| TIGA BELAS |

664 41 1
                                    

ANASTASIA P.O.V



Aku membuka mataku perlahan-lahan, tengkuk ku terasa kaku sekali. Badanku juga jadi tegang tidak merasa nyaman, aku baru sadar bahwa aku tidur di meja. Bukan di ranjang.

Cahaya matahari pagi masih tertutup oleh gorden tebal berwarna merah tua, udara AC nya masih menyala. Dalam remang-remang aku terkejut.

Seseorang sedang tertidur di hadapanku, aku bangun dan mencari tombol lampu. Tapi tidak ada, aku terus mencari sampai ketemu.




Setelah ketemu, aku menekannya dan lampunya menyala. Aku baru bisa menyadari kalau yang tidur di hadapanku itu valen.

Kenapa ia bisa tidur disini ?

Aku berniat membangunkannya tapi tidak jadi, aku rasa ia kelelahan. Aku tertidur tadi malam pukul 11 dan itupun ia juga belum pulang.

Aku keluar dari ruang perpustakaan bersama dengan laptopku dan berkas-berkasku. Kembali masuk ke dalam kamarku lalu mandi, setelah itu sarapan pagi.




15 menit kemudian...

Aku turun ke ruang bawah dan berjalan ke meja makan. Tiada ada siapa-siapa selain pengurus rumah, ia menyiapkan makanan dan menata meja.

Aku berniat membantunya tapi ia menolak, ini sudah kewajibannya dan tidak ada seorangpun yang boleh membantunya.

"Selamat pagi, Mrs. Miller" sapa valen, dari belakangku. Aku terkejut, ia sudah berganti pakaian dan terlihat sudah mandi.


"Pagi" balasku.

"Silakan duduk, kita harus segera sarapan" Pintanya serius, ia sudah duduk duluan dan mengambil piring di meja.

"Kita akan pergi kemana hari ini ?" tanyaku sambil duduk

"Tidak kemana-mana"
"Lalu kenapa harus buru-buru sarapan ?"

"Sarapan pagi itu penting untuk kesehatan" Jelasnya sok ahli kesehatan.

"Aku terbiasa sarapan pagi pukul 9 pagi" Semburku.

"Itu kebiasaan buruk Mrs. Miller, kau tinggal bersamaku sekarang. Jadi kau mengikuti aturanku" Ia hanya menoleh sekilas padaku lalu sibuk dengan dengan makanannya.

"Aku tidak mengikuti siapapun" tuturku, sambil mengambil makanan dan menyantapnya.


Setelah selesai sarapan, kami meninggalkan meja makan bersamaan. Aku pergi ke arah kamarku dan ia pergi entah kemana, mansion ini sangat besar. Banyak kamar dan ruangan-ruangan tertentu, aku hanya hafal beberapa.

Setelah aku masuk ke kamarku, aku duduk di pinggir tempat tidur dan menatap langit-langit kamar.

"Bahkan kamar tidurku di baverly hills tidak sebesar ruangan ini. Mungkin ini tiga kali luasnya" ucapku sambil beranjak berdiri dan berjalan ke jendela.

Aku membuka jendela kamarku dan disana ada pemandangan. Hamparan hijau yang di tumbuhi rerumputan basah, ada beberapa pohon. Cemara, apel dan pohon lainnya.

"Permisi.." seru seseorang sambil membuka pintu kamarku.
"Ya ?" balasku, aku berbalik dan menghadapnya.

"Mrs. Miller, kami akan mengganti sprei kasur anda" jelasnya. Pembantu di rumah ini yang tadi pagi sibuk menyiapkan sarapan di meja makan.

"Aku belum tidur disini sama sekali, ini masih bersih. Tidak perlu" Tolakku, tapi itu memang benar. Aku menatap ranjang besar itu, warnanya masih putih bersih dan belum sama sekali aku sentuh.

Why Me ?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang