lagi.

KAMU SEDANG MEMBACA
Why Me ?
Fanfiction"Love will find away" You're believe ? Sejak kecil Anastasia tidak bisa mempercayai adanya Cinta. Karena ia telah kehilangan semua yang ia cintai, sampai ahkirnya seseorang memaksanya untuk mempercayai adanya "Cinta". Memang tak mudah, tapi bukan...