Kami berhenti di sebuah rumah sakit, dan aku bisa melihat di bagian luarnya bertuliskan, NYU Langone Medical Center New York.
Salah satu rumah sakit terbaik di dunia dan mendapatkan penghargaan, aku pernah membacanya di salah satu acara nominasi di televisi.
Aku tidak percaya jika sekarang aku melihat versi aslinya. Megah dan luar biasa bersih.
Valen berhenti di deretan tempat parkir mobil bagian dalam, kemudian kami turun bertiga. Valen masih menggengam tanganku dan tania berjalan di belakang kami.
"Apa kita akan menemui Mr. Grenee ?" bisikku, aku harap suara ku tidak di dengar oleh tania.
"Kau akan tahu bagaimana mereka berbohong" balas valen hampir serupa bisikkan. Aku hanya menghela nafas.
Kami masuk ke dalam dan aku bisa melihat lalu lalang pegawai rumah sakit, juga beberapa dokter yang di ikuti dengan suster.
Kemudian kami naik ke lantai atas melalui lift. Dan setelah itu berjalan menuju ke ruangan perawatan, di ujung lorong aku bisa melihat ashley duduk sendirian.
Tania berlari ke arah ashley lebih dulu, dan mereka seperti membisikkan sesuatu.
Kami berhenti di depan pintu ruang perawatan Mr. Grenee, aku bisa melihat kondisinya di dalam melalui jendela kaca yang langsung menunjukkan keadaan nya di dalam.
Ia sudah tua, mungkin umurnya hampir sama dengan Mrs. Aryandhi, selang infus menjalar di lubang hidungnya dan ada beberapa lagi di pergelangan tangannya.
Bunyi bip yang mendeteksi detak jantungnya terdengar jelas olehku, sepertinya kondisinya baik-baik saja.
Bunyinya sangat teratur dan ada beberapa suster di dalam yang sedang sibuk mengganti cairan infusnya.
"Valen, aku senang kau datang kemari. Baru saja dokter bilang kalau kondisi ayahku menurun" Ashley berbicara dengan valen dan ia memasang mimik wajah yang memperhatinkan.
"Benarkah, aku akan menemui Mr. Peter dan menanyakan kepastiannya" balas valen sedikit tidak percaya.
"Tidak perlu, ia sedang sibuk dengan pasiennya yang lain" sela ashley cepat.
Aku mencerna kalimatnya, valen benar. Ia pasti berbohong, aku memperhatikan nya dengan seksama. Wajahnya berubah panik.
"Seharusnya kakak percaya dengan yang di katakan ashley, aku sendiri juga mendengar penjelasan dari Mr. Peter langsung, itu sebabnya aku langsung menemui mu di kantor" bela tania, kemudian valen melepas genggaman nya dariku.
"Aku pergi dulu ke toilet, tunggu saja disini" ia berbalik dan berbicara padaku. Aku mengangguk sekilas. Kemudian ia pergi, dan aku duduk di salah satu kursi pengunjung.
Tania berdiri di hadapan ku dan langsung menatapku dengan bengis. Ia mulai berulah,
"Kau itu seharusnya tidak perlu ikut !! Dasar parasit !!" bentak tania.
"Aku tidak meminta untuk ikut, valen sendiri yang mengajakku. Apa itu salah ?" balasku tidak ingin kalah, aku sendiri sudah tidak cocok dengannya.
"Kau tahu valen itu bukan laki-laki yang baik, kau hanya belum mengenalnya" sambung ashley, aku terkejut mendengar ucapannya. Apa yang ia maksud, kenapa ia berkata seperti itu..
Memang ia mengenal valen ? Setahu ku ia hanya mantan kekasih yang dulu pernah melukainya.
Seharusnya ia tidak pantas bicara seperti itu !!"Seharusnya aku hancurkan saja acara pernikahanmu waktu itu" tania kembali berbicara, "Tapi semuanya sia-sia, bahkan saat aku membawa ashley untuk menemuimu. Kau hanya bereaksi seolah-olah semua baik-baik saja !!" tania mendorong bahu ku dengan kasar. Aku berdiri karena tidak terima dengan perlakuannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Why Me ?
Hayran Kurgu"Love will find away" You're believe ? Sejak kecil Anastasia tidak bisa mempercayai adanya Cinta. Karena ia telah kehilangan semua yang ia cintai, sampai ahkirnya seseorang memaksanya untuk mempercayai adanya "Cinta". Memang tak mudah, tapi bukan...