Valen membawa mobilnya dengan cepat, melintasi jalanan perkotaan dan kemudian menuju ke jalan tol. Ia bilang bahwa Jesse dan bella ada di Glens Falls, dan kami berencana menyusul mereka secepat mungkin, sebelum polisi membawa bella.
Sepanjang perjalanan kami sama-sama terdiam, aku tidak ingin membuka pembicaraan karena aku yakin valen pasti menanyakan tentangku lagi. Beberapa jam berikutnya kami sudah sampai di sebuah gedung tempat pemotretan.
Valen berjalan lebih dulu di depanku, kemudian aku bisa melihat Jesse duduk termenung di sofa.
"Kemana bella ?" tanya valen cepat, Jesse langsung berdiri dan menepuk bahu valen.
"Polisi sudah membawanya" balas Jesse, aku terkejut. Kemudian Jesse menarik tangan valen untuk tidak menyentuh tanganku.
"Valen, menjauhlah dari gadis itu !! Ia dan temannya itu ternyata berbahaya" perintah Jesse, aku menatapnya tidak suka.
"Terima kasih sarannya Jesse" balas valen, kemudian valen menggandeng tanganku dan kami keluar bersama dari ruangannya.
Seakan-akan tidak mendengarkan perintah Jesse, valen justru menunjukkan hal lain padanya. Ia benar-benar melakukan semuanya untukku.
Untuk kesekian kalinya valen menyentuhku, getaran aneh itu muncul kembali dan membuat seluruh permukaan kulitku menjadi terkejut. Bahkan wajahku juga memerah disaat yang bersamaan.
Kami menuju ke kantor polisi terdekat, valen menyuruhku untuk tetap tinggal di dalam mobil. Karena kalau aku keluar, polisi akan menangkap ku dan itu sama halnya dengan bunuh diri..
Aku menurut, ia keluar dari mobil dan masuk ke dalam.
Aku berdoa semoga tidak ada hal buruk yang terjadi pada bella, aku telah salah menilai Jesse. Aku pikir ia tidak akan seceroboh ini, menilai seseorang hanya dari luarnya.
Kalau ia tidak tahu apa-apa, seharusnya ia diam saja.
Aku menunggu dengan tidak sabar, waktu terus berjalan. Lima menit, sepuluh menit. Bahkan setelah dua puluh menit berlalu valen masih belum keluar.
Seseorang membuka pintu mobil bagian belakang, dan ternyata itu bella. Aku senang bukan main, ia juga tersenyum padaku. Valen kemudian menyusul masuk, ia hanya diam saja dan ahkirnya kami memutuskan untuk kembali ke mansion.
Aku ingin mengucapkan terima kasih, tapi saat aku menatapnya ia sedang sibuk menyetir. Aku tidak berani mengganggunya, kemudian kami sampai.
Aku langsung turun dan memeluk bella. Aku senang ia bisa di bebaskan.
"Aku senang kau bebas, apa sesuatu terjadi padamu ?" bisikku masih berjinjit untuk memeluknya.
"Tidak, Jesse hanya terkejut melihat berita di surat kabar itu. Ahkirnya ia melaporkan ku" balas bella, ia menepuk punggungku berkali-kali.
"Lupakan soal Jesse, kita akan kembali ke apartementku" sahutku, kemudian melepas pelukanku.
"Valen, terima kasih" ucap bella pada valen, aku hanya mengigit bibir bawahku.
"Bukan masalah" balasnya. Ia masih menatapku kaku.
Kemudian ia berjalan lebih dulu masuk ke dalam, meninggalkan aku dan Bella."Kita ada dimana ? Rumah ini besar sekali ?" bisik bella.
"Diamlah bells, nanti akan ku ceritakan" sahutku, aku harus segera meninggalkan tempat ini.
~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~
KAMU SEDANG MEMBACA
Why Me ?
Fanfiction"Love will find away" You're believe ? Sejak kecil Anastasia tidak bisa mempercayai adanya Cinta. Karena ia telah kehilangan semua yang ia cintai, sampai ahkirnya seseorang memaksanya untuk mempercayai adanya "Cinta". Memang tak mudah, tapi bukan...